Share

27

Qyra merasa haus di tengah malam. Ia keluar dari kamar dan melangkah menuju ke lemari pendingin. Qyra menggerakan tangan kanannya, ia meringis karena bahunya terasa sakit.

Kemudian ia mengambil air dengan tangan kirinya.

"Perlu bantuan, Qyra?" Kenneth mengejutkan Qyra. Sejak tadi ia ada di mini bar, menikmati wine dalam kesendirian.

Melihat Qyra, Kenneth tersenyum tipis. Inilah saatnya mendekati Qyra. Ia yakin Qyra akan semakin tidak menyukainya.

"Biar aku bantu." Kenneth membuka tutup kemasan air mineral, kemudian memberinya pada Qyra.

Qyra tidak membutuhkan bantuan siapapun. Ia meletakan kembali minuman yang dibuka Kenneth, lalu mengambil kemasan lain. Ia memaksa menggunakan tangan kanannya. Meksi sakit ia tetap menahannya. Itu lebih baik daripada menerima bantuan Kenneth.

Qyra pergi begitu saja setelah minum. Ia menganggap seolah Kenneth tidak ada di sana.

 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status