Share

59. Paman Terbaik

"Kenapa tumben sekali Paman terlambat menjemput?" tanya Inka pura-pura ngambek.

"Maaf, tadi ada sedikit urusan. Jadi bagaimana? Apakah kau sudah menemui temanmu yang tidak datang di hari ulang tahunmu itu?" tanya Stefan. Dia sudah membukakan pintu untuk Inka.

Inka dengan cepat masuk ke dalam mobil lalu memasang seatbelt-nya dengan benar sebelum menjawab, "Bagaimana bisa Paman tahu jika aku akan menemuinya?"

Stefan menoleh, "Tentu saja aku tahu. Memang apa yang tidak aku tahu, Dear?"

Inka mencibir, "Seharusnya aku tahu jika Paman bisa membaca pikiran orang lain."

Stefan terkekeh, "Terlihat sekali di wajahmu saat malam itu, Nak. Kau berharap dia datang tapi dia tidak bisa datang, sudah pasti kau akan mengejarnya. Jadi katakan padaku, apakah kau tertarik kepadanya?"

Inka sontak menoleh pada pamannya itu, "Bisa kita pulang sekarang saja Paman Stefan?"

Stefan tersenyum dan menuruti keinginan keponakan kesayangannya itu tapi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status