Camila melakukan gerakan menjulurkan lidahnya, lalu bertanya padanya, “Apa yang sudah terjadi? Kenapa kamu bisa segegabah ini?”Dylan berkata dengan sangat serius, “Aku nggak gegabah. Aku sudah mempertimbangkannya dengan saksama.”Camila merasa bingung. “Tapi usulanmu itu nggak ada untungnya buat kamu.”Dylan segera membantah, “Kenapa nggak ada untungnya? Aku jadi punya anak secara cuma-cuma. Aku merasa gembira, orang tuaku juga merasa gembira.”Selain itu, setelah Dylan mengakui anak ini, tidak akan ada lagi yang menggosip Camila dan Anak. Dylan juga tidak akan merasa marah lagi!Jika Dylan tidak akan merasa marah, bukannya semua itu hal bagus bagi Dylan?Camila mengingatkan lagi, “Tapi kalau kami nggak menikah, orang lain akan mengatakan kamu nggak bertanggung jawab, kamu malah akan dimarahi berengsek!”Dylan tersenyum. “Apa kamu merasa aku akan peduli? Reputasiku memang sudah buruk di luar sana. Aku nggak peduli dengan apa kata orang-orang.”Dylan hanya peduli bagaimana orang lain m
Tanpa menunggu ucapan dari Camila, Dylan mulai menawarkan dirinya. “Aku memang nggak bisa diandalkan dalam soal percintaan, tapi aku suka anak kecil! Coba kamu lihat, aku menganggap Hayden dan yang lain seperti anakku sendiri. Aku pasti akan memperlakukan anakmu dengan baik!”“Seumur hidupku, aku nggak berencana untuk menikah dan melahirkan anak. Aku nggak akan punya anak sendiri. Asalkan kamu setuju, aku akan menganggapnya sebagai anak kandungku sendiri!”“Aku memang nggak berpengalaman dalam menjadi seorang ayah, tapi aku pasti akan berusaha untuk menjadi seorang ayah yang baik, memberinya masa kecil yang gembira. Aku akan menjadi pelindung dalam hidupnya!”“Termasuk hartaku. Kelak aku akan berikan semuanya kepada dia!”Camila spontan terbengong. Dia menatap Dylan dengan syok. Ada apa dengan Dylan? Kenapa dia tiba-tiba mengucapkan kata-kata seperti ini?Sepertinya Dylan masih belum tahu masalah anak ini adalah miliknya. Maksudnya, dia ingin jadi ayah dari anak orang lain?Camila meng
Dylan berkata, “Aku juga nggak tahu. Itu privasi Camila. Kamu jangan sebar luas masalah ini dan juga jangan tanya dia. Kapan dia ingin beri tahu kamu, dia pun akan mengambil inisiatif untuk beri tahu kamu.”Ekspresi Lyana kelihatan rumit. Dalam seketika Lyana tidak tahu seharusnya bergembira atau bersedih!Pemikiran Lyana sangat konservatif, ditambah dia sangat menginginkan anak kecil. Di mata Lyana, hamil adalah kabar gembira.Sayangnya, anak itu bukan milik Keluarga Hermanto! Alangkah bagusnya jika anak itu adalah milik Keluarga Hermanto!Ya Tuhan! Kenapa nasib Keluarga Hermanto tidak sebagus ini!Lyana diam-diam menghela napas. Dia merasa sangat menyesal. Setelah menenangkan diri sejenak, dia baru bertanya, “Sekarang apa kamu masih punya hubungan dengan Camila?”“Emm, kenapa?”“Kamu bantu aku ambilkan sedikit barang buat dia.”Lyana berdiri, lalu berjalan ke dapur untuk membereskan barang. Dia mengambil semua suplemen dan bahan makanan langka yang disimpannya di rumah, lalu dimasuk
“Haih ….” Dylan merasa sangat sedih dan juga putus asa. Dia menurunkan jendela mobil, menghirup udara segar untuk meningkatkan semangatnya.Tiba-tiba ponsel Dylan berdering. Dia menerima panggilan dari Lyana. Begitu panggilan diangkat, Lyana langsung bertanya, “Di mana kamu sekarang?”“Di luar. Ada apa? Ada masalah?”Lyana bertanya, “Apa kamu lagi sibuk?”“Nggak sibuk. Katakanlah.”“Kamu pulang sekarang. Ada yang ingin Mama tanyakan sama kamu.”Usai berbicara, Lyana langsung mengakhiri panggilan. Dylan pun merasa bingung ketika mendengar suara bunyi panggilan diakhiri.Setelah kembali ke Kediaman Keluarga Hermanto, dia pun bertanya pada pelayan di rumahnya, “Gimana kondisi mamaku hari ini? Kenapa dia nggak senang lagi?”Pelayan berkata dengan suara kecil, “Hari ini akhirnya Nyonya Lyana punya suasana hati untuk jalan-jalan. Tapi begitu pulang, raut wajahnya malah kelihatan sangat murung. Apa dia ditertawakan lagi sama Nyonya Gisela dan yang lain?”Dylan merasa syok. “Apa dia keluar ru
Pasangan kekasih sedang berciuman. Dylan dan Camila merasa sangat gembira.Satunya bertugas untuk memotret. Satunya lagi bertugas memasang musik untuk menciptakan suasana.Entah sudah berapa lama, tiba-tiba kembang api yang indah itu terlukis di atas langit. Camila pun merasa sangat terkejut. “Kamu malah mempersiapkan kembang api!”Dylan yang berada di samping menatap Camila. Ketika melihat senyuman ceria di wajah Camila, Dylan spontan tersenyum. “Emm, cantik?”Camila mengangguk. “Cantik!” Dia langsung mengeluarkan ponselnya untuk memotret.Dylan juga spontan mengeluarkan ponselnya berlagak memotret kembang api. Namun sebenarnya ada bayangannya di setiap fotonya ….Camila memotret kembang api, sedangkan Dylan memotretnya.Kembang api berlangsung selama setengah jam lebih. Camila mengusap perut kecilnya sembari berkata, “Ini pertama kalinya anakku melihat kembang api!”Suasana hati Dylan sedang bagus. Keromantisan yang kelihatannya diciptakan untuk Shawn dan Linda, sebenarnya diciptakan
Saat ini, Camila baru tahu apa yang ingin Dylan lakukan. Dia spontan mengacungkan jempolnya.“Kamu memang hebat!”Linda adalah wanita yang diam-diam dicintai Shawn selama bertahun-tahun. Hanya saja, dia tidak berani mengutarakan perasaannya. Beberapa hari lalu, setelah salah paham itu, Shawn terpaksa untuk menyatakan perasaannya. Sekarang mereka berdua telah menjadi pasangan kekasih!Hanya saja, kondisi saat ini adalah satunya di dalam negeri, sedangkan satunya di luar negeri. Jarak mereka sangatlah jauh. Mereka tidak memiliki kesempatan untuk bertemu.Jika tidak ada kendala, mereka berdua mesti menunggu sekitar 2-3 bulan untuk bisa bertemu. Shawn pulang kali ini untuk menyembah ibunya. Jadi, dia baru bisa pergi setelah selesai Hari Raya.Sementara, berhubung faktor orang tua Linda, dia pun tidak bisa datang ke Negara Carika!Pasangan kekasih ini baru saja menjalin hubungan. Dapat diketahui bahwa mereka sangat merindukan satu sama lain!Sekarang Dylan mengundang Linda untuk kembali. M