Share

Bab 1205

Author: Erlina
Hayden juga telah menyadari keberadaan ular berbisa itu. Namun, sebelum dia sempat bertindak, ada orang yang sudah mendahuluinya. Master tidak mengikuti mereka datang ke Kota Hedem, tetapi juga telah tiba di tempat ini. Master yang membunuh ular berbisa itu.

Hayden melirik ke sebelah kiri dan diam-diam merasa terharu. Orang yang melindungi keluarganya adalah temannya. Jika master bisa mengesampingkan dendamnya dengan gurunya, Hayden pasti akan berteman dengannya. Namun, jika master melukai gurunya ....

Hayden hanya mengerutkan keningnya. Dia tidak pergi menyapa master, melainkan menyusul Naomi dan Baby. Ketika mereka kembali, Caden, Braden, dan Rayden sudah selesai mendirikan tenda. Ketiga orang itu sedang mencuci tangan di tepi sungai.

Melihat suaminya yang begitu terampil, Naomi diam-diam memuji dalam hati, ‘Mau cari suami harus yang begini! Berkelas, tapi nggak lemah! Selain jago berbisnis, dia juga bisa masak!’

Berhubung masih belum tiba di area hutan yang dalam, Naomi sekeluarga m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1206

    Seolah-olah dikejutkan oleh sesuatu, binatang-binatang dalam hutan terlihat ketakutan dan berlarian ke segala arah. Burung-burung yang bertengger di atas pohon tidak berhenti berkicau, lalu mengepakkan sayap dengan cepat untuk terbang ke langit. Situasi seperti ini terkesan seperti ada banjir atau binatang buas di sekitar.Caden, Braden, Hayden, dan Rayden pun mengerutkan kening secara serentak. Master juga mengerutkan kening dan menatap ke sekeliling dengan penuh waspada. Sementara itu, Naomi melindungi Jayden dan Baby dengan ekspresi cemas. Suasananya terasa sangat tegang dan berbahaya. Tiba-tiba .... “Dor!”Terdengar suara tembakan senapan yang dilengkapi alat peredam dari dalam hutan. Kemudian, seekor burung yang bulunya warna-warni jatuh dari langit dan mendarat di samping mereka.Burung itu terlihat sangat cantik dan seharusnya adalah spesies langka. Namun, kepalanya sudah hancur dan mengalirkan darah karena tertembak. Keadaannya terlihat sangat tragis.Sekelompok orang itu lan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1207

    Orang-orang ini bukanlah orang baik. Caden dan yang lain harus terlebih dahulu mencari tahu dengan jelas siapa mereka serta alasan mereka muncul di tempat ini.Pria itu langsung membidik senapannya ke arah kelompok Caden dengan panik. “Siapa kalian?”Setelah itu, pria itu segera berseru pada rekannya di atas lereng, “Cepat kemari! Ada orang di bawah!”Berhubung rekan mereka sepertinya bukan sedang bercanda, sekelompok orang itu buru-buru melompat turun ke lereng. Ketika melihat kelompok Caden, mereka pun tercengang dan buru-buru membidik senapan mereka ke arah kelompok Caden.Baby pada dasarnya penakut. Berhubung tidak pernah mengalami hal seperti ini, dia langsung menangis. Dia memeluk Naomi dengan erat dan membenamkan kepalanya ke pelukan Naomi.“Mama, aku takut. Huhuhu ... takut ....”Naomi memeluk putrinya erat-erat. Hatinya juga berdebar kencang karena merasa panik. “Ja ... jangan takut.”Caden mengadang di paling depan untuk melindungi Naomi dan anak-anak.Pemimpin kelompok itu b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1208

    Namun, tempat ini jelas-jelas sangat tersembunyi. Kenapa sekelompok pria kasar ini bisa menemukan tempat ini? Di sisi lain, kakek dan nenek adalah orang yang baik. Mereka seharusnya tidak mungkin berteman dengan pria-pria kasar ini.Naomi dan anak-anak dibawa masuk ke rumah kayu kecil. Begitu pintu rumah dibuka, hati Naomi dan ketiga putranya langsung dilanda emosi. Mereka merasa gembira, tetapi juga khawatir. Mereka sudah tinggal di tempat ini selama 5 tahun. Braden, Hayden, dan Jayden tumbuh besar di tempat ini. Ketiga bocah itu belajar berbicara, belajar berjalan, belajar berbagai macam kemampuan di tempat ini. Tempat ini menyimpan banyak kenangan mereka, baik itu kenangan indah maupun kenangan pahit.  Namun, sebagian besar kenangan mereka di tempat ini adalah kenangan indah. Jadi, begitu masuk ke rumah ini, berbagai kenangan masa lalu langsung berputar di benak Naomi dan ketiga putranya. Mereka merasa sangat gembira dan terharu. Namun ... di mana kakek dan nenek?Dalam keadaan no

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1209

    Kak Tiger mengira benar-benar ada manusia liar dan segera melompat turun dari lantai 2.“Kalau benar-benar ada manusia liar, aku akan hasilkan banyak uang! Cepat bawa jalan!”Kak Tiger membawa sekelompok orang berjalan ke luar pagar. Namun, baru berjalan beberapa langkah, Kak Tiger tiba-tiba teringat pada kelompok Naomi dan memberi perintah, “Wanita itu milikku! Sebelum aku pulang, nggak ada yang boleh menyentuhnya!”“Baik! Kak Tiger tenang saja, kami pasti akan menjaganya dengan baik!”Setelah melirik Naomi sekali lagi, Kak Tiger baru berjalan pergi. Dia sama sekali tidak menganggap serius Caden dan anak-anak. Baginya, Caden dan anak-anak tidak lebih dari sekelompok pecundang. Meskipun mereka memiliki sedikit kemampuan, mereka juga tidak mungkin lebih hebat dari senapan.Setelah kelompok Kak Tiger pergi, Caden sekeluarga dibawa masuk ke sebuah kamar kosong. Sebelum keluar, pria yang membawa Caden sekeluarga masuk ke kamar tidak lupa mengancam, “Tunggulah di sini sampai Kak Tiger pula

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1210

    Putih menjulurkan lidahnya pada Hayden, sedangkan Hayden menerjemahkan kata-kata Putih.“Kakek dan nenek buyut nggak ada di sini, tapi semua barang mereka masih ada dalam rumah. Semua rumah sudah diambil alih orang dan ada yang berjaga di dalam. Gudang dipenuhi dengan kulit dan daging berbagai macam binatang, juga ada belasan bangkai bangau hitam!”Naomi mengerutkan keningnya. Bangau hitam? Itu adalah jenis burung yang dilindungi negara. Karena kelangkaan dan sudah terancam punah, bangau hitam dilindungi seperti panda. Namun, orang-orang ini malah membunuh belasan ekor bangau hitam? Apa orang-orang ini pemburu ilegal?Namun, kakek dan nenek sudah tinggal bertahun-tahun di tempat ini. Mereka bisa disebut sebagai teman satwa liar. Kenapa mereka mengizinkan orang-orang ini membunuh begitu banyak hewan yang dilindungi negara?Tidak, kakek dan nenek tidak mungkin bisa mencegah sekelompok orang ini. Jumlah mereka sangat banyak dan mereka semua juga bersenjata. Bagaimana mungkin kakek dan nen

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1211

    “Kami itu pemburu.”“Pemburu ilegal?”“Emm … iya.”“Sejak kapan kalian masuk ke gunung? Kenapa kalian bisa ke sini?”“Kami sudah lama memasuki gunung, tapi kami baru sampai di sini semalam. Kami juga nggak kebetulan menemukan tempat ini. Kami hanya ingin mencari mangsa kami saja. Kami menyadari ada makanan, ranjang, dan selimut di sini. Itulah sebabnya kami menjadikan tempat ini sebagai markas.”Caden bertanya, “Sebelumnya siapa yang tinggal di sini?”“Kami juga nggak tahu. Kami nggak bertemu pemiliknya dari semalam.”“Apa kalian tahu siapa yang tinggal di sini?”“Seharusnya sebuah keluarga. Ada banyak kamar di sini, nggak mungkin hanya ditempati seorang diri saja. Kami juga menyadari ada pakaian dan sepatu orang tua serta anak kecil di dalam kamar. Ada juga banyak setelan olahraga pria. Bos kami menduga yang tinggal di sini ada 3 generasi!”“Sepertinya kondisi keluarga ini agak miskin. Nggak sanggup untuk membeli rumah. Jadi, mereka baru pindah tinggal di pegunungan.”Caden dan anak-a

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1212

    Naomi bersembunyi di ujung ruangan sembari melindungi anak-anak. Dia sungguh takut akan mengejutkan mereka. Ketika melihat pria itu berlari pergi, Naomi baru menghela napas lega. Dia bertanya pada Caden, “Apa kamu yakin dia nggak bakal sembarangan bicara?”Bagaimana kalau pria itu pergi untuk memanggil teman-temannya? Bukannya mereka akan dalam bahaya? Bagaimanapun, mereka beranggotakan banyak orang, juga bersenjata!“Jangan khawatir. Dia nggak berani.” Caden berani memastikan.Pria itu hanyalah seorang preman biasa. Dia pasti sangat mementingkan nyawanya. Asalkan dia cukup pintar, seharusnya dia tidak akan sembarangan bicara.Bagaimanapun, diancam bukanlah hal yang patut dibanggakan. Lagi pula, dia hanya diancam saja, mereka juga bukan melarikan diri.Caden berjalan ke sisi Naomi dan anak-anak. Tatapannya berubah menjadi lembut. “Sekarang Kakek dan Nenek pasti lagi ke luar, bukan ditangkap sama mereka, juga bukan dilukai sama mereka. Jadi, kamu bisa tenang.”Naomi menghela napas panj

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1213

    “Jangankan mereka, meski leluhur mereka yang kemari, mereka juga nggak akan berani menguasai rumahku! Dasar sekelompok orang yang nggak tahu diri!”“Stt, sepertinya ada suara napas di dalam sana.” Wanita tua itu melihat ke sisi Caden.“Emm? Masih ada yang ketinggalan? Biar aku lihat siapa di dalam sana.”Mereka berdua berjalan ke sisi rumah. Baru saja pria tua yang kelihatan bugar itu hendak menendang pintu rumah, seorang wanita tua menghalanginya. “Jangan bertindak gegabah. Ada anak di dalam sana.”“Anak?”“Emm, suara napas sangat lemah, sepertinya ada anak kecil di salam sana. Bukan hanya 1 saja.”Setelah si pria tua mendengar, dia pun langsung kepikiran dengan Braden, Hayden, dan Jayden. “Jangan-jangan anak-anaknya Naomi? Ketiga bocah tengik itu sudah kembali?”Saat si wanita belum berbicara, si pria tua kembali berkata, “Nggak mungkin! Nggak mungkin! Naomi memang bodoh, tapi anak-anak nggak bodoh!”“Kalau mereka kembali, apa mungkin mereka akan ditangkap oleh sekelompok preman ini?

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1600

    Camila memalingkan kepalanya untuk melihat Hogan. “Hogan, dasar kamu ini! Padahal kamu ingin menikahinya, kenapa kamu malah berbohong? Dia saja nggak bilang kalau dia meremehkan kamu itu miskin.”Hogan terbengong. “Tapi … kata Catherine … katanya ….”Camila menyipitkan matanya dan bertanya, “Apa kata Bu Catherine? Apa dia bilang Keluarga Suryadi merendahkanmu karena kamu miskin, jadi mau memisahkan kalian?”Hogan tidak berani menyambung. Dia melihat Catherine dengan bingung.Catherine duduk di samping ranjang dengan ekspresi putus asa.Camila berkata, “Bu Catherine, sekarang kamu memang seorang ibu hamil, kamu itu orang yang sangat dilindungi bagai barang berharga negara saja. Tapi, aku ingin ngomong beberapa hal sama kamu, kenapa kamu berbohong?”“Kamu bohongin Hogan kalau dia diremehkan sama Keluarga Suryadi? Betapa besar tekanan yang diterima Hogan! Lagi pula setelah didengar, kelihatannya jadi Keluarga Suryadi sangat merendahkan orang miskin!”“Orang yang nggak tahu kenyataan pasti

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1599

    Suasana di dalam kamar hening selama beberapa saat. Pada saat ini, teman sekolah Catherine bertanya, “Catherine hamil?”Camila mengangguk. “Emm, sudah 2-3 bulan!”Mentor Catherine bertanya, “Benarkah?”Camila mengangguk dengan sangat serius. “Tentu saja serius. Aku nggak mungkin sembarangan bicara dalam masalah ini.”Mentor segera melihat ke sisi Catherine. “Dasar, kenapa kamu nggak bilang kalau kamu lagi hamil? Kalau aku tahu, aku juga nggak akan beri kamu penelitian yang begitu susah.”Teman-teman berkata, “Iya, kalau kami tahu kamu lagi hamil, kami pasti akan lebih menjagamu. Semua pekerjaan berat dan lelah nggak akan jadi milikmu.”Hogan merasa sangat gembira. “Catherine, apa kamu hamil? Benarkah? Apa benar kamu hamil?”Napas Catherine terengah-engah. Hatinya terasa panik. Baru saja dia hendak membantah, Camila pun duluan berkata, “Serius, serius, kalau kamu nggak percaya, nanti kamu bisa bikin tes DNA sendiri. Anak ini punya kamu.”Hogan merasa terharu hingga menangis. “Aku percay

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1598

    Semua orang di tempat langsung terdiam. Tatapan mereka semua serempak melihat ke sisi Camila.Camila mendengus dalam hati dengan ekspresi lugu. “Bu Catherine, kamu jangan memfitnah orang baik. Sejak kapan aku memukulmu? Sejak kapan aku menculikmu?”Catherine menggertakkan giginya. “Hari ini! Hari ini! Kamu culik aku ke sini!”Camila tersenyum. “Oh, maksudmu yang ini. Memang aku dan Dylan yang bawa kamu ke sini, tapi kami bawa kamu ke sini buat kasih kejutan sama kamu.”“Kalau kami benar-benar mau menculikmu, kenapa kami akan berada di lokasi lamaran ini?”Para guru dan teman sekolah Catherine berbondong-bondong maju untuk membela Camila.“Catherine, kamu sudah salah paham. Dia memang lagi membantu. Semua dekorasi di ruangan ini dihias sama dia.”“Iya, Bu Camila sudah sibuk dari tadi. Dia keluar uang dan juga tenaga.”Para adik yang mengidolakan Camila juga merasa tidak senang. Mereka bergumam dengan suara kecil.“Bahkan jas putih dan bunga segar kekasihnya juga dibeli sama Bu Camila.”

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1597

    Kevin dan Lyana bertanya kembali, “Kata siapa hari ini Dylan akan melamar?”William dan Siska terbengong di tempat.Mereka hanya mendapat kabar lamaran. Hanya saja, memang tidak ada yang mengungkit soal Dylan.Mereka tahu Catherine dan Dylan memiliki hubungan asmara. Itulah sebabnya saat mendengar kabar lamaran, mereka otomatis mengira Dylan yang akan melamar Catherine!Justru karena ini, mereka baru merasa begitu gembira, bahkan melakukan siaran langsung untuk memberi tahu seluruh orang di dunia ini!“Catherine dan Dylan ….” Kevin memotong mereka, “Mereka berdua sudah masa lalu. Apa kalian nggak lihat ada yang lagi melamar Catherine?”Siska merasa panik. “Bukan, menantu Keluarga Suryadi itu Pak Dylan!”Lyana membantah, “Kamu jangan sembarangan bicara. Dia baru menantu kalian!”William dan Siska melihat ke sisi Hogan sembari bernapas dengan terengah-engah. “Bukan! Bukan! Bukan seperti ini! Bukan … seperti ini!”William melangkah maju hendak memotong Hogan, tetapi langkahnya dihalangi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1596

    “Lagi pula, kamu juga bukannya nggak tahu hubungan dia dengan Dylan. Kalau aku benar-benar melukainya, Dylan juga nggak akan setuju.”Naomi bertanya, “Sebenarnya apa yang lagi kamu pikirkan?”Camila berkata, “Aku ingin menghancurkan mimpinya! Biar seumur hidupnya, dia nggak akan bisa memiliki Dylan lagi, lalu menjauhi Bibi Lyana dan Paman Kevin.”Naomi terdiam membisu. Baru saja Naomi hendak bertanya, tiba-tiba muncul sekelompok orang di depan pintu. “Kak Camila!”Camila menoleh untuk melirik sekilas, kemudian tersenyum ke sisi pintu. Dia berkata pada Naomi, “Naomi, kamu bangunkan Catherine, ya. Setelah dia bangun, kamu keluar saja. Aku akan tunggu kalian di koridor.”Usai berbicara, Camila berjalan ke sisi Dylan, lalu menariknya berjalan keluar pintu. Dia berjalan sembari berkata pada orang-orang di dalam ruangan, “Semuanya harap bersiap-siap. Kita akan segera masuk ke momen-momen penting. Kita akan menjadi saksi mata atas kebahagiaan.”Saat mendengar, orang-orang di dalam kamar langs

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1595

    Demi sopan santun, Dylan pergi menyapa William dan Siksa, lalu segera meninggalkan tempat.Caden tidak akrab dengan mereka dan tidak ingin berhubungan dengan mereka. Caden juga tidak menghiraukan mereka, hanya terus berdiri di sisi Naomi saja.Orang-orang di kalangan juga tahu Dylan berhubungan baik dengan Caden. Ada seseorang berbisik kepada William, “Jangan-jangan dia itu Pak Caden?”William juga tidak pernah bertemu dengan Caden. Dia memalingkan kepala untuk bertanya pada Kevin, “Pak Kevin, apa dia itu Pak Caden dari Grup Pangestu?”Kevin mengangguk. “Iya, dia.”Kedua mata William kembali terbelalak. Tadinya William mengira sudah cukup hebat untuk berkenalan dengan William, siapa sangka ternyata Caden juga ada di tempat!Mereka segera memuji, “Pak Caden itu muda dan berkompeten. Padahal masih semuda ini, dia malah bisa menduduki posisi orang terkaya. Dia memang hebat sekali!”Kevin berkata, “Caden memang hebat. Jangan lihat dia masih muda, dia sangat punya otak bisnis.”Beberapa da

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1594

    Kevin dan Lyana juga tidak mengerti apa yang sedang William katakan. Mereka hanya mengangguk dengan tersenyum saja. “Oke, oke, oke.”William berkata pada Kevin, “Pak Kevin, biar kuperkenalkan sebentar, dia adalah teman baikku. Sementara yang ini adalah mitra kerja paling penting bagiku. Yang ini ….”William memperkenalkan 1 per 1, lalu berkata, “Begitu mereka mendengar ada kabar gembira di Keluarga Suryadi, semuanya langsung datang untuk memberi ucapan selamat.”Orang-orang yang diperkenalkan langsung membungkukkan tubuh dan bersalaman dengan Kevin. Mereka menyerahkan kartu nama. “Halo, Pak Kevin!”“Salam kenal, Pak Kevin!”Mereka tidak benar-benar datang untuk memberi ucapan selamat. Lebih tepatnya, mereka datang untuk mengenal Kevin.Berhubung kedudukan Keluarga Suryadi di Kota Jawhar tidak bisa dibandingkan dengan Keluarga Hermanto, tempat sepergaulan William tidak seelite Kevin.Semua orang pergi ke rumah sakit malam-malam demi mengunjungi Kevin!Kevin tidak ingin berhubungan deng

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1593

    Camila memegang pita berwarna dan berjinjit menempelkan ke dinding tanpa menoleh padanya. “Nggak boleh bocor. Kalau kamu bisa bantu, ya bantuin. Kalau nggak bisa, mending istirahat sana.”Dylan merapatkan bibirnya, lalu mengambil pita dari tangan Camila.“Tinggi segini cukup, nggak?”Camila mengangguk dengan puas. “Cukup, cukup.”Dylan menempelkan tali.Camila pun mengacungkan jempol. “Kamu juga bukannya nggak bisa apa-apa, kamu berguna juga.”Dylan terdiam. Entah kenapa pujian ini lebih parah daripada hujatan. Namun, Dylan tetap bertanya, “Ngapain kamu hias ruangan ini? Apa kamu berencana rayain pesta di sini?”“Kamar ini memang kamar VIP, nggak peduli apa pun yang kamu lakukan, juga nggak akan mempengaruhi orang lain. Hanya saja, gila kalau kamu rayain pesta di sini!”Camila menyindirnya, “Kamu yang gila. Kata siapa aku mau bikin pesta! Ayo, yang cepat, tempelkan balon di sini!”Dylan melakukan sesuai dengan perintah Camila. Dia menempel balon sembari bertanya, “Kalau kamu nggak adak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1592

    Mereka berdua berbicara sembari menatap Dylan. Kemudian, mereka kembali memperingati Dylan dengan susah payah, “Hargai Camila dengan baik. Bisa bertemu dengannya adalah keberuntungan dalam hidupmu! Kalau kamu menghilangkannya, keberuntungan dalam hidupmu juga akan ikut hilang!”“Kalau kamu berani menghilangkannya, aku akan patahkan kakimu. Kalau nggak percaya, kamu coba saja!”Dylan benar-benar tidak bisa bersembunyi. Baru saja berbicara sebentar, Dylan malah diomeli.Tiba-tiba Dylan kepikiran sesuatu, lalu bertanya, “Ma, bagaimana cara Camila menghibur kalian dalam masalah Catherine?”Ketika mengungkit masalah ini, Lyana merasa gembira. Dia berkata dengan tersenyum, “Camila telah menceritakan masalah kalian berdua kepada kami. Meskipun Camila belum hamil, kalian memang telah bersama, lagi pula kalian juga punya rencana untuk memiliki anak setelah menikah.”Dylan terbelalak lebar. Menikah dan melahirkan anak?Astaga! Kacau!“Itu kata Camila?”Lyana mengangguk. “Emm, kata Camila sendiri

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status