Share

Chapter 118 : Wahyu Menginap

    Jeritan memekakkan telinga itu dapat kukenali di manapun. Siapa lagi kalau bukan Wahyu? Sebagai teman aku tidak tega membiarkannya sendirian di stasiun. Bukan karena kasihan dianya, tapi kasihan orang-orang di stasiun yang diajak ngobrol Wahyu secara acak.

    "Hazeeeelll!! Akhirnyaaa kesampaian juga nginap di rumah lo!" Wahyu melonjak-lonjak kegirangan.

    "Lo lagi stres?" ledekku tanpa sungkan.

    Wahyu terbahak-bahak, "Pekerja kayak kita ini kapan nggak stresnya sih, Bro? Lembur tiap hari, ditolak cowok, diteror keluarga disuruh kawin, eh nikah."

    "Gue biasa aja tuh? Stres dibawa asyik aja."

    "Cih, lo mah enak udah punya pacar. Gue? Bayangan gue aja kadang-kadang kabur pergi."

    "Buruan naik." Aku mendorong Wahyu naik ke angkutan umum. Terserah dia mau bicara sampai kapan, yang penting sampai rumah dulu.

    "Kapan gue ketemu sama prince charming?" Wahy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status