Share

69. Kamu tidak Boleh Menolak, Baby!

Violla menuju mobil BMW-nya. Terparkir rapi di halaman tamu hotel.

"Siap menuju kediaman calon suami. Eh, dia udah nggak tinggal di hotel ya. Aku ke rumahnya aja deh. Siap menuju rumah calom suami. Let's go!"

Mobilnya meluncur halus di jalan Ayani. Salah satu jalan utama yang ada di Kota Pontianak. Jam masih menunjukkan pukul 09.00 saat Violla meluncur.

"Apa yang aku harus bilang saat ketemu dia ya? Kalau dia tanya, kenapa aku tahu dia ada di Pontianak, nanti dikira mata-matain. Tapi, emang benar sih. Aduh, apa ya?"

Violla gusar. Ia bingung apa yang harus dikatakan.

"Jika aku nggak ketemu dia, aku kangen. Tapi kalau ketemu dia, bingung mau ngomong apa."

Ia hampir saja menerobos lampu merah kalau saja ia tak mendengar bunyi klakson yang mengagetkannya.

"Aduh, Violla. Fokus. Jangan sampai orang pikir kalau orang kaya kayak aku ini di cap sebagai tak tahu aturan. Nanti kalau ditilang lebih susah. Ditilang lalu ikut aturan dan berjalan lancar dikira nyog
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status