Share

Part 42 - Odd

Suara teriakan anak perempuan tadi semakin nyaring di telinga Desti, bahkan sekarang suara teriakan anak tersebut terdengar jelas di telinga masing-masing.

"Tuh kan, makin keras! Kalian denger juga enggak?" Desti, memastikan. 

"D-denger!" Timpal Sumelika. 

"Ayo, kita samperin aja sumber suaranya, kayanya suara anak itu ada di sebelah sana!" Aisyah menunjuk ke arah bukit gunung Tengkorak. 

"Ayoo!" 

"Eh, jangan!" Rindu, menghentikan mereka.

"Kenapa, Rin? Kita takut anak itu diculik sama wewe gombel, ayo kita cepetan kesana." Ajak Sumelika. 

"Jangan, Mel. Aku akui hutan ini sarangnya kalong wewe, tapi kalo itu bukan anak kecil yang diculik gimana? Dan bisa aja itu jebakan kalong wewe yang bakalan nyulik kita di saat kita udah di sana." Papar Rindu, yang berpikiran kritis. 

"Bener juga, anak kecil juga mana mungkin main di area pegunungan kaya gini, gue liat rumah aja kagak ada di sini." Pikir Tania, m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status