مشاركة

Part 9 - Possessed

مؤلف: mzbk1411story
last update آخر تحديث: 2021-06-06 11:02:02

Sumelika dalam ketakutan yang luar biasa, para sahabatnya di kelas, sangat heboh ketika Sumelika menceritakan bahwa ia adalah keturunan serigala. Tampak sekarang Tania, Desti dan Aisyah berkumpul di bangku Sumelika untuk membicarakan tentang manusia serigala. 

"Hah? Pantesan lo nyerang mereka bertiga sampe masuk ke rumah sakit! Ternyata ini toh penyebabnya!" Tania yang merasa tercengang dengan apa yang dikatakan oleh Sumelika. 

"Aduh, kok bisa sih, Mel? Padahal kan selama ini lo normal-normal aja. Apa lo disantet? Atau dapet kiriman dari dukun gitu?" tebak Desti, tak percaya.

"Kagak, Des. Kata Pak Kyai Ujang sih gue kagak disantet, lagian kan gue udah diruqyah tapi kagak ada reaksi." Jawab Sumelika, menyakinkan. 

"Jadi fix lo keturunan manusia serigala, Mel?" Aisyah, memastikan.

"Kagak tau juga sih, Syah. Nanti setelah Mama gue datang dari desa Tengkorak baru gue sama Papa tanya ke dia. Doain ya, Guys, supaya gue bukan keturunan serigala. Gue takut banget deh sumpah, kalo dipikir-pikir banyak banget resiko yang harus gue tanggung kalo gue sampe jadi manusia serigala seutuhnya." Sumelika, yang sangat ketakutan. 

Di rumah sakit, Dokter Malika, Suster Anna dan Suster Amalia sudah pulang. Mereka sengaja tidak pulang ke rumah, karena mereka bertiga tidak mau sampai mengecewakan para pasien yang ada di rumah sakit. Di saat Dokter Malika sampai, Dokter Malika langsung disuguhkan dengan kedatangan seorang anak kecil laki-laki berusia 12 tahun yang baru saja kecelakaan motor karena telah memakai motor ugal-ugalan di jalan raya. Akibat kecelakaan itu sebagian kulit di kakinya mengalami luka parah sampai kulitnya sedikit robek, sehingga dia diharuskan untuk melakukan operasi kecil untuk menjahitnya. Karena Dokter Malika sudah sampai di sana, pihak rumah sakit memberikan tanggung jawab ini kepada Dokter Malika. Seketika dengan sigap Dokter Malika langsung bersiap untuk melakukan operasi kepada anak kecil itu. Sebelum melakukan operasi kepada anak kecil, Malika bersih-bersih terlebih dulu di kamar mandi lalu berdoa di mushola supaya operasinya lancar. 

Dokter Malika masuk ke ruangan operasi, dengan pakaian hijau yang merupakan pakaian khusus operasi tentunya. Saat operasi banyak darah di kaki pasien yang harus Dokter Malika hadapi dengan perasaan biasa dan luwes. Dokter Malika memulai operasi tersebut secara perlahan-lahan. Terlihat di robekan itu ada bebatuan aspal yang masuk dan menyangkut di sana. Dengan cukup hati-hati, ia ambil beberapa batu aspal yang menyangkut. Setelah selesai, saatnya pembersihan. Beberapa lama kemudian sesudah melakukan pembersihan, Dokter Malika mulai menjahit bagian kaki yang robek. Akan tetapi kejadian yang tak mengenakan terjadi.

 

"Huarghh! Huarghhh! Huarghh!" 

Pasien bocah lelaki tadi bangun, lalu berteriak-teriak kesakitan sekaligus ketakutan. Ia berteriak melihat Dokter Malika, bagaikan melihat hantu yang sangat menyeramkan. Para suster panik, apalagi Dokter. Dokter Malika menjauh dari sana, terlihat kaki pasien terrobek lagi dengan cukup lebar.

"Aduh, Sus. Apa Suster belum menyuntikan obat kepada pasien ini?" tanya Dokter Malika, panik.

"Sudah, Dok! Sudah!" jawab Suster Mega, yang sangat ingat betul apa yang ia lakukan. 

"Tolongg! Takut! Takuttt!" jerit pasien itu, sebari melemparkan alat-alat medis yang tertata rapih di sampingnya. 

"Suster!! Kalian suntikan anak ini, secepatnya! Sebelum luka robekannya membesar! Hal itu akan membuat kulitnya terbelelak kemana-mana!" teriak Dokter Malika, penuh ketegangan, sampai-sampai ia berkeringat dingin. 

"Kuat, Malika! Kuat!" batinnya, yang menguatkan diri melihat darah dan kulit pasien yang sangat membuat kepalanya pening dan pusing bukan kepalang.

Terlihat dengan sigap, salah seorang suster menyuntikan pasien itu supaya terlelap, dan syukurnya pasien tersebut langsung terlelap seketika. Operasi pun berlangsung kembali dan dalam 30 menit operasi itu selesai. 

Dokter Malika bersyukur operasinya berhasil, dia benar-benar trauma jika hal ini terjadi lagi karena hal itu sangat menyeramkan baginya. Saat dia akan keluar dari ruangan operasi, tiba-tiba saja kotoran cicak mendarat di atas kepalanya. Dokter Malika cepat-cepat masuk ke kamar mandi untuk membersihkan kotoran cicak itu. Entah mengapa sampai ada kotoran cicak yang menjatuhinya, padahal biasanya tak ada cicak di rumah sakit, apalagi tempatnya di ruangan operasi yang tentunya tempatnya harus steril dan bersih. Kata orang jaman dulu, jika seseorang terkena kotoran cicak di kepalanya maka kelam akan ada kesialan yang menimpa orang itu. Apakah kesialan akan menimpa Malika?

Dokter Malika sudah menyelesaikan tugasnya di siang ini, ia ada waktu beberapa jam untuk istirahat di ruangannya. Di dalam ruangan ia makan bubur dari kantin dan teh hangat produksi Nenek Sumitra yang baru saja ia buat. Di tengah ia makan, Suster Amalia datang, Amalia ingin bertemu dengan Dokter Malika. 

"Dok, aku mau nanya, tadi kok aku denger suara orang teriak-teriak dari ruangan operasi Dokter? Apa ada sesuatu, Dok?" tanya Suster Amalia, penasaran. 

"Ada, Sus. Itu tadi pasiennya bangun saat operasi sedang berjalan, padahal udah disuntik obat, tapi malah bangun. Aneh banget, kan?"

"Hah? Aduh, tapi selamat kan dan operasinya berhasil, Dok?" Suster Amalia, khawatir. 

"Iya, berhasil. Tapi jahitannya lebar kemana-mana gara-gara dia bangun, habis itu teriak-teriak. Dia sempat ngomong katanya dia takut, dan ngomong 'takut'nya malah ke arah saya. Kayanya dia takut sama saya, tapi kenapa ya? Baru kali ini anak kecil takut sama saya. Dan oh ya, saat saya keluar dari ruangan operasi, saya malah kejatuhan kotoran cicak." 

"Aduh, enggak beres nih. Dok, setau saya kalo ada orang yang kejatuhan kotoran cicak bakalan kena sial, Dok. Tapi jangan percaya ya, Dokter selalu berdoa aja supaya dijauhkan dari hal yang enggak seharusnya terjadi." Ucap Suster Amalia, yang berusaha menenangkan Dokter Malika. 

Malam tiba, Dokter Malika sangat lelah sekali, ia bagaikan akan pingsan karena sangking lelahnya, tetapi ia harus kuat karena malam ini adalah tugas terakhirnya di hari ini, lalu ia akan pulang dan bisa merebahkan diri di kasur empuk. Di rumah sakit, Dokter Malika membuka jam prakteknya, ia kedatangan pasien perempuan yang masih anak-anak, dia muntah secara terus-menerus, di saat sedang menunggu giliran juga ia memuntahkan isi perutnya ke kantung kresek hitam, entah dia sedang sakit apa sekarang. 

"Coba saya periksa ya, Bu." Ucap Dokter Malika, yang meminta izin kepada orang tua sang pasien.

Dokter Malika memeriksa keadaan anak perempuan yang mungil itu, pertama-tama ia memeriksa detak jantung pasien dengan menggunakan stetoskop, alat stetoskop berfungsi untuk mendengarkan suara dari dalam tubuh, salah satunya untuk mendengar suara detak jantung apakah stabil ataukah tidak. Saat Dokter Malika dengarkan, tiba-tiba ia mendengar suara lolongan serigala yang sangat menyaring.

"Auuuuuu!"

Lalu setelahnya diiringi detak jantung yang berdetak dengan kencang dan sangat keras.

DUG!

DUG!

DUG!

Ia tatap anak kecil itu. Namun, mata anak kecil itu berubah menjadi putih. 

"Graurghhhh!"

Astaga! Anak perempuan itu kerasukan! Seketika anak perempuan tersebut bertingkah aneh, ia bertingkah bagaikan seorang manusia serigala yang membabi buta. Anak itu melempar alat-alat medis, dan membuat ruangan praktek Dokter Malika hancur berantakan. Orang tua pasien berteriak ketakutan, pintu ruangan terkunci dengan sendirinya. 

"Hueeekk!" lagi-lagi perempuan itu memuntahkan seisi perutnya, sampai sangat parah sekali, setelah itu anak tersebut pingsan di tempat.

Dug!

Peristiwa itu sangat singkat, tetapi membuat Dokter Malika semakin ngeri. Setelah kejadian itu Dokter Malika lemas, ia tak sanggup lagi. Ia bingung, mengapa dari siang kejadian yang aneh terus terjadi? 

"Sebenarnya apa yang terjadi? Apa aku ketempelan makhluk ghaib sewaktu bertugas di desa Tengkorak? Ataukah aku saja yang halusinasi? Astaga, pusing!" batin Dokter Malika yang terjebak dalam kebingungan. 

استمر في قراءة هذا الكتاب مجانا
امسح الكود لتنزيل التطبيق

أحدث فصل

  • Anathema: Back to the Past    EPILOG

    Keesokan harinya, Sumelika melihat hari ini yang begitu cerah, nampaknya ia akan pulang ke masa depan hari ini juga. Setelah sholat tahajud, Sumelika membereskan barang-barangnya dan dimasukan ke dalam tas ransel. Sudah begitu banyak yang kenangan yang terukir di masa lampau, banyak pembelajaran yang ia dapatkan dari kedatangannya kemari. Sumelika belajar bahwasanya kita harus berhati-hati dalam segala perbuatan, karena siapa tahu perbuatan biadab yang sekarang kita lakukan akan menjadi sebuah kutukan yang menimpa generasi yang akan datang. Sumelika juga belajar, bahwa kita harus senantiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang. Dengan tak ada teknologi, membuatnya susah melakukan apapun tapi dengan mudahnya orang di zaman dulu bisa hidup tanpa adanya teknologi.Sumelika sangat berat pergi dari Desa Tengkorak, dia harus rela berpisah dengan bu Iis, Romi sampai Rindu. Ketiga orang itu benar-benar membantu dirinya di masa lampau sampai semua misinya berhasil, wal

  • Anathema: Back to the Past    Part 120 - Ending of Adventure

    Kebahagiaan merundungi Sumelika dan semua kawan-kawannya, tak sangka akhirnya misi yang selama ini mereka perjuangkan untuk menghentikan kutukan di masa lalu ternyata berhasil. Saudara-saudara Tono menyesal karena telah mengikuti apapun yang dikatakan oleh Tono, padahal sudah jelas Tono sesat dan perbuatannya sangat merugikan."Maafkan kami ya, Sumelika, Hamalia ... kami dari kecil sudah dididik oleh kak Tono sampai-sampai kami tak tahu yang mana yang benar dan mana yang salah, bahkan kami sangat gila dengan harta dan kekayaan duniawi yang fana." Johan selaku perwakilan dari saudara-saudara Tono meminta maaf ke hadapan Sumelika dan yang lainnya."Iya, tidak apa-apa, Pak. Yang penting kutukan dari ratu serigala sudah berhasil dihentikan, mulai hari ini tak ada lagi kutukan yang akan menimpa keturunan berikut-berikutnya. Dan pastinya pun semuanya normal, mudah-mudahan seperti ini terus. Oh iya, Pak, saya berpesan supaya berhati-hati dalam berperilaku karena j

  • Anathema: Back to the Past    Part 119 - Mission Complate!

    Saat Tono akan melepaskan peluru dari senapan, tiba-tiba ..."Tonoooo!!!" terdengar suara teriakan seorang perempuan dengan nada yang sangat tinggi, suara perempuan itu terdegar serak sekaligus berganda-ganda, suaranya ini berbeda dari siluman yang biasa ditemui di misi petualangan Sumelika kemarin, suaranya memiliki 10 kali lipat yang membuat seseorang yang mendengarnya bergidik ketakutan.Datanglah sesosok perempuan cantik bergaun hitam yang menggunakan mahkota serigala, dia datang bersama dengan 2 manusia serigala berwarna ungu yang membawa tameng dan pedang. Dia adalah Ratu Iravati, ratunya para serigala."Kurang ngajar!"Sreet!Ratu Iravati mencakar wajah Tono sampai wajah Tono berdarah, ia membalas Tono atas perilaku tak pantas yang dilakukan oleh Tono kepada para serigala-serigala di hutan kawasan Desa Tengkorak, ditambah lagi Tono sudah mencuri harta karun milik kerajaan serigala, Ratu Iravati sangat marah dan sangat murka kepada Tono

  • Anathema: Back to the Past    Part 118 - Sumelika's Last Mission(3)

    Tono membuka pintu goa emas serigala, seketika dari dalam keluarlah cahaya yang terpancar dari emas, permata dan berlian. Cahayanya begitu terang sampai-sampai menerangi hutan Desa Tengkorak, Tono tersenyum licik, ia sebentar lagi akan mendapatkan tujuannya yang selama ini ia incar. Tono memandangi semua harta karun yang ada di sana, dalam hatinya ia ingin membawa semua harta karun itu ke gudang emasnya. "Hahaha! Akhirnya, saya bisa mendapatkan tujuan saya yang sudah saya pendam selama bertahun-tahun! Hahaha! Sekarang tak ada lagi yang mampu menghalangi jalan saya lagi, tak ada yang mampu menghalangi jalan saya untuk menjadi orang yang paling kaya raya! Hahaha!"Mendengar Tono yang mengatakan hal-hal yang tak pantas, serigala-serigala penjaga goa emas serigala berdatangan dari dalam goa itu, mereka semua menyerang Tono dan juga semua saudara-saudaranya. Tono punya segala cara untuk menghalau badai yang menerpa dirinya sewaktu-waktu, sewaktu di alam naaglok Tono

  • Anathema: Back to the Past    Part 117 - Sumelika's Last Mission(2)

    DOOORRRR!Suara tembakan terlepas dari senapan. Suaranya terdengar dan bergema di telinga, mereka semua kaget tapi mereka berusaha untuk tenang dan tidak panik. Mereka tetap bersembunyi tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Ternyata oh ternyata sumber suara itu berasal dari senapan besar milik Tono dan para saudara-saudaranya yang sudah tiba di goa emas serigala, mereka semua datang dengan menggunakan baju besi dan membawa banyak sekali senjata dimulai dari sniper, senapan besar, pedang, samurai, pisau dan benda-benda tajam yang lainnya. Mereka melakukan ini demi bisa mendapatkan harta karun manusia serigala yang tersimpan di goa emas serigala."Itu Kak Tono!" ucap Hamalia memberitahukan soal kedatangan Tono kepada Sumelika dan yang lainnya.Mereka semua bersiap untuk membuat Tono dan semua saudara-saudaranya terkepung.Sesuai dengan aba-aba dari Sumelika mereka semua pun pergi mengepung Tono dari segala arah sampai-sampai Tono lagi semua

  • Anathema: Back to the Past    Part 116 - Sumelika's Last Mission(1)

    Keesokan harinya, pagi baru yang sangat ceria menyambut Desa Tengkorak. Pagi itu entah mengapa Sumalika sangat senang dan bersemangat tapi di hati terdalamnya ia merasakan ketakutan seperti ada sesuatu yang besar akan terjadi dalam waktu yang sangat dekat. Tak hanya perasaan takut, Sumelika pun merasakan cemas dan gelisah. Ia sepertinya akan berpisah jauh dari orang-orang yang ia kenal di masa lampau, seperti dengan Rindu, Romi, bu Iis, Hamalia, Bani sampai abang-abang tukang nasi goreng yang biasanya menjadi andalannya untuk menambah nafsu makan di masa lampau.Setelah sarapan, mendadak Sumelika dikejutkan dengan kedatangan Hamalia dan Bani, mereka berdua baru saja pulang dari rumah setelah kemarin. Saat mereka sampai, mereka berdua langsung mencari-cari keberadaan Sumelika. Sumelika yang mengetahuinya langsung menemui Hamalia dan Bani."Sumelika! Gawat, Mell!" ucap Hamalia, dengan nada penuh ketakutan dan kepanikan yang luar biasa."Ada apa i

فصول أخرى
استكشاف وقراءة روايات جيدة مجانية
الوصول المجاني إلى عدد كبير من الروايات الجيدة على تطبيق GoodNovel. تنزيل الكتب التي تحبها وقراءتها كلما وأينما أردت
اقرأ الكتب مجانا في التطبيق
امسح الكود للقراءة على التطبيق
DMCA.com Protection Status