Lokasi itu menunjukkan bahwa Hayden bukan berada di kawasan kejahatan, melainkan di kawasan militer. Itu adalah wilayah kekuasaan Raid!Jika Hayden berada di kawasan kejahatan, pihak Thaima dapat menyelamatkan Hayden dengan lebih mudah. Namun, berhubung Hayden berada di kawasan militer, hal ini menjadi sangat rumit.Melihat orang-orang dari pihak Thaima yang tidak berbicara, Helena lanjut beraktik dan berseru sambil menangis, âNggak peduli itu di kawasan kejahatan ataupun di kawasan militer, kita sudah susah payah temukan lokasi Hay! Kalian harus pergi selamatkan dia secepat mungkin!âPerwakilan dari Asosiasi Bela Diri Carika bertanya dengan ekspresi suram, âJangan-jangan, kalian benar-benar takut sama mereka? Kalau kalian benar-benar takut sama mereka, siapa lagi yang berani datang berlibur di Thaima? Tempat ini sama sekali nggak aman!âEkspresi semua orang dari pihak Thaima langsung menjadi suram, tetapi tidak ada yang berkata-kata.Setelah ruang konferensi hening beberapa saat, ekse
Bahkan perdana menteri Thaima juga berulang kali muncul di media demi menyelamatkan industri pariwisata mereka.Perlu diketahui bahwa industri pariwisata merupakan tulang punggung ekonomi Thaima. Jika kehilangan pendapatan dari industri pariwisata, seluruh perekonomian Thaima akan terkena dampak yang sangat buruk.Begitu masalah Hayden terkuak, dampaknya pasti akan luar biasa besar. Bahkan ahli bela diri sekuat itu juga tertimpa masalah, apalagi rakyat biasa? Siapa lagi yang berani berlibur ke Thaima?Seorang eksekutif dari pihak Thaima berujar dengan menggertakkan gigi, âPihak kami yang akan mengeluarkan uang itu!âSeusai berbicara, orang itu langsung menatap ayahnya Pana dan berkata dengan tegas, âPihak militer harus pikul tanggung jawab utama dalam masalah ini. Karena perlindungan kalian yang buruk, penjahat dari Yenar baru berhasil melakukan hal seperti ini. Kalian yang keluarkan dulu uang ini!âAyahnya Pana sangat marah, tetapi juga tidak berani melawan. Dia pun menunduk dan menja
Semua orang segera menoleh ke arah Helena.Pengawal pria bernama Aditya itu buru-buru memapah Helena sambil bertanya, âAda apa?âHelena segera menunjukkan kemampuan aktingnya.âPenculiknya baru kirim video lagi. Mereka mau bunuh anak kita. Huhuhu ....âAditya juga ikut bersandiwara. Ekspresinya seketika menjadi suram dan dia buru-buru bertanya, âMana videonya?âHelena pun memberikan ponselnya kepada Aditya ....Tidak lama kemudian, di layar besar dalam ruang konferensi, muncul gambar Hayden diculik. Ada beberapa pria berpakaian tentara yang mengenakan topi maling dan memegang senjata sedang menembak ke arah Hayden secara gila-gilaan. Peluru-peluru itu tidak ditembakkan ke tubuh Hayden, tetapi di sekitarnya. Hayden pun menangis hebat.âPapa, Mama, tolong aku. Huhuhu ....âCaden menatap ke arah layar. Meskipun tahu Hayden sedang bersandiwara, dia tetap mengernyit. Dalam video, penculik itu berkata dengan marah, âKalau kami masih belum terima uangnya dalam waktu 1 jam, jangan harap kali
Ghazi berujar, âKamu kasih tahu mereka saja dulu, orangnya sudah ketemu. Kami akan antar dia kembali malam ini!âSetelah memutuskan sambungan telepon, Ghazi langsung menghubungi Khasan. Namun, tidak ada yang menjawab telepon meskipun Ghazi sudah menelepon berkali-kali.Ghazi pun sangat murka, lalu menghubungi Gozali lagi. âAyo jalan! Kita pergi cari Khasan untuk minta penjelasannya!âOleh karena itu, orang-orang dari zona AA dan zona BB beraliansi untuk menyerang zona CC.Pada malam hari, Khasan sedang bersenang-senang bersama seorang gadis cantik. Baru saja dia menanggalkan seluruh pakaiannya dan melakukan hal itu ....âBrak!â Pintu kamar tiba-tiba dibuka orang.Wanita cantik itu juga sedang berada dalam keadaan telanjang dan langsung menjerit terkejut. Bahkan organ intim Khasan juga langsung lemas karena terkejut.Khasan pun murka dan membentak orang kepercayaannya itu, âBajingan! Mau mati kamu!âOrang kepercayaan Khasan yang bernama Andy itu tidak peduli pada amarah Khasan dan buru-
Sekelompok orang bersenjata itu mengemudikan truk dan melaju menuju area BB.Bawahan Gozali sudah mendapat kabar tentang hal ini. Pasukan bersenjata lengkap mereka pun mengadang kelompok Ghazi di luar area mereka.Tangan kanan Gozali yang bernama Zola berjalan keluar untuk bernegosiasi.âKak Ghazi, jangan keterlaluan kamu!âGhazi yang duduk di dalam mobil anti peluru menurunkan jendelanya, lalu langsung memaki, âKampret! Siapa yang keterlaluan? Beraninya kalian rebut orang yang kubawa datang! Kalian kira aku ini orang yang begitu mudah ditindas!âZola menekankan kata-katanya, âKami sudah bilang, kami nggak rebut orangmu. Tapi, kamu malah bersikeras nuduh kami. Kalian sengaja mau memulai perang?âBegitu mendengar kata-kata itu, Ghazi makin marah. Orang zona BB yang merebut orang mereka, tetapi malah mengatakan mereka asal menuduh dan ingin memulai perang. Apa bedanya ini dengan maling teriak maling?âBangsat! Kawan-kawan, jangan banyak omong kosong sama mereka lagi! Habisi mereka! Pokok
âSialan! Meski mereka mau berbisnis, mereka juga seharusnya ngomong dulu ke aku! Aku yang susah payah bawa pulang orangnya, tapi dia malah langsung main rebut. Dia benar-benar nggak hormati aku!âBegitu memutuskan sambungan telepon, Ghazi langsung menelepon penanggung jawab zona BB dan mengumpat, âGozali, dasar sialan! Kamu nggak rasa dirimu sangat keterlaluan? Beraninya kamu langsung rebut orangnya dari tanganku. Kamu kira aku ini orang yang begitu mudah dihadapi?âGozali pun mengernyit. âBajingan! Apa yang kamu omelkan? Siapa yang rebut orangmu?âGhazi langsung murka. âBerani bertindak, tapi nggak berani ngaku?âGozali juga tidak senang. âAku ini orang yang selalu berani mengakui perbuatannya! Sialan! Keluarkan buktinya! Kalau nggak punya bukti, jangan asal nuduh!âGhazi menggertakkan giginya. âOke! Kuperingati kamu. Bukan aku yang mau tangkap anak itu. Aku cuma bantu orang dari Thaima itu! Dia baru telepon aku dan suruh aku harus habisi anak itu malam ini juga! Ini masalah penting b
Pada sore hari, Braden berpikir dengan serius dan menemukan sebuah rencana yang bagus. Setelah mengaturkan segala sesuatu dan memastikan keamanannya, dia memberikan instruksi kepada Hayden untuk waktu yang sangat lama sebelum membiarkan Hayden keluar.Braden dan Rayden akan menjelaskan segala sesuatu secara rinci kepada Caden nanti.Setelah keluar rumah, Hayden terlebih dahulu berpura-pura bertamasya ke beberapa tempat. Dia juga sengaja melepaskan diri dari pasangan pengawalnya, lalu bersandiwara menjadi anak kecil kasihan yang terpisah dari orang tuanya.Hayden duduk di atas sebuah bangku panjang dan menangis, âPapa, Mama, kalian ada di mana? Huhuhu ....âTidak lama kemudian, ada seorang wanita Carika yang menghampiri Hayden. âDik, kamu kenapa? Kamu terpisah dari orang tuamu?âHayden mengangguk. âMereka hilang.âWanita itu bertanya, âJangan takut. Kamu tahu nomor ponsel mereka?âHayden menggeleng. âNggak.âWanita itu bertanya lagi, âKalau begitu, kamu tahu jalan pulang?âHayden mengge
Beberapa orang tua itu berkata,âPebisnis dari Carika yang identitasnya nggak bisa diselidiki biasanya adalah orang kaya. Itu berarti anak ini punya latar belakang yang lumayan bagus dan mungkin pakai pelatih pribadi.ââMeski dia pakai pelatih pribadi, kita juga seharusnya pahami jurusnya. Tapi, kita sama sekali nggak bisa tebak jurusnya.ââKita nggak bisa tebak karena dia masih belum ketemu sama tandingannya dan belum pakai jurusnya.ââMasalahnya, dia bisa kalahkan Zain dengan begitu mudah. Dia pasti akan masuk babak final dan bertarung dengan kita!âAda orang yang berdecak, âCuma seorang anak 5 tahun juga mampu melawan kita. Memalukan sekali! Lagian, terlepas dari menang atau kalah, itu tetap nggak akan menguntungkan kita! Kalau kita menang, itu nggak akan cukup membanggakan. Kalau kalah, kita akan benar-benar malu!âAda orang yang berseru kesal, âDulu, ada Mono Juandra yang begitu menyebalkan. Sekarang, muncul lagi seorang Hay yang berusia 5 tahun. Kenapa orang-orang dari komunitas
Saat wasit mengumumkan Hayden akan menantang Zain, semua penonton di bawah arena mengira mereka telah salah dengar!Namun saat melihat Hayden dan Zain naik ke atas arena, mereka baru berani memercayai telinga mereka!Semuanya menatap ke atas arena dengan mata terbelalak lebar. Mereka terdiam beberapa saat, baru berkata, âAstaga! Anak kecil itu sudah gila âŠ.âPeluit dibunyikan. Para penonton langsung terdiam!Semuanya bahkan tidak berani bernapas, hanya menyaksikan pertandingan Hayden dan Zain dengan fokus!Zain menatap Hayden dengan kening berkerut. Tidak terlihat sindiran di dalam tatapannya. Dia juga tidak berbicara omong kosong, hanya menunjukkan sikap tidak sabar.Hayden dapat menyadari bahwa Zain tidak ingin bertarung lama dengannya, ingin segera mengakhiri pertandingan!Kebetulan, Hayden juga tidak ingin menghabiskan waktunya dengan Zain! Setelah mengalahkan Zain, dia pun berhasil menjadi perhatian asosiasi seni bela diri Thaima! Ini adalah langkah awal untuk mengalahkan seni bel