Share

Mengajak Berbohong

ANAK YANG KUBENCI 22

Mengajak Berbohong

"Baik lah, semoga nanti hari Sabtu aku nggak lembur, ya," kataku akhirnya.

"Nggak usah takut, Mamaku tidak seperti calon Mertua di cerita novel, kok." Mas Aria tertawa saat mendengar nada ragu dari jawabanku.

"Bukan begitu," sahutku cepat, "aku hanya ingin memastikan jawaban saja, kan tadi aku sudah cerita, sekarang pabrik lagi sibuk-sibuknya," elakku.

Padahal memang sebenarnya aku belum siap. Belum genap satu tahun hubunganku dengan Mas Aria tapi, usia Mas Aria yang sudah matang membuatnya enggan untuk berlama-lama pacaran. Pun aku juga begitu sejatinya. Buat apa pacaran lama-lama orang usiaku juga sudah tiga puluh dua tahun.

"Ini minumnya." Kayla datang memecah kebisuan di antara aku dan Mas Aria. Bocah itu membuat satu teko kecil teh dan membawa tiga cangkir.

"Ayo kita ngeteh," katanya sembari nyeruput duluan, membuat aku dan Mas Aria tersenyum melihat gayanya mengangkat cangkir. Seperti pendekar Cina dalam C_Drama.

Mas Aria pamit pulang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status