Share

58. Salad Buah Spesial

"Iih kok banyak nyamuk sih disini?" gerutu Gracia. "Bukannya menenangkan jiwa malah lama-lama aku bisa kehabisan darah disini."

Taman di rumahnya tidak terlalu besar. Hanya ada sebuah kursi taman panjang, ada kolam batu kecil di tengah-tengah taman itu. Selebihnya ada tanaman seperti kamboja, cabe, bunga telang, daun pandan, dan rumput-rumput yang selalu tumbuh. Semua itu tertata rapi di tangan tukang kebunnya. Sedangkan di pinggir taman, ada sebuah pohon jambu yang cukup tinggi dan rindang.

"Ya iyalah banyak. Kamu kan nggak hidupin lampu," Nicho berseru dari belakang. Ia menyalakan sebuah lampu taman. Tepat berada di samping Gracia.

"Silau tahu?"

"Geser aja duduknya. Saya duduk di sini,"

Gracia menurut. "Kamu kenapa kesini?"

"Saya hanya sedang kebetulan lewat tadi. Cari makanan pencuci mulut,"

"Jauh amat sampai cari kesini?"

"Kan saya sudah lama nggak pulang Pontianak. Jadi, saya agak lupa. Kenapa kamu duduk disini? Udah tahu banyak nyamuk,"

"Mau tahu aja! Sana-sana, nanti kalau dili
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status