Share

Keputusan

Di ruang kerjanya, Kriss tampak melamun. Dia mengetuk meja dengan pen di sela jarinya. Sedangkan tatapan lurus ke depan. Otaknya sedang memutar kilas balik kenangan masa lalu. Suasana yang sepi mendukung perasaan sendu dalam hatinya.

Sejak pertemuannya dengan Robin kemarin, tidak ada sehari pun tanpa memikirkan Lucy. Otaknya seakan kembali diingatkan bagaimana hari terakhir mereka bertemu, sekaligus hari terakhir dia melihat tatapan sendu wanita itu.

Tiba-tiba kenangan seakan berbondong dan menghajar ketenangannya selama ini. Kriss memejakan mata, menerima semua memori masuk ke dalam pikirannya.

“Kita harus berpisah,” ujar Lucy di tengah tangisnya.

Kriss diam dengan tangan yang mengepal. “Kenapa?” tanyanya berusaha menjaga intonasi suara agar tidak meledak saat ini juga. Demi Tuhan, sejak memutuskan bersama, perpisahan adahal hal yang sangat Kriss hindari. Dia sangat mencintai wanita ini, meski hubungan ini jelas salah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status