Share

Bab XVII. Pertemuan dan Perpisahan

“Ayo, bilang makasih dulu sama Papa,” ujar Arisha lagi pada kedua anaknya.

Tara dan Tya saling melempar pandangan. Mereka tidak tau harus memanggil Ilham dengan sebutan apa kali ini. Karena bila menyebut dengan sapaan Papa, sepasang anak kembar itu takut jika Arisha akan kembali marah dan sedih.

“Makasih, Om,” ujar Tara ragu.

“Iya, makasih banyak ya ... Om,” imbuh Tya pelan.

Arisha tampak mengerutkan dahinya keheranan. Ada apa dengan kedua anaknya ini? Pikir Arisha merasa aneh. Tentu saja kedua anak kembar itu takut menyakiti hatinya lagi.

“Kenapa? Bukannya kalian suka manggil dengan sebutan ‘Papa’?” tanya Arisha pada sepasang anak kembarnya.

Arisha terdiam saat kedua anaknya mencoba untuk memeluk dirinya walaupun hanya bisa memeluk kakinya. Kedua anaknya itu tampak sedih, apa drama tadi siang itu benar-benar membuat kedua anaknya setraumatik ini? Pikir Arisha mulai cemas.<

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status