Share

Bab 32 . I - Pembawa Sial

Keesokan harinya, Paviliun Selatan didatangi begitu banyak tabib. Hal itu tentu menarik perhatian penghuni istana, mulai dari para pelayan sampai mereka yang berkedudukan tinggi.

Ratu, setelah kepergian putranya selalu berdiam di dalam kediamannya. Bahkan, menurut rumor yang disampaikan oleh pelayannya, Ratu depresi dan sering berbicara sendiri. Raja sudah tidak pernah mengunjungi kediaman Ratu, begitu juga kediaman para selir. Para selir membenci Aranjo dan Aranjo disebut sebagai pembawa sial Kerajaan Qiyang. 

Hari ini, kembali ada tontonan dan bahan untuk digunjingkan terkait dirinya. Aranjo marah, tetapi dirinya tidak mampu menolak perintah Raja.

Satu persatu tabib memeriksa kondisi Aranjo dengan menyentuh titik nadi di tangannya. Para tabib tidak berbicara, karena mereka diperintahkan melapor langsung kepada kepala kasim. Ada sekitar 30 orang tabib yang memeriksa dirinya dan Aranjo hanya diam seribu bahasa. Para pelayan menemani dirinya selama pemeriksaan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Joefaninda Umardi
cerita'a kok mirip sama novel selir adipati...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status