Share

94. Balasan

Vesa Araya sedang menunggu si kembar bangun dengan tenangnya. Dia hanya bermain-main dengan sebuah gelas berisi sirup dengan rasa stroberi.

Pria muda itu jelas masih bisa bersabar kedua orang yang telah menipunya itu untuk sadar. Namun, ketika dia akan meminumnya kembali, gelasnya kosong.

"Silahkan, Tuan Muda," ujar Ruslan setelah menuangkan sirup itu lagi.

Vesa menoleh dengan senyum tulus di wajahnya, "Terima kasih, Paman."

"Sudah tugas saya," sahut Ruslan dengan senang hati.

Namun, kening Vesa mengerut bingung, "Kapan mereka bangun?"

Ruslan melirik arlojinya dan kemudian baru menjawab, "Sekitar satu jam lagi menurut petunjuk penggunaan obatnya, Tuan Muda."

"Lama sekali," balas Vesa. Dia lalu menoleh pada Derrick White yang tertidur pulas di sofa panjang.

"Pantas Derrick sampai mengantuk," omel Vesa.

Ruslan membalas, "Apa perlu saya bangunkan paksa?"

Vesa langsung saja teringat ketika dirinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status