Share

Part 5 : Keluarga Bintara

"Huufftt akhirnya selesai." lirih Satya sembari meregengkan tubuhnya yang lelah karena dari pagi dia sudah duduk memeriksa dokumen yang berkaitan dengan pekerjaannya.

Tok tok tok.

Terdengar ketukan pintu, Satya sedang bersandar dikursinya sambil memejamkan mata tidak bereaksi. Beberapa saat kemudia Andika masuk dan dia melihat Satya sedang tidur dikursinya.

'Tuan muda pasti sangat kelelahan' batin Andika.

"Tuan muda, mohon untuk bersiap-siap. Sudah waktunya kita berangkat." ucap Andika membangunkan Satya dengan sedikit menggoyangkan tubuhnya.

"Tuan, saya sudah menyediakan setelan jas yang akan tuan muda kenakan. Ayo cepat bangun." ucap Andika dengan nada suara yang sedikit meninggi.

Andika tidak bisa membiarkan Satya beristirahat, karena malam ini ada jadwal penting yaitu makan malam dengan ayah Satya dan seluruh keluarga akan menghadiri acara malam itu.

"Aku sangat malas bertemu dengan kedua kakakku." keluh Satya.

"Walaupu begitu anda harus tetap hadir tuan, kalau tidak tuan besar akan marah." ujar Andika meyakinkan.

"Baiklah" balas Satya pasrah.

"Saya akan menunggu diluar." kata Andika pergi meninggalkan ruangan.

Mereka tidak punya waktu untuk pulang kerumah dan bersia-siap karena sibuk dengan pekerjaan, oleh karena itu Andika hanya menyediakan baju ganti untuk di pakai oleh tuannya.

Satya sudah kehabisan waktu, tidak sempat mandi dan hanya membersihkan wajah dan merapikan rambutnya. Di depan cermin ia menatap wajahnya sejenak, Satya meraba dagunya dan merasakan sedikit rambu-rambut yang ditumbuh disana.

Penampilan yang sangat menarik dengan garis wajah yang tegas dan alis rapi yang sedikit tebal, diantara kedua kakaknya Satya si putra bungsulah yang paling menonjol dan menarik perhatian. Itu menurun dari gen ayahnya sedangkan kedua kakaknya lebih condong mirip dengan ibunya.

Melihat kumis dan janggutnya yang mulai tumbuh, Satya mengerutkan kening. Sudah selama itukah dia tidak memperhatikan penampilannya karena sibuk.

Seusai membersihkan wajahnya Satya dengan cepat memakai setelan jas berwarna biru tua dan kemeja putih yang dibawah oleh Andika, tidak lupa ia juga mengenakan jam tangannya.

Lalu meninggalkan wastafel dan keluar dari kamar mandi yang ada diruangan kerjanya dengan penampilan yang sudah rapi, karena sekertarisnya sedang menunggu dibawah Satya bergegas turun mennggunakan lift dari lantai 12 menuju lobby.

"Silahkan masuk tuan muda." sambut Andika sambil membukakan pintu mobil ketika melihat tuannya keluar gedung.

Lalu Andika menyusul masuk ke dalam mobil bagian depan bersama sopir, mereka berangkat 1 jam sebelum acara makan malam dimulai. Jarak antara kantor Satya dan rumah kedua orang tuanya tidak terlalu jauh tetapi karena macet di tengah jalan, hingga perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam.

***

Dikediaman keluarga besar Bintara.

Seiring matahari mulai terbenam, kesibukan mulai melanda rumah mewah keluarga Bintara. Malam ini, akan diadakan acara makan malam untuk keluarga besar, dan setiap sudut rumah tampak sibuk dengan persiapan.

Di dapur, pelayan-pelayan berlomba-lomba menyiapkan hidangan. Aroma rempah-rempah dan bumbu mulai mengisi udara, sementara suara panci dan penggorengan menambah irama kesibukan. Setiap pelayan tampak fokus dan serius.

Di ruang makan, meja besar sudah disiapkan dengan piring-piring mewah dan peralatan makan berwarna perak. Pelayan-pelayan berlari kesana-kemari, memastikan bahwa setiap detail telah disiapkan dengan sempurna. Mereka menata bunga-bunga segar di pusat meja, menyalakan lilin, dan memeriksa setiap detail dengan hati-hati.

Sementara itu, di ruang tamu, pelayan lainnya sedang menyiapkan area untuk tamu. Mereka menata sofa dan kursi, membersihkan rak buku dan meja kopi, dan memastikan bahwa setiap sudut ruangan tampak rapi.

Meskipun kesibukan dan tekanan tampaknya tak terhindarkan, setiap pelayan tampak tenang dan terkendali, karena diarahkan oleh batler yang sangat kompeten.

'Sudah lama rumah tidak sibuk seperti ini' gumam Jeev.

Jeev adalah batler keluarga besar Bintara, pria paru baya yang memegang tanggu jawab tentang kebutuhan rumah tangga keluarga Bintara, hampir semua permasalahan dan lika-liku kehidupan keluarga Bintara disaksikan oleh Jeev. Dia sudah bekerja untuk keluarga tersebut sejak umurnya 20 tahun, hingga umurnya yang sekarang sekitar 45 tahun. 

"Para tuan muda sudah datang. Aku harus memberikan sambutan sembari menunggu tuan besar pulang" ucap Jeev.

Hingga waktu makan malam sudah tiba, satu-persatu mobil mulai memasuki gerbang utama. Jeev yang melihat itu dengan cepat menuju kepintu masuk bersama dua pelayan mengikutinya dari belakang, untuk menyambut kedatangan dari para tuan muda keluarga Bintara.

"Selamat datang tuan muda Aryan." sapa Jeev dengan ramah.

"Yoo, Jeev bagaimana kabarmu?" balas Aryan tersenyum ramah sembari bertanya.

Aryan Arga Bintara adalah putra kedua dari keluarga Bintara, keluar dari kediaman utama sejak lulus kuliah. Memiliki sifat yang kekanak-kanakan dan sangat manja, tetapi sangat licik, sehingga diwaspadai oleh para saudaranya.

"Kabar saya baik tuan muda, terimakasih atas perhatiannya. Silahkan masuk." balas Jeev tanpa basa-basi.

"Kaku sekali. Hahaha" ejek Aryan, terdengar ia tertawa kecil.

Tidak lama setelah Aryan masuk, datanglah seorang pria dengan setelan jas berwarna abu gelap tampa dasi. Terlihat senyum menyeringai di sudut bibirnya, hal itu ia tujukan pada supir yang membukakannya pintu mobil.

"Selamat datang tuan muda Surya." sapa Jeev sembari menunduk.

Surya Arga Bintara adalah putra sulung dari keluarga Bintara. Dikenal dengan sifatnya yang arogan tetapi sangat kompeten, orang yang sangat mudah marah dengan hal kecil yang tidak ia sukai.

"Ya, selamat malam." balasnya singkat, dengan wajah datar Surya memasuki rumah orang tuanya. Berbeda dengan adiknya yang datang dengan wajah ceria.

'Apa tuan muda ketiga tidak datang?' batin  Jeev.

Karena sudah cukup lama menunggu dan yang ditunggu tak kunjung tiba akhirnya Jeev memutuskan untuk masuk, ketika Jeev ingin membalikan badan tiba-tiba ia mendengar klakson mobil dari arah gerbang.

'Akhirnya tamu terakhir tiba' gumam Jeev dengan antusias.

"Selamat datang tuan muda Satya, para tuan mudah sudah menunggu. silahkan masuk." sapa Jeev tidak  lupa juga ia menundukan kepalanya dengan sopan.

Satya yang baru keluar dari mobil tidak mengatakan apapun, berbeda dengan kedua kakaknya Satya sangat tidak ramah bahkan untuk sekedar basa-basi. Dia masuk tanpa melirik orang yang menyambutnya, diikuti oleh Andika dari belakang, Andika menggantikan tuannya membalas sapaan Jeev dengan tersenyum.

"Tuan muda Satya, anda semakin asing dimata saya. Di mana tuan muda yang baik hati dan ramah yang dulu saya kenal, semoga anda kembali menjadi diri anda sendiri seperti  dulu." Jeev bergumam sembari meperhatikan punggung Satya yang perlahan menjauh.

Sikap Satya berubah sejak ia mengalami percobaan pembunuhan, dulu Satya merupakan anak yang sangat disayangi dan dihormati oleh para pelayan termasuk Jeev. Itu kerena sikapnya yang ramah dan baik, dia sering mengobrol dengan para pekerja dirumahnya. Sifatnya yang ramah mampu membuat suasana rumah menjadi hidup ditengah kesibukan para penghuni kediaman.

Hal yang paling dikagumi oleh para pelayan dirumahnya adalah Satya tidak pernah merendahkan pekerjaan orang lain sekalipun Satya adalah tuan muda. Tetapi hal itu berubah total ketika Satya mengalami percobaan pembunuhan dari pengasuhnya sendiri, orang yang sudah merawatnya sejak kecil.

Pengasuh yang menggantikan sosok ibu bagi Satya, karena sudah lama bersama dengan pengasuh Satya memutuskan untuk memaafkan pengasuhnya. Tidak mudah bagi Satya mengambil keputusan itu, hal itu dia lakukan karena sudah terlanjur menyayangi pengasuhnya.

Tetapi hal yang sama terjadi lagi, pengasuh yang gagal mencobah membunuh Satya dengan cara melukai menggunakan benda tajam, akhirnya memilih untuk meracuni makanan Satya lalu membunuh dirinya sendiri. Walau pada akhirnya hal itu gagal,

Satya yang trauma akan hal itu mengambil keputusan untuk tidak mempercayai siapapun bahkan keluarganya sendiri.

             ~Bayanganmu pun akan meninggalkanmu sendiri saat berdada dalam kegelapan~

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status