Share

Bab XVI. Salah Mendengar atau Salah Mengucap?

Tara tampak menundukan kepalanya saat Arisha berhasil membentaknya. Arisha yang menyadari hal tersebut seketika melihat ke arahnya. Ia tahu kalau dirinya telah hilang kendali tidak seperti  biasanya.

“Tara,” panggil Arisha pelan dan hati-hati.

Tara menengadahkan kepalanya menatap sang ibunda, wajahnya sudah tampak memerah menahan tangis. Arisha mengira, Tara akan marah padanya dan pergi meninggalkannya. Namun, yang Arisha dapatkan adalah Tara yang berlari ke arahnya lalu membenamkan wajahnya di perut Arisha yang tengah duduk.

“Mama, jangan marah sama Tara, maafin Tara ya,” ucap Tara lirih.

Arisha sadar betul kalau anak laki-lakinya itu sedang menahan tangisnya. Mendengar suara Tara yang lirih meminta maaf kepadanya, Arisha merasa sangat bersalah. Sejak kapan ia tidak bisa mengendalikan emosinya seperti ini? Sememusingkan apapun kedua anaknya, Arisha tidak pernah membentak keduanya sebelumnya.

“Tara, kalau Tara mau

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status