Share

Arimbi 15 - Hanna hamil

Tinggal berdua dengan Marlina ternyata tidak menutup rasa kesepian Hanna. Berulang kali Hanna melihat kalender yang terpajang, menandainya, dan berharap hari berganti dengan cepat. Kehadiran Sultan selama ini mengambil tempat khusus di hati Hanna. Maka, ketika suaminya itu pergi Hanna begitu merindukan sosoknya. Tiga bulan bukan waktu yang sebentar, dan menunggunya membuat Hanna resah sepanjang waktu.

"Nona, makanlah sedikit. Hampir seharian ini kamu tidak makan." Tidak menyerah Marlina terus membujuk Hanna. Menyuruhnya makan walau sesendok.

Sesungguhnya, Marlina kasihan pada Hanna. Sultan selalu menyakitinya berulang kali, bahkan mengklaim jika dirinya tidak akan pernah mencintai wanita lain. Akan tetapi Hanna begitu kekeuh dengan perasaannya, sehingga menggantung harapan setinggi langit.

"Bu, apa Mas Sultan belum memberi kabar? Sudah seminggu dia pergi." Tatapan Hanna begitu sendu, terlalu lama memendam rasa rindu.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status