Share

Part 10 - Truth

Malam semakin larut, di jalan raya kota Majalengka yang dipenuhi kendaraan, terlihat Nenek Sumitra tergopoh-gopoh sebari membawa bakul yang berisi kitab kisah keluarga Petni di trotoar. Dari siang, Nenek Sumitra berjalan kaki dari desa Tengkorak tanpa ditemani oleh siapapun dan tanpa kendaraan sama sekali. Nenek Sumitra lelah, Nenek Sumitra juga sampai berkeringat dingin, tetapi ia rela menahan semua penderitaan ini, demi bisa bertemu kembali dengan Malika, anak dari Tarini yang sudah ia ketahui sekarang. Tampak Nenek Sumitra mencari-cari rumah sakit Pelita Kesehatan, tetapi tak kunjung ia temukan. Ia menanyakan orang di sana tentang keberadaan rumah sakit Pelita Kesehatan dan katanya jikalau rumah sakit itu sangat jauh dari keberadaannya sekarang.

Tak putus harapan, ia pun terus berjalan, hingga akhirnya ia menyebrang jalanan, tetapi tak sengaja mobil berwarna putih menyerempet Nenek Sumitra, seketika Nenek Sumitra terjatuh di sana. Pemilik dari mobil itu keluar, ingin melihat kondisi Nenek Sumitra yang entah bagaimana keadaannya. Syukurlah Nenek Sumitra tak kenapa-kenapa, hanya saja kakinya sedikit keseleo karena terserempet mobil tadi. 

"Iya sudah, tidak apa-apa, Nak. Oh iya, Nak, Nenek hanya ingin ke Rumah Sakit Pelita Kesehatan untuk menemui Dokter Malika."

"Malika, Nek?"

Di rumah sakit, Dokter Malika sedang memegang kepalanya sendiri di ruangannya. Ia pusing setelah apa yang terjadi saat ini kepadanya. Sesudah dirinya pulang dari Desa Tengkorak, kejadian aneh dan peristiwa di luar nalar masuk ke kehidupannya. Doker Malika pusing, pening dan kebingungan. 

Klek!

Sumedh datang ke ruangan Malika, terlihat Sumedh datang tak sendirian, dia bersama seseorang. Orang itu adalah ...

"Nenek Sumitra?" Dokter Malika langsung berdiri di saat Nenek Sumitra datang ke rumah sakitnya, Dokter Malika merasa tenang dengan kehadiran Nenek Sumitra, pasti Nenek Sumitra akan menjawab semua kebingungannya yang melandanya saat ini.

Dokter Malika mencium tangan Nenek Sumitra, lalu mempersilahkan Nenek Sumitra untuk duduk di sofa yang sudah disediakan di ruangannya. 

"Iya, Nak. Aku sengaja datang kemari untuk memberitahukanmu sesuatu yang sangat penting." 

"Pasti Nenek mau memberitahukan saya tentang masalah yang saya alami sekarang kan?" Dokter Malika, yang terpancar wajah keyakinan akan perkataannya.

"Hah? Memangnya mengalami apa, Nak?" heran Nenek Sumitra.

"Jadi Nenek tidak tahu?"

"Iya, Nenek tidak tahu, Nak. Tujuan Nenek datang kesini adalah untuk memberitahukan sesuatu rahasia besar kepadamu." Ujar Nenek Sumitra. 

Harapan Dokter Malika pupus.

"Apa itu, Nek?"

"Sebentar,"

Nenek Sumitra mengeluarkan sebuah kitab kisah keluarga Petni, hal itu membuat Dokter Malika tambah kebingungan.

"Ini? Ini bukannya kitab yang saya bawa dari gudang, Nek?"

"Benar. Takdir telah membawamu ke desa Tengkorak, lalu kamu ke gudang untuk mencari tahu asal-usul keluarga Petni dan akhirnya jawaban dari kebingunganmu sudah terjawab dalam waktu sekejap setelah kamu menemui ini. Lalu setelah kamu pulang, aku menemukan ini di kamarmu, aku membaca kitab ini untuk mengetahui silsilah selanjutnya dari keluarga Petni, dan ternyata di generasi ke-6 dan ke-7 tertulis sebuah nama, sebuah nama yang tak ku sangka sebelumnya."

"Nama? Nek, bisa Nenek langsung ke topiknya saja?"

"Ya, nama di generasi ke-6 tercantum nama Malika. Nama di generasi ke-7 tercantum nama Sumelika. Jadi kalian berdua adalah keturunan keluarga Petni." 

Pernyataan Nenek Sumitra seketika membuat Dokter Malika dan Sumedh kaget setengah mati. Apa-apaan ini yang dikatakan Nenek Sumitra? Apakah modus penipuan dilakukan Nenek Sumitra? Apakah Nenek Sumitra sudah tak waras? 

"Nek, saya mohon, jika Nenek membutuhkan kekayaan, ataupun harta, saya bisa memberikannya secara mentah-mentah. Tetapi saya mohon kepada Nenek untuk tidak mengatakan hal yang bukan-bukan tentang saya, apalagi anak saya, Nek. Karena jika Nenek sudah menipu sampai terlewat batas, maka saya akan marah besar kepada Nenek, dan bisa saja saya melaporkan Nenek ke kantor polisi." Dokter Malika, tak terima dengan perkataan Nenek Sumitra yang begitu tak masuk akal dan curiga ini hanya akal-akalannya saja.

"Iya, Nek. Kita bisa kok memberikan uang kepada Nenek, tetapi tolonglah Nenek jangan begini." Ucap Sumedh, berusaha untuk menahan emosinya di hadapan orang yang lebih tua darinya.

"Eh, tidak! Tidak, Nak! Aku tidak berbohong sama sekali, tepat di usia Malika genap 35 tahun, maka Malika akan menjadi manusia serigala karena kutukan di masa lalu yang dilakukan oleh keluarganya sendiri yaitu keluarga Petni! Untuk apa aku berbohong, Nak. Aku tidak ada sama sekali niatan berbohong apalagi demi harta. Nak, Neneklah yang menyelamatkanmu sewaktu kamu bayi, Nak, dari kejaran saudara-saudaramu yang ingin membuatmu merasakan pahitnya menjadi manusia serigala sejak dini. Nenek berkata benar, Nak! Hiks-hiks-hiks." Kata Nenek itu, berusaha menyakinkan mereka. 

"Oh iya, Nak, ternyata kemarin kamu mengobati Ibumu sendiri. Dia bernama Tarini, manusia serigala yang terbaring lemah, tetapi kamu tahu sendiri, bahwa dirinya sudah meninggal, Nak." Tambah Nenek Sumitra. 

Perkataan Nenek Sumitra membuat sepasang suami-istri itu terdiam dalam kebingungan, mereka tak tahu maksud sebenarnya dari perkataan Nenek Sumitra. Nenek Sumitra yang menjelaskan dengan tangisan, membuat mereka berdua tak tega, tetapi perkataannya sangat di luar akal pikiran. 

Di saat mereka berdua sedang mencerna perkataan Nenek Sumitra, tiba-tiba datanglah Suster Anna yang menjerit-jerit tak karuan memanggil Dokter Malika. Langsung, Dokter Malika menanyakan ada perihal Suster Anna sampai berteriak-teriak seperti ini.

"Dokter!!"

"Dokter!!"

"D-Dok! Ada kabar m-mengejutkan!" 

"Itu, itu, Dokk!"

"Tenang, Sus! Bicaralah pelan-pelan!" Suruh Dokter Malika. 

"Dok, tadi saya tanya ke beberapa pasien yang melakukan operasi dan periksa ke Dokter. Kata mereka, alasan mereka ketakutan dan kerasukan itu karena mereka lihat Dokter Malika berubah menjadi manusia serigala di hadapan mereka!" ungkap Suster Anna, yang semakin membuat keterkejutan Dokter Malika dan Sumedh. 

Malika shock di saat ia mendengar kebenaran yang diungkapkan secara bersamaan, kedatangan Suster Anna yang mengungkapkan jika beberapa pasien yang kerasukan itu ternyata melihat Malika yang menjadi manusia serigala sebelum kerasukan, hal itu mendukung pernyataan dari Nenek Sumitra. Malika sudah tak kuat lagi, dia sudah cukup mendengar ini semua, akhirnya Malika pingsan di tempat. 

Dug!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status