Share

Bab 1315

Penulis: Erlina
Naomi mengesampingkan pemikirannya. Dia mengusap Angel yang berada di dalam pelukan Baby, lalu menyapa Maria dan juga anak-anak. Setelah itu, dia berkata pada anak-anak, “Hari ini kita main sampai puas. Selesai main, besok kalian mesti masuk kelas lagi. Jangan bandel! Semuanya mesti ke sekolah.”

Saat mendengar besok masuk kelas lagi, ekspresi anak-anak langsung berubah.

Baby tidak ingin pergi karena tidak ingin berpisah dengan orang tuanya dan juga Angel. Braden dan Rayden juga tidak ingin pergi. Pelajaran di taman kanak-kanak terlalu kekanak-kanakan bagi mereka.

Mengenai Hayden dan Jayden, mereka juga tidak mempermasalahkannya. Mereka bisa berteman dengan anak baru dan bermain bersama. Hal yang tidak seru adalah mesti berpisah dengan ibu mereka.

Hanya saja, mereka semua sangat menuruti ucapan Naomi. Yang penting ibu mereka gembira!

Mereka semua menjawab dengan serentak, “Tenang saja, Mama. Kami nggak bakal ingkar janji!”

Naomi merasa gembira. “Besok Mama dan Papa akan antar kalian ke
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1628

    Baby segera melemparkan diri ke pelukan Braden.Braden memeluk Baby, lalu berkata dengan penuh kasih sayang, “Aku dan Hayden juga rindu sama Baby.”Seusai berbicara, Braden menatap Caden, Jayden, dan Rayden, lalu mengangguk untuk menyapa mereka.Dalam perjalanan pulang, Caden sudah mendapat kabar kepulangan kedua bocah itu. Jadi, dia tidak terkejut setelah melihat Braden dan Hayden, melainkan merasa agak sedih.Kematian Kakek Kedua merupakan pukulan yang sangat besar bagi Braden dan Hayden. Ini adalah pertama kalinya mereka menghadapi kematian anggota keluarga, apalagi dalam keadaan terpisah dari Caden dan Naomi.Jayden dan Rayden menatap Hayden serta Naomi dengan khawatir. “Mama ....”Naomi menyeka air matanya, lalu menyeka air mata Hayden. “Jangan nangis lagi. Berhubung kalian pergi begitu lama, kami semua sangat merindukan kalian. Sekarang, kalian sudah pulang. Kita seharusnya gembira.”Baby melepaskan diri dari pelukan Braden, lalu menarik ujung pakaian Hayden dan mendongak untuk m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1627

    “Mama!”Di sore yang cerah, Naomi sedang membaca buku ilmu kedokteran di teras. Tiba-tiba, terdengar suara Braden dan Hayden. Dia pun tertegun sejenak karena mengira dirinya salah dengar. Namun, pada detik berikutnya ....“Mama!”Naomi seketika membelalak, lalu meletakkan bukunya dan berlari keluar. Ketika melihat Braden dan Hayden yang berada di lantai bawah, dia pun berseru dengan sangat gembira, “Braden! Hayden!”Kedua bocah itu juga menunjukkan ekspresi gembira sambil berlari ke arah tangga. “Mama!”Naomi menuruni tangga dengan terburu-buru, lalu memeluk kedua putranya. “Kenapa kalian tiba-tiba pulang tanpa ngomong dulu? Mama kan bisa jemput kalian dari bandara.”Braden menjawab dengan lembut, “Kami mau kasih kejutan buat Mama.”Naomi sangat gembira. “Ini benar-benar adalah kejutan yang menyenangkan! Mama rindu banget sama kalian!”“Kami juga rindu banget sama Mama!”Setelah memeluk kedua putranya untuk beberapa saat, Naomi baru rela melepaskan mereka. “Sini, Mama lihat dulu. Apa k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1626

    Bahkan ketika mengetahui anak yang dikandung Catherine bukanlah keturunan Keluarga Hermawan, Lyana juga tidak sedih. Meskipun Dylan memberitahunya bahwa dia dan Camila tidak berencana memiliki anak seumur hidup, Lyana paling-paling juga hanya akan merasa kecewa. Namun, Dylan malah memberitahunya bahwa dia dan Camila tidak bersama. Semua kata-kata manisnya dulu hanyalah kebohongan belaka. Sekarang, cucu yang dijanjikan sudah tiada, calon menantu keluarga mereka juga kabur. Hal yang terpenting adalah, Dylan bahkan sudah memadamkan harapan Lyana dan Kevin. Mereka bukan hanya tidak memiliki cucu dan menantu untuk saat ini, tetapi juga tidak akan pernah memilikinya di masa depan!Mana mungkin Lyana tidak merasa sedih? Seberapa gembira dia selama beberapa hari terakhir, seberapa sedih pula dirinya hari ini. Dia tidak dapat membuat dirinya tidak sedih, huhuhu .......Setelah mendengar bahwa Camila telah pergi, Caden tahu Dylan akan mengalami kesulitan hari ini. Jika kedua orang itu sudah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1625

    Sejak masuk ke bandara, Ivona sudah menyadari ada tatapan aneh yang mengawasi mereka. Namun, berhubung orang itu tidak mengancam, dia tidak memedulikannya. Lebih dari 10 menit kemudian, dia dan Camila telah melewati pemeriksaan keamanan dan bersiap untuk naik ke pesawat.Dylan bersembunyi di sudut. Dia sudah menunggu di bandara selama lebih dari 1 jam dan akhirnya melihat Camila, tetapi tidak berani menghampirinya atau berbicara dengannya. Dia hanya bisa melihat Camila naik ke pesawat dan menghilang dari pandangannya dalam diam.Dylan merasa kesal, tetapi bukan terhadap orang lain, melainkan terhadap dirinya sendiri! Dylan menyadari bahwa hari ini, dirinya sangat aneh. Namun, dia juga tidak mengetahui alasannya. Bukankah dia datang ke bandara dengan begitu terburu-buru karena ingin mengobrol dengan Camila? Namun, setelah melihat Camila, dia malah hanya berani memandang Camila dari jauh.Dylan merasa bingung. Dia sebenarnya sedang bersembunyi dari apa? Memangnya dirinya tidak dapat men

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1624

    Naomi mengingatkan, “Kamu jangan beri tahu Dylan soal masalah anak. Camila nggak izinkan aku untuk mengatakannya.”Caden mengangguk. “Aku nggak akan mengatakannya. Tapi kita seharusnya berusaha untuk menjodohkan mereka. Setidaknya kamu bisa bicara kebaikan Dylan di hadapan Camila.”Naomi terdiam. Dia tiba-tiba teringat dengan Leon. “Oh, ya, malam ini Camila akan pergi ke luar kota untuk urus masalah pekerjaan. Sepertinya dia bakal pergi selama satu atau dua bulan. Bisa nggak kamu atur pengawalmu untuk melindunginya?”Caden bertanya kembali, “Dia malah ke luar kota pada saat seperti ini? Bukannya ibu hamil mesti banyak istirahat?”“Kata Camila, dia mesti mengakhiri kontrak dengan beberapa tim produksi. Kemudian, dia mesti minta cuti panjang sama perusahaan.”Caden berpikir sejenak. “Aku akan suruh Ivona untuk mengikutinya.”Naomi segera bertanya, “Maksudmu murid Andrew yang hebat itu? Sebelum Camila pulang, dia masih berakting jadi putri haram Keluarga Nandara.”Caden mengangguk. “Emm,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1623

    Ketika melihat kepulangan Caden, Naomi dan Camila segera menghentikan pembicaraan tentang kehamilan. Camila pun bertanya, “Apa kamu sudah berhasil menghubungi Dylan?”Caden mengangguk. “Sudah, dia berantem sama orang.”Camila merasa syok. “Hah? Kenapa malah berantem?”Caden langsung berterus terang. “Karena kamu.”Camila terdiam.Caden menjelaskan, “Dia menyelidiki hotel tempat kamu tinggal. Dia takut Leon akan tiba-tiba datang untuk melukaimu. Jadi, dia meminta pengawal untuk menjagamu. Alhasil, kamu malah check-out pagian, lalu masuklah sepasang pasangan kekasih.”“Dylan mendengar dari pengawal, ada seorang pria memasuki kamarmu. Dia pun emosi, langsung pergi ke hotel untuk mendobrak pintu kamar hotel. Kebetulan dia melihat pria itu lagi memukul wanita. Dia kira orang yang dipukul itu kamu. Dia pun emosi, langsung menggebuki pria itu.”Camila sungguh merasa syok.Caden melanjutkan lagi, “Dylan nggak terluka. Sekarang dia juga sudah damai dengan pasangan kekasih itu. Kamu nggak usah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1622

    Naomi mengangguk. “Oke, kalau begitu, belakangan ini kamu mau tinggal di mana? Gimana kalau tinggal di rumahku saja? Aku bisa menjagamu setiap hari.”Camila menggeleng. “Kita bicarakan lagi setelah aku menangani masalah pekerjaan. Aku mesti ke luar kota malam ini.”Naomi merasa syok. “Kamu mau ke luar kota?”“Emm. Hari ini manajer sudah telepon aku sebanyak belasan kali. Aku mesti turun tangan langsung untuk mengatasi masalah pengakhiran kontrak.”Naomi merasa tidak tenang. “Apa nggak bisa diundur? Sekarang usia kandunganmu masih muda, seharusnya istirahat.”Camila berkata, “Nggak bisa diundur. Lagi pula, kalau diundur, malah akan semakin merepotkan. Makin cepat diselesaikan, kerugianku juga nggak akan membeludak. Kamu tenang saja. Aku bisa jaga diri dan anak dengan baik.”Naomi bertanya dengan kening berkerut, “Kamu mau pergi berapa lama?”Camila berpikir sejenak. “Nggak akan terlalu lama. Sepertinya satu atau dua bulan saja.”Naomi bertanya, “Tapi, bukannya beberapa hari lagi adalah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1621

    Di Vila Maison.Setelah mengakhiri panggilan, perasaan Camila terasa tidak tenang.“Pak Caden, coba kamu telepon Dylan. Aku merasa sudah terjadi sesuatu sama dia.”Caden bertanya, “Ada apa dengan dia?”Camila menggeleng. “Aku juga nggak jelas. Tapi nada bicaranya nggak terlalu normal.”Caden menyerahkan jus buah segar kepada Camila dan Naomi. “Aku akan telepon dia sekarang. Kalian ngobrol dulu. Nggak usah khawatirin dia.Caden mengambil ponselnya keluar. Naomi pun menarik Camila untuk duduk di sofa, kemudian memeriksa denyut nadinya. “Semuanya baik-baik saja.”Camila menggenggam tangannya, lalu berkata dengan sangat serius, “Naomi, aku mau melahirkan anak ini!”Naomi terbengong sejenak. “Apa kamu sudah memikirkannya?”Camila mengangguk dengan kuat. “Emm! Sudah!”“Aku berpikir seperti ini. Aku nggak berencana untuk pacaran, apalagi menikah dan memiliki anak. Aku pasti akan kesepian karena menyendiri. Kalau aku bisa ditemani oleh anakku, perasaanku pasti akan lebih membaik.”“Setelah aku

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1620

    Seorang pria yang mengenakan celana pendek itu sedang mencambuknya. Ketika melihat gambaran ini, kedua mata Dylan hampir copot dan mulai memerah. “Sialan!”Dylan menjerit, lalu langsung melayangkan tinjuan!Belum sempat si pria merespons, dia pun telah dipukul. Dylan mengulurkan tangannya untuk menarik selimut membungkus tubuh si wanita. Kemudian, dia menjambak si pria dan tidak berhenti memukul wajah si pria!Dylan bagai telah kehilangan akal sehatnya saja. Dia berkata dengan geram, “Beraninya kamu pukul dia! Kamu malah berani pukul dia! Aku akan habisi kamu ….”Saking marahnya, bibir Dylan bahkan merasa gemetar, matanya juga basah!“Kak Dylan!” Pengawal datang untuk menarik Dylan.Dylan menepis pengawal dengan kuat. “Awas!”Pengawal sungguh panik. “Kak Dylan, berhenti!”Amarah Dylan langsung meluap. “Minggir!”Pengawal terkejut hingga melakukan gerakan menelan ludah. Dia sudah sepuluh tahun bekerja dengan Dylan. Dia tidak pernah melihat Dylan yang semarah ini!Lantaran tidak berhas

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status