Share

Part 10 - Truth

Author: mzbk1411story
last update Last Updated: 2021-06-18 18:57:17

Malam semakin larut, di jalan raya kota Majalengka yang dipenuhi kendaraan, terlihat Nenek Sumitra tergopoh-gopoh sebari membawa bakul yang berisi kitab kisah keluarga Petni di trotoar. Dari siang, Nenek Sumitra berjalan kaki dari desa Tengkorak tanpa ditemani oleh siapapun dan tanpa kendaraan sama sekali. Nenek Sumitra lelah, Nenek Sumitra juga sampai berkeringat dingin, tetapi ia rela menahan semua penderitaan ini, demi bisa bertemu kembali dengan Malika, anak dari Tarini yang sudah ia ketahui sekarang. Tampak Nenek Sumitra mencari-cari rumah sakit Pelita Kesehatan, tetapi tak kunjung ia temukan. Ia menanyakan orang di sana tentang keberadaan rumah sakit Pelita Kesehatan dan katanya jikalau rumah sakit itu sangat jauh dari keberadaannya sekarang.

Tak putus harapan, ia pun terus berjalan, hingga akhirnya ia menyebrang jalanan, tetapi tak sengaja mobil berwarna putih menyerempet Nenek Sumitra, seketika Nenek Sumitra terjatuh di sana. Pemilik dari mobil itu keluar, ingin melihat kondisi Nenek Sumitra yang entah bagaimana keadaannya. Syukurlah Nenek Sumitra tak kenapa-kenapa, hanya saja kakinya sedikit keseleo karena terserempet mobil tadi. 

"Iya sudah, tidak apa-apa, Nak. Oh iya, Nak, Nenek hanya ingin ke Rumah Sakit Pelita Kesehatan untuk menemui Dokter Malika."

"Malika, Nek?"

Di rumah sakit, Dokter Malika sedang memegang kepalanya sendiri di ruangannya. Ia pusing setelah apa yang terjadi saat ini kepadanya. Sesudah dirinya pulang dari Desa Tengkorak, kejadian aneh dan peristiwa di luar nalar masuk ke kehidupannya. Doker Malika pusing, pening dan kebingungan. 

Klek!

Sumedh datang ke ruangan Malika, terlihat Sumedh datang tak sendirian, dia bersama seseorang. Orang itu adalah ...

"Nenek Sumitra?" Dokter Malika langsung berdiri di saat Nenek Sumitra datang ke rumah sakitnya, Dokter Malika merasa tenang dengan kehadiran Nenek Sumitra, pasti Nenek Sumitra akan menjawab semua kebingungannya yang melandanya saat ini.

Dokter Malika mencium tangan Nenek Sumitra, lalu mempersilahkan Nenek Sumitra untuk duduk di sofa yang sudah disediakan di ruangannya. 

"Iya, Nak. Aku sengaja datang kemari untuk memberitahukanmu sesuatu yang sangat penting." 

"Pasti Nenek mau memberitahukan saya tentang masalah yang saya alami sekarang kan?" Dokter Malika, yang terpancar wajah keyakinan akan perkataannya.

"Hah? Memangnya mengalami apa, Nak?" heran Nenek Sumitra.

"Jadi Nenek tidak tahu?"

"Iya, Nenek tidak tahu, Nak. Tujuan Nenek datang kesini adalah untuk memberitahukan sesuatu rahasia besar kepadamu." Ujar Nenek Sumitra. 

Harapan Dokter Malika pupus.

"Apa itu, Nek?"

"Sebentar,"

Nenek Sumitra mengeluarkan sebuah kitab kisah keluarga Petni, hal itu membuat Dokter Malika tambah kebingungan.

"Ini? Ini bukannya kitab yang saya bawa dari gudang, Nek?"

"Benar. Takdir telah membawamu ke desa Tengkorak, lalu kamu ke gudang untuk mencari tahu asal-usul keluarga Petni dan akhirnya jawaban dari kebingunganmu sudah terjawab dalam waktu sekejap setelah kamu menemui ini. Lalu setelah kamu pulang, aku menemukan ini di kamarmu, aku membaca kitab ini untuk mengetahui silsilah selanjutnya dari keluarga Petni, dan ternyata di generasi ke-6 dan ke-7 tertulis sebuah nama, sebuah nama yang tak ku sangka sebelumnya."

"Nama? Nek, bisa Nenek langsung ke topiknya saja?"

"Ya, nama di generasi ke-6 tercantum nama Malika. Nama di generasi ke-7 tercantum nama Sumelika. Jadi kalian berdua adalah keturunan keluarga Petni." 

Pernyataan Nenek Sumitra seketika membuat Dokter Malika dan Sumedh kaget setengah mati. Apa-apaan ini yang dikatakan Nenek Sumitra? Apakah modus penipuan dilakukan Nenek Sumitra? Apakah Nenek Sumitra sudah tak waras? 

"Nek, saya mohon, jika Nenek membutuhkan kekayaan, ataupun harta, saya bisa memberikannya secara mentah-mentah. Tetapi saya mohon kepada Nenek untuk tidak mengatakan hal yang bukan-bukan tentang saya, apalagi anak saya, Nek. Karena jika Nenek sudah menipu sampai terlewat batas, maka saya akan marah besar kepada Nenek, dan bisa saja saya melaporkan Nenek ke kantor polisi." Dokter Malika, tak terima dengan perkataan Nenek Sumitra yang begitu tak masuk akal dan curiga ini hanya akal-akalannya saja.

"Iya, Nek. Kita bisa kok memberikan uang kepada Nenek, tetapi tolonglah Nenek jangan begini." Ucap Sumedh, berusaha untuk menahan emosinya di hadapan orang yang lebih tua darinya.

"Eh, tidak! Tidak, Nak! Aku tidak berbohong sama sekali, tepat di usia Malika genap 35 tahun, maka Malika akan menjadi manusia serigala karena kutukan di masa lalu yang dilakukan oleh keluarganya sendiri yaitu keluarga Petni! Untuk apa aku berbohong, Nak. Aku tidak ada sama sekali niatan berbohong apalagi demi harta. Nak, Neneklah yang menyelamatkanmu sewaktu kamu bayi, Nak, dari kejaran saudara-saudaramu yang ingin membuatmu merasakan pahitnya menjadi manusia serigala sejak dini. Nenek berkata benar, Nak! Hiks-hiks-hiks." Kata Nenek itu, berusaha menyakinkan mereka. 

"Oh iya, Nak, ternyata kemarin kamu mengobati Ibumu sendiri. Dia bernama Tarini, manusia serigala yang terbaring lemah, tetapi kamu tahu sendiri, bahwa dirinya sudah meninggal, Nak." Tambah Nenek Sumitra. 

Perkataan Nenek Sumitra membuat sepasang suami-istri itu terdiam dalam kebingungan, mereka tak tahu maksud sebenarnya dari perkataan Nenek Sumitra. Nenek Sumitra yang menjelaskan dengan tangisan, membuat mereka berdua tak tega, tetapi perkataannya sangat di luar akal pikiran. 

Di saat mereka berdua sedang mencerna perkataan Nenek Sumitra, tiba-tiba datanglah Suster Anna yang menjerit-jerit tak karuan memanggil Dokter Malika. Langsung, Dokter Malika menanyakan ada perihal Suster Anna sampai berteriak-teriak seperti ini.

"Dokter!!"

"Dokter!!"

"D-Dok! Ada kabar m-mengejutkan!" 

"Itu, itu, Dokk!"

"Tenang, Sus! Bicaralah pelan-pelan!" Suruh Dokter Malika. 

"Dok, tadi saya tanya ke beberapa pasien yang melakukan operasi dan periksa ke Dokter. Kata mereka, alasan mereka ketakutan dan kerasukan itu karena mereka lihat Dokter Malika berubah menjadi manusia serigala di hadapan mereka!" ungkap Suster Anna, yang semakin membuat keterkejutan Dokter Malika dan Sumedh. 

Malika shock di saat ia mendengar kebenaran yang diungkapkan secara bersamaan, kedatangan Suster Anna yang mengungkapkan jika beberapa pasien yang kerasukan itu ternyata melihat Malika yang menjadi manusia serigala sebelum kerasukan, hal itu mendukung pernyataan dari Nenek Sumitra. Malika sudah tak kuat lagi, dia sudah cukup mendengar ini semua, akhirnya Malika pingsan di tempat. 

Dug!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Anathema: Back to the Past    EPILOG

    Keesokan harinya, Sumelika melihat hari ini yang begitu cerah, nampaknya ia akan pulang ke masa depan hari ini juga. Setelah sholat tahajud, Sumelika membereskan barang-barangnya dan dimasukan ke dalam tas ransel. Sudah begitu banyak yang kenangan yang terukir di masa lampau, banyak pembelajaran yang ia dapatkan dari kedatangannya kemari. Sumelika belajar bahwasanya kita harus berhati-hati dalam segala perbuatan, karena siapa tahu perbuatan biadab yang sekarang kita lakukan akan menjadi sebuah kutukan yang menimpa generasi yang akan datang. Sumelika juga belajar, bahwa kita harus senantiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang. Dengan tak ada teknologi, membuatnya susah melakukan apapun tapi dengan mudahnya orang di zaman dulu bisa hidup tanpa adanya teknologi.Sumelika sangat berat pergi dari Desa Tengkorak, dia harus rela berpisah dengan bu Iis, Romi sampai Rindu. Ketiga orang itu benar-benar membantu dirinya di masa lampau sampai semua misinya berhasil, wal

  • Anathema: Back to the Past    Part 120 - Ending of Adventure

    Kebahagiaan merundungi Sumelika dan semua kawan-kawannya, tak sangka akhirnya misi yang selama ini mereka perjuangkan untuk menghentikan kutukan di masa lalu ternyata berhasil. Saudara-saudara Tono menyesal karena telah mengikuti apapun yang dikatakan oleh Tono, padahal sudah jelas Tono sesat dan perbuatannya sangat merugikan."Maafkan kami ya, Sumelika, Hamalia ... kami dari kecil sudah dididik oleh kak Tono sampai-sampai kami tak tahu yang mana yang benar dan mana yang salah, bahkan kami sangat gila dengan harta dan kekayaan duniawi yang fana." Johan selaku perwakilan dari saudara-saudara Tono meminta maaf ke hadapan Sumelika dan yang lainnya."Iya, tidak apa-apa, Pak. Yang penting kutukan dari ratu serigala sudah berhasil dihentikan, mulai hari ini tak ada lagi kutukan yang akan menimpa keturunan berikut-berikutnya. Dan pastinya pun semuanya normal, mudah-mudahan seperti ini terus. Oh iya, Pak, saya berpesan supaya berhati-hati dalam berperilaku karena j

  • Anathema: Back to the Past    Part 119 - Mission Complate!

    Saat Tono akan melepaskan peluru dari senapan, tiba-tiba ..."Tonoooo!!!" terdengar suara teriakan seorang perempuan dengan nada yang sangat tinggi, suara perempuan itu terdegar serak sekaligus berganda-ganda, suaranya ini berbeda dari siluman yang biasa ditemui di misi petualangan Sumelika kemarin, suaranya memiliki 10 kali lipat yang membuat seseorang yang mendengarnya bergidik ketakutan.Datanglah sesosok perempuan cantik bergaun hitam yang menggunakan mahkota serigala, dia datang bersama dengan 2 manusia serigala berwarna ungu yang membawa tameng dan pedang. Dia adalah Ratu Iravati, ratunya para serigala."Kurang ngajar!"Sreet!Ratu Iravati mencakar wajah Tono sampai wajah Tono berdarah, ia membalas Tono atas perilaku tak pantas yang dilakukan oleh Tono kepada para serigala-serigala di hutan kawasan Desa Tengkorak, ditambah lagi Tono sudah mencuri harta karun milik kerajaan serigala, Ratu Iravati sangat marah dan sangat murka kepada Tono

  • Anathema: Back to the Past    Part 118 - Sumelika's Last Mission(3)

    Tono membuka pintu goa emas serigala, seketika dari dalam keluarlah cahaya yang terpancar dari emas, permata dan berlian. Cahayanya begitu terang sampai-sampai menerangi hutan Desa Tengkorak, Tono tersenyum licik, ia sebentar lagi akan mendapatkan tujuannya yang selama ini ia incar. Tono memandangi semua harta karun yang ada di sana, dalam hatinya ia ingin membawa semua harta karun itu ke gudang emasnya. "Hahaha! Akhirnya, saya bisa mendapatkan tujuan saya yang sudah saya pendam selama bertahun-tahun! Hahaha! Sekarang tak ada lagi yang mampu menghalangi jalan saya lagi, tak ada yang mampu menghalangi jalan saya untuk menjadi orang yang paling kaya raya! Hahaha!"Mendengar Tono yang mengatakan hal-hal yang tak pantas, serigala-serigala penjaga goa emas serigala berdatangan dari dalam goa itu, mereka semua menyerang Tono dan juga semua saudara-saudaranya. Tono punya segala cara untuk menghalau badai yang menerpa dirinya sewaktu-waktu, sewaktu di alam naaglok Tono

  • Anathema: Back to the Past    Part 117 - Sumelika's Last Mission(2)

    DOOORRRR!Suara tembakan terlepas dari senapan. Suaranya terdengar dan bergema di telinga, mereka semua kaget tapi mereka berusaha untuk tenang dan tidak panik. Mereka tetap bersembunyi tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Ternyata oh ternyata sumber suara itu berasal dari senapan besar milik Tono dan para saudara-saudaranya yang sudah tiba di goa emas serigala, mereka semua datang dengan menggunakan baju besi dan membawa banyak sekali senjata dimulai dari sniper, senapan besar, pedang, samurai, pisau dan benda-benda tajam yang lainnya. Mereka melakukan ini demi bisa mendapatkan harta karun manusia serigala yang tersimpan di goa emas serigala."Itu Kak Tono!" ucap Hamalia memberitahukan soal kedatangan Tono kepada Sumelika dan yang lainnya.Mereka semua bersiap untuk membuat Tono dan semua saudara-saudaranya terkepung.Sesuai dengan aba-aba dari Sumelika mereka semua pun pergi mengepung Tono dari segala arah sampai-sampai Tono lagi semua

  • Anathema: Back to the Past    Part 116 - Sumelika's Last Mission(1)

    Keesokan harinya, pagi baru yang sangat ceria menyambut Desa Tengkorak. Pagi itu entah mengapa Sumalika sangat senang dan bersemangat tapi di hati terdalamnya ia merasakan ketakutan seperti ada sesuatu yang besar akan terjadi dalam waktu yang sangat dekat. Tak hanya perasaan takut, Sumelika pun merasakan cemas dan gelisah. Ia sepertinya akan berpisah jauh dari orang-orang yang ia kenal di masa lampau, seperti dengan Rindu, Romi, bu Iis, Hamalia, Bani sampai abang-abang tukang nasi goreng yang biasanya menjadi andalannya untuk menambah nafsu makan di masa lampau.Setelah sarapan, mendadak Sumelika dikejutkan dengan kedatangan Hamalia dan Bani, mereka berdua baru saja pulang dari rumah setelah kemarin. Saat mereka sampai, mereka berdua langsung mencari-cari keberadaan Sumelika. Sumelika yang mengetahuinya langsung menemui Hamalia dan Bani."Sumelika! Gawat, Mell!" ucap Hamalia, dengan nada penuh ketakutan dan kepanikan yang luar biasa."Ada apa i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status