Share

21. Tertahan di Kedai Kopi

Dari dalam kedai kopi, terlihat langit di luar mendung. Memerah di tengah gelapnya langit. Hampir seluruh dinding kedai terbuat dari kaca.

Di dalam kedai kopi, penuh dengan pengunjung. Ada yang menjalin kasih, mengerjakan tugas, kumpul keluarga, dan tentu saja tak lepas dari sejumlah anak muda yang kumpul sekedar mengobrol.

Di sudut kedai, dekat jendela. Ada Stanley dan teman-temannya.

"Hmm"

"Kenapa loe? Itu muka ditekuk mulu. Tenang, kedai loe masih ramai tuh." Salah satu temannya menyeletuk saat melihat Stanley melempar gawainya di sofa.

"Yah tekuk lah. Yang beli cuman itu-itu aja, yang nongkrong juga itu-itu juga. Dasar para pencari wifi gratis." Kini seorang wanita berkaos santai menyeletuk, sembari melempar kartu UNO yang kini memang gilirannya.

"Ya elah. Penjahat teriak penjahat." seru temannya, melempar kartu UNO.

"Stanley, kini giliranmu!"

Stanley tak menjawab.

"Ley, loe kenapa sih?" kini wanita yang berkaos santai itu bertanya, n
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status