Share

Bab 1723

Author: Erlina
Dylan tidak melirik Nira sama sekali, melainkan berbicara pada Camila, “Kamu tahu juga mereka nggak tahu malu, jadi nggak usah ngomong baik-baik sama mereka. Cara menghadapi orang nggak tahu malu adalah menggunakan cara nggak tahu malu.”

“Aku sudah panggil beberapa orang kemari, tapi mereka baru akan sampai sebentar lagi. Kamu bawa Bibi Nancy makan dulu di mobil. Kalian tenang saja. Ada polisi di sini. Saat ini, mereka nggak akan berani sentuh makam Bibi Aisha.”

Begitu Nira mendengar, dia yang berbaring di ladang langsung menjerit, “Meskipun Tuhan yang datang, masalah ini juga nggak bisa diselesaikan! Kecuali kalian bunuh aku saja, lalu langkahi jasadku! Polisi dan penduduk desa pada lihat. Aku penasaran siapa yang berani sentuh aku!”

“Kalau kalian paksa aku terus, aku bahkan nggak mau rumah pemberian kalian lagi. Aku akan lawan kalian meski harus mempertaruhkan nyawaku! Aku nggak bersalah, jadi aku nggak takut apa-apa!”

“Aku, Nira, sudah terkenal dengan sikap keras kepala. Coba kalian
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Afiyah Basalamah
terimakasih Thor....makin rame...lanjutan nya yg banyak Doong jadi tanggung ...ga enak keputus
goodnovel comment avatar
Ruce Cendana
thor cerita tambah seru bisa ga di tambah update nya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1727

    Camila melirik Shawn sekilas. Dia bahkan mulai memanggil Dylan dengan sebutan “Kakak”?Nancy melirik perut buncit Camila sekilas. “Haih. Sayangnya, Dylan orangnya playboy. Kalau nggak, alangkah bagusnya dia bisa bersama dengan Nancy.”Shawn berkata, “Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Melakukan sedikit kesalahan di masa muda nggak menakutkan, asalkan bersedia untuk bertobat. Benar, ‘kan, Bibi?”Nancy mengangguk tanda dia setuju. “Kalau Dylan benar-benar sudah bertobat, siapa pun yang menikah dengannya pasti akan bahagia.”Shawn segera melanjutkan, “Gimana kalau dia mengejar kakakku? Apa Bibi setuju?”Tanpa berpikir, Nancy langsung berkata, “Tentu saja setuju. Asalkan dia bisa berubah, menjaga jarak dengan wanita lain, dan memperlakukan kakakmu dengan baik, aku dukung 100 persen.”Shawn tersenyum. “Aku juga dukung. Gimana menurutmu, Kak? Bagaimana pemikiranmu?”Camila memelototi Shawn dan tidak berbicara.Beberapa saat kemudian, selagi Nancy menuruni mobil dan pergi ke toilet

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1726

    Kedua mata Nira terbelalak. “Kalian mau perhitungan apa!”Dylan berkata, “Pertama-tama, kita seharusnya menghormati mendiang. Kalian malah bersikap nggak hormat terhadap Bibi Aisha, jadi kalian seharusnya bersujud minta maaf sama dia. Jangan sampai kalian kena batunya!”“Kedua, kamu seperti wanita gila saja yang terus memaki kami. Kami juga mesti minta maaf sama kita, terutama sama Bibi Nancy.”“Selain itu, rumah lama Bibi Aisha itu milik Shawn. Nggak ada satu pun dari kalian berhak untuk menguasainya. Kalian mesti serahkan rumah lama itu.”Setelah Nira dan yang lain mendengar, raut wajah mereka langsung berubah muram! Suruh Nira minta maaf?Rumah di dalam kota tidak berhasil direbut. Sekarang mereka malah disuruh untuk serahkan rumah lama?Nira menjerit, “Sudah syukur aku izinkan kalian untuk menginjak ladang gandumku! Kalian malah berani buka persyaratan, kami nggak bersedia!”Dylan berkata, “Nggak bersedia juga nggak apa-apa. Kelak asalkan ada yang memiliki hubungan darah sama kamu,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1725

    “Gara-gara kamu, 4 dari 5 jalan di kota kita sudah dikembangkan, tapi jalan ke arah rumah kita nggak dikembangkan! Pihak investor mengatakan jalan nggak dikembangkan gara-gara kamu!”“Sekarang para tetangga di jalanan itu terus membahas Keluarga Permita kita!”…Camila merasa sangat syok. Dia memalingkan kepalanya bertanya pada Dylan, “Apa semua ini kerjaanmu?”Dylan mengangguk. “Aku sudah bilang tadi. Orang jahat akan menerima ganjarannya! Kita nggak bisa beri pelajaran kepada dia. Biarkan anggota keluarganya sendiri saja yang beri pelajaran kepadanya!”Camila bertanya, “Sejak kapan kamu melakukannya?”Dylan berkata, “Semalam setelah selesai telepon sama kamu, aku merasa bosan, jadi aku selidiki masalah ini. Aku menyadari si Nira itu memang agak merepotkan. Aku pun kepikiran dengan anggota keluarganya.”“Dulu, setiap kali Bibi Nancy datang memberi penghormatan Mereka selalu berpihak kepada Nira dan cari masalah dengan Bibi Nancy. Kalau begitu, biarkan mereka rasakan akibat dari perbua

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1724

    Dylan menatap Shawn lagi. “Kamu juga jangan bersedih. Aku bisa urus masalah ini dengan baik. Kamu temani kakakmu dan Linda untuk makan dulu. Yang patuh.”Mereka berusaha untuk mengendalikan perasaan mereka. Berhubung Camila sedang mengandung, semuanya mulai menyantap makanan.Dylan meletakkan kue kukus ke atas piring Camila. “Kamu paling suka kue isi ini. Hati-hati panas.”Camila melirik Dylan sekilas, lalu segera menunduk. Matanya sudah basah.Masalah Aisha sungguh kacau balau. Memang sangat menjengkelkan bisa bertemu dengan wanita seperti Nira, yang tidak bisa diajak kompromi, susah diajak bicara, dan juga tidak bisa dilawan!Nancy juga sudah kehabisan akal! Sementara itu, Shawn hanyalah seorang mahasiswa. Dia tidak memiliki banyak pengalaman dalam dunia sosial. Tentu saja dia kehabisan akal dalam menangani wanita galak seperti ini.Bagaimana dengan Camila? Entah karena faktor Camila sedang hamil atau bukan, dia malah menjadi bodoh. Dia juga tidak kepikiran cara bagus, hanya bisa mar

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1723

    Dylan tidak melirik Nira sama sekali, melainkan berbicara pada Camila, “Kamu tahu juga mereka nggak tahu malu, jadi nggak usah ngomong baik-baik sama mereka. Cara menghadapi orang nggak tahu malu adalah menggunakan cara nggak tahu malu.”“Aku sudah panggil beberapa orang kemari, tapi mereka baru akan sampai sebentar lagi. Kamu bawa Bibi Nancy makan dulu di mobil. Kalian tenang saja. Ada polisi di sini. Saat ini, mereka nggak akan berani sentuh makam Bibi Aisha.”Begitu Nira mendengar, dia yang berbaring di ladang langsung menjerit, “Meskipun Tuhan yang datang, masalah ini juga nggak bisa diselesaikan! Kecuali kalian bunuh aku saja, lalu langkahi jasadku! Polisi dan penduduk desa pada lihat. Aku penasaran siapa yang berani sentuh aku!”“Kalau kalian paksa aku terus, aku bahkan nggak mau rumah pemberian kalian lagi. Aku akan lawan kalian meski harus mempertaruhkan nyawaku! Aku nggak bersalah, jadi aku nggak takut apa-apa!”“Aku, Nira, sudah terkenal dengan sikap keras kepala. Coba kalian

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1722

    Camila terbengong, lalu memalingkan kepalanya untuk melihat!Ternyata Dylan yang mengenakan jas berwarna gelap dan kacamata hitam yang keren itu sedang berdiri di belakangnya.Camila merasa syok. “Kenapa kamu kemari?”Dylan melepaskan kacamata hitamnya menunjukkan wajah yang sangat tampan itu. Dia mengangkat dan menggoyangkan kotak makan di tangannya sembari tersenyum. “Aku datang antar sarapan buat kalian. Aku sengaja beli dari Kota Jawhar. Semuanya makanan kesukaanmu. Makanan masih panas juga.”Camila menatap Dylan dengan syok. “Kamu nyetir ratusan kilometer cuma untuk antar sarapan buat aku?”Dylan tersenyum. “Tentu saja bukan. Aku takut kamu nggak terbiasa dengan makanan di sini. Aku bawakan koki dari Restoran Paroyal Kota Jawhar dan juga bahan makanan kesukaanmu kemari.”Camila terdiam membisu. Ketika melihat wajah tampan itu, Camila hampir saja luluh saat ini. Dia benar-benar merasa terharu.Tiba-tiba Dylan menyerahkan sebuah penghangat tangan berwarna putih dan berbulu itu kepad

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status