Lyana segera berdiri untuk menggendong si perempuan cilik ini. “Kak Baby kesukaan Sirius sudah datang.”Naomi dan Tiara memasuki rumah, lalu menyapa dengan tersenyum.Lyana bertanya pada Naomi, “Kenapa cuma kalian bertiga saja? Di mana orang tuamu, Braden, Hayden, dan Rayden?”Naomi membalas, “Orang tuaku pulang ke Kota Haidi. Anak-anak masih belum bangun.”Lyana tahu ada orang yang menjaga anak di Vila Maison. Jadi, dia tidak mencemaskan mereka. Dia pun menggendong Baby pergi melihat Sirius.Baby memanggil si kecil. Si kecil pun menendang kakinya dengan kuat dan gembira!Suara tawa kembali terdengar.Lyana memalingkan kepalanya dan berkata, “Coba kalian dengar, betapa gembiranya Sirius. Sirius memang suka banget sama Kak Baby!”Memang benar, setiap kali Sirius melihat Baby, dia pun akan kelihatan sangat gembira!Naomi berjalan ke sana. Dia melihat Sirius, lalu memeriksa denyut nadinya. Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, dia berjalan ke sisi Camila lagi untuk memeriksa denyut
Suasana di Keluarga Hermanto sangat ramai hari ini.Karpet merah dilapisi di atas lantai. Kertas merah juga ditempel di atas dinding. Lampion juga digantung di atas pohon dan juga atap rumah. Suasana terasa meriah!Pelayan juga sangat gembira. Mereka semua kelihatan sangat bersemangat.Setelah Camila kembali dari rumah sakit, dia tinggal di dalam kamar Dylan yang dulu. Saat Camila hamil, Lyana dan Kevin sudah berpikir, tidak peduli di mana nantinya anak itu dibesarkan, suatu hari Camila dan anaknya pasti akan kembali untuk tinggal di Kediaman Keluarga Hermanto.Jadi, mereka berdua pun membereskan barang-barang Dylan dan memindahkannya ke kamar tamu. Setelah itu, mereka merenovasi kamar itu kembali sesuai dengan selera Camila. Sekarang kamar itu sudah menjadi milik Camila!Jika Camila mengizinkan Dylan untuk tidur di kamar ini, dia boleh tidur di sini. Jika tidak diizinkan, Dylan pun terpaksa tinggal di kamar tamu saja!Naomi dan Tiara pun bersama-sama berjalan kemari. Pada saat mereka
Namun, jika aset itu dicuri oleh konsorsium asing, semuanya jadi milik mereka!Para warganet tentu saja tidak terima. Mereka ramai-ramai menyerukan agar negara turun tangan dan menuntut Konsorsium Morton untuk mengembalikan orangnya!Di saat yang sama, mereka juga menghujat Konsorsium Morton, menyebut mereka sebagai pencuri yang tidak tahu malu! Bahkan mereka mulai memboikot semua bisnis di bawah naungan Konsorsium Morton!Konsorsium Morton memiliki cakupan bisnis yang sangat luas, mencakup bidang keuangan, properti, medis, ritel, dan lain-lain.Negara Carika adalah pasar besar dengan populasi lebih dari satu miliar jiwa. Tidak ada perusahaan yang sanggup menanggung akibatnya apabila menyinggung kelompok konsumen sebesar ini!Konsorsium Morton merespons dengan cepat. Pada pukul lima dini hari, mereka mengeluarkan pernyataan resmi.Mereka menyatakan bahwa mereka tidak menculik Kakek Pertama dan menuduh ada pihak yang sengaja mencemarkan nama baik mereka!Namun warganet Negara Carika tid
Semalaman ini Naomi tidak tidur. Hanya ada Kakek Pertama di dalam benaknya. Senyuman dan suara tawa itu terus terbayang.Setelah pulang dari pegunungan tahun lalu, Naomi pun mengetahui identitas Kakek dan Nenek. Tadinya Naomi merasa penasaran, lalu mengambil inisiatif untuk bertanya pada Caden.Caden pernah mengatakan kepada Naomi, termasuk soal bakat istimewa dan IQ tinggi anak-anak. Waktu itu, Naomi merasa syok hingga tidak bisa berkata-kata!Untung saja setelah bersama dengan Caden, wawasannya juga semakin luas. Meskipun merasa kaget, dia juga tidak merasa kaget.Hanya saja, setelah mengetahui identitas kakek dan nenek, Naomi merasa semakin gugup saja. Semakin tinggi kedudukan mereka, semakin tinggi pula tingkat kebahayaan!Sebagai mantan orang terkaya, Kakek Pertama memiliki harta yang nilainya tidak terhitung. Jika dia ditangkap oleh orang jahat, apa dia masih bisa kembali dengan selamat?Meskipun Kakek Pertama masih hidup, dia pasti juga akan disiksa, ‘kan?Kakek Pertama sudah be
Kakek Keempat menghela napas berat.“Meskipun aku dan dia saling bermusuhan, aku juga nggak boleh membocorkan rahasianya. Semua ini nggak sesuai dengan aturan.”“Kalian pergi tanya dia saja, tapi jangan sampai mengungkitku. Kalau kalian mengungkitku, dia pasti akan marah sama kalian.”Braden terbengong sejenak. “Jadi … apa dia bisa tahu keberadaan Kakek Buyut Pertama?”Kakek Keempat berkata, “Sulit untuk ditebak, tapi harapannya cukup besar juga.”Braden terdiam membisu.Setelah panggilan diakhiri, Braden pun melihat Caden. “Apa kita mau mencobanya? Setidaknya ada harapan!”Caden mengangguk. “Oke!”Braden kembali ke kamar untuk mencari barang itu. Dia memotretnya, lalu meninggalkan nomor kontak, baru mengunggahnya dengan menggunakan akun rahasianya.Tidak lama kemudian, ada orang yang menghubunginya. “Apa yang ingin kamu tanyakan?”Suara orang itu telah disamarkan. Braden juga memanipulasi suaranya.“Aku ingin tanya di mana sosok mantan orang terkaya di Negara Carika, Pak Usman Munari,
Begitu Braden menyelesaikan omongannya, dia pun kepikiran sesuatu. Dia memalingkan kepalanya untuk melihat Caden. “Tapi, Papa, kalau begitu, rahasia kematian Kakek Buyut Pertama akan sepenuhnya terbongkar.”Konsorsium Morton memang sudah menangkap Kakek Buyut Pertama, tapi mereka pasti tidak akan membocorkannya ke luar. Mereka hanya akan diam-diam mengorek informasi dari mulut Kakek Pertama. Namun, jika bertanya dengan menggunakan barang itu, itu sama saja bertambah seorang pihak ketiga yang mengetahui masalah ini. Informasi itu kemungkinan akan bocor.Caden berkata, “Masalah Kakek Pertama pura-pura mati sudah terekspos. Kamu nggak usah mencemaskan permasalahan ini. Apalagi, dengan kondisi di depan mata, dengan tereksposnya masalah itu, malah akan semakin menguntungkan Kakek Pertama.”“Dia adalah pebisnis terkenal di Negara Carika. Dia sering melakukan kontribusi untuk negara. Waktu itu, dia dianugerahi medali oleh para pemimpin generasi sebelumnya! Kalau dia masih hidup, siapa yang be