Share

116. Membeli Kesetiaan

"Tinggal satu hari lagi," ucap Gea dengan senyum yang merekah di bibirnya.

"Apa rencanamu sekarang?" tanya Stefan.

Gea menoleh pada sepupu penyelamatnya, David Araya, yang begitu dia hormati.

"Tentu saja membunuh mereka berdua. Memangnya apa lagi?" ucap Gea santai.

Stefan berkata, "Kau yakin akan berhasil?"

Gea yang tadinya tersenyum lebar itu kini kehilangan senyumnya, "Stefan Aditama, kau perusak suasana."

Stefan, "Aku hanya bertanya, Gea Raharjo."

Gea memandanganya kesal, "Kenapa? Ingat Stefan, kau tahu betul apa yang bisa aku lakukan jika kau macam-macam. Kau masih sayang nyawa keponakan tersayangmu itu kan?"

Stefan mencengkeram gelas wine-nya, matanya berkilat tajam saat balik memandang Gea, "Kau sentuh dia sehelai rambut saja, aku bersumpah akan membunuhmu."

Gea sontak tertawa terbahak-bahak sementara Stefan masih menatapnya dingin.

"Oh, ayolah. Kau tak perlu serius seperti itu, Stefan. Aku hanya bercanda. Aku tak mungkin berani menyentuh Inka. Lagi pula, dia kan tidak aku culi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status