Share

Bab 45

Dyandta mengeringkan rambutnya dengan hairdryer sambil duduk di depan meja rias. Ia menatap dirinya di pantulan cermin. Sekilas Dyandta melirik ke arah tempat tidur. Damien tampak tertidur pulas. Bahkan tidak terganggu sedikitpun dengan aktivitas yang dilakukan Dyandta sejak tadi. Terlihat jelas di wajah Damien yang sangat kelelahan karena terapi yang ia lakukan.

Hairdryer itu diletakkan Dyandta ke dalam laci meja rias. Setelah itu, ia beranjak ke tempat tidur untuk melihat jelas wajah suaminya. Perlahan, Dyandta mengusap pelan wajah Damien sambil mengukir sebuah senyum. Ia merasa lega karena sudah menikahi pria yang dicintainya itu.

"Aku sangat mencintaimu, Damien."

"Aku juga."

Dyandta terkesiap mendengar balasan dari suaminya. Pria itu sudah membuka mata dan tersenyum menatap Dyandta. "Kau sudah bangun sejak tadi?" tanya Dyandta.

"Tidak. Aku terbangun saat kau menyentuhku," jawab Damien. "Tapi aku berpura-pura tidur. Sampai aku mendengar pernyataan cintamu. Barulah aku membuka mata.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status