Share

Bab XXX. Lama-lama Nyaman

Ketukan di pintu membuat Arisha tersadar dari keterkejutannya karena tawaran dari Ilham sebelumnya. Arisha menggelengkan kepalanya dengan cepat lalu ia bangkit dari duduknya. “Masuk,” ujar Arisha.

Ilham tampak merasa sedikit kecewa karena momen ia menyatakan tawarannya terganggu. Namun, wajahnya berubah saat ia melihat Tara dan juga Tya masuk ke dalam ruangan dengan antusias. Seketika Ilham tersenyum senang saat melihat sepasang anak kembar tersebut.

“Mama!” seru Tya berlari kecil menghampiri Arisha.

“Mama, tangannya jadi dibuntel,” ujar Tara tampak sedih melihat tangan Arisha yang terbalut perban.

Arisha mencoba untuk tersenyum. Tangan satunya ia gunakan untuk mengelus lembut puncak kepala Tara. “Gak akan lama, kok. Nanti juga tangan Mama sembuh, Tara sama Tya doain Mama, ya?” balas Arisha.

Tya yang mendengar itu segera merangkul tangan Ilham. “Papa, temenin kita ya buat jagain Mama,” pinta Tya pada Ilham membuat Ilham dan Arisha saling beradu pandang.

“Kalian ini, ‘kan ada Tante Bun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status