Lolos lagi. Sialan.
Aku membanting pintu mobil keras-keras. Luc yang mengemudi hanya bisa melihat. Lima hari dan bajingan-bajingan itu telah menculik setidaknya lima belas orang. Tidak ada pola, tidak ada waktu yang pasti, tidak tentu di mana. Mereka mengambil anak kecil, orang tua, pekerja yang baru pulang, anak sekolah yang baru pulang pesta, gelandangan mabuk. Semuanya. Mereka menculik anak kecil di taman pada sing bolong. Mereka menyerang anak sekolah di depan teman-teman mereka. Ketakutan semakin meraja lela. Polisi kewalahan oleh panggilan-panggilan telepon.
Aku hampir gila.
“Hyde!” panggil Luc. Dia turun dari mobil dan berjalan cepat menyusul. Luc menarik tanganku, hingga membuatku berbalik. Tiba-tiba saja aku sudah berada di dalam pelukannya. “Tenang, okay?”
Luc mengetahui apa yang dilakukan Daniel lima hari lalu, tetapi tidak melakukan apa pun tentang itu. Sebagai gantinya, dia lebih sering dekat denganku, tidak takut lagi
“Apa sesuatu terjadi antara kau dan Luc?”Tidak ada.Luc tidak menciumku, tidak mengatakan hal-hal aneh tentang keselamatanku, tidak menjadi dirinya yang sangat lembut. Jantungku tidak berdebar. Aku tidak menyukai ciuman itu. Kami tidak menikmatinya. Kegiatan di pagi hari setelah tidur itu tidak pernah terjadi.Akan tetapi, itu benar-benar terjadi. Itu bukan mimpi. Bukan juga khayalan. Luc menciumku dengan begitu lembut dan aku masih bisa membayangkan sentuhan bibirnya yang dingin. Aku pasti gila.“Tidak ada apa-apa,” kataku, berbohong.Naomi mengerutkan dahinya.Tentu saja dia curiga. Aku menghindarinya mati-matian. Sebagian dariku tidak nyaman dengan perasaan membuncah di perutku, sementara sebagian yang lain merasa bersalah karena merasakannya. Rasa bersalah karena menyukai perlakuan Luc padaku. Bagaimana bisa aku berbunga-bunga pada orang yang telah membunuhnya?Untuk apa semua mimpi buruk-mimpi buruk itu?
Kesampingkan perihal masalah pribadiku dengan Luc. Masalah ini berjalan ke arah yang amat rumit. Serena benar-benar bodoh. Apa dia pikir melakukan itu bisa membuat Dean bangkit? Malam itu aku kembali bersama Luc setelah dia memberikan list orang-orang yang kemungkinan akan hilang. Wajah Sheriff memucat. Umurnya seolah bertambah sepuluh tahun hanya dalam beberapa menit. Dengan tangannya yang gemetar, dia mengambil walkie talkie-nya dan memerintahkan polisi-polisi menjaga orang-orang ini. Aku tidak mengenal semua yang ada di nama itu, tetapi ada nama Makezie di sana, sedangkan Daniel menjadi lebih gelisah tentang itu. “Itu karena nama-nama di sana tidak hanya berisi orang dewasa, tetapi juga anak-anak,” jelasnya setelah ayahnya pergi menggunakan mobil polisi dengan terburu-buru. Mobil derek sudah dipanggil dan tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan sekarang, karena tidak ada korban jiwa. “Itu tentu saja membuatnya syok.” “Apa lagi yang
Chapter 19Aku percaya dia benar-benar Serena, tetapi pertanyaannya, kenapa? Kenapa orang-orang itu membuat cerita sedemikian rupa hingga mengkambing hitamkan gadis ini, tetapi tetap membiarkannya hidup? Entah mereka sedang memainkan permainan jahat atau mereka hanya bodoh. Meskipun begitu, apa pun rencana para Serigala, rahasia mereka telah terkuak, dengan atau tanpa aku bertemu Serena.Namun tetapi saja, pertemuan ini memperjelas dan mempermudah pekerjaanku.Serena tidak ingin di bawa ke rumah sakit. Aku mengerti alasannya. Para serigala memiliki mekanisme penyembuhan yang aneh dan bagi mereka pengobatan modern atau rumah sakit adalah tempat yang asing. Mereka tidak percaya dokter. Bukan karena mereka merasa tidak kompeten, hanya saja, mungkin lebih baik tetap membiarkan para dokter tidak pernah tahu manusia bisa sembuh begitu cepat.Ketika kami sampai di apartemen, gores-gores ringan di tubuh Serena sudah sembuh.“Kenapa kau
Kupikir, aku takkan bisa lebih terkejut lagi, tetapi kenyataannya cerita Serena tetap membuatku menganga. Serena tersenyum miris. Dia menautkan jemarinya gugup.Luc menyilangkan kakinya. Alisnya mengernyit dalam. “Jadi, Dean yang baik ini membunuh kakaknya? Kenapa?”Serena pasti ragu. Pada akhirnya, Dean adalah belahan jiwanya dan kehilangannya pasti sudah menjadi pukulan yang berat. Namun, Serena menghadapi yang lebih buruk dari itu. Dia harus menentang Dean dan keputusannya membawa kematian padanya. Bahkan setelah itu pun dia harus memastikan Dean tetap mati. Meskipun aku tahu dia sangat ingin bersamanya.Melihat hal itu, Luc mendesah lelah. Dia mengeluarkan sedikit kekuatannya.“Ini akan membuatmu lebih tenang.”Punggung Serena lebih relaks. “Kau ini apa? Morfin berjalan?”“Hei!”Aku secara reflek tertawa. Luc menatapku tajam. Dari seluruh ejekan yang pernah dia dengar, Luc paling ben
Luc menghilang. Aku segera bangkit dan membangunkan Serena. Wanita itu mengerjap bingung dan segera waspada ketika melihat ekspresiku. Sheriff Steel mencoba menenangkan diri. Dia menceritakan kronologinya dengan lugas ketika aku kami berjalan turun.Sejak kami berpisah, rupanya Daniel dan Naomi kunjung kembali. Karena mereka khawatir, Sheriff Steel mengirim salah satu anak buahnya yang berpatroli untuk memberitahunya bila seseorang melihat Daniel. Sayangnya, yang mereka temukan adalah Naomi yang berlari di sepanjang jalan. Gadis itu ada di rumah sakit sekarang, mengalami luka ringan, tetapi dia bersaksi seseorang membawa Daniel. Yah, setidaknya kami tahu serigala lah yang dia maksud.Luc datang ketika kami sampai di mobil. Dia segera memerintah.“Tetaplah di tempatmu, pastikan tidak ada kekacauan lebih buruk di kota dan kami akan menyelamatkan anakmu,” perintahnya dengan gelombang pengaruh yang membuatku tercekik. Sheriff S
Nama itu telah membuktikan sesuatu. Siapa pun sang penyusup yang menyerang dan merencanakan semua masalah ini memiliki hubungan dengan masa laluku. Pertama, dia memberikan link dan dengan keras kepala menginginkanku menjadi bagiannya. Kedua, dia mengetahui tentang ibu. Sekarang, dia tahu nama asliku. Nama yang telah kulupakan dan tak pernah kusebutkan sejak berpisah dengan ibu.Pertanyaan berikutnya yang memenuhi kepalaku adalah siapa dia? Siapa orang itu dan bagaimana dia memiliki hubungan dengan ibu? Lebih spesikfik lagi dia itu apa?Luc terus memperhatikanku berjalan mondar-mandir. Serena hanya diam. Naomi masih melakukan pemeriksaan karena pertempurannya untuk mempertahankan Daniel. Sheriff melakukan pembatasan besar-besaran dan pencarian intensif. Sebentar lagi mungkin akan ada bantuan dari pemerintah pusat, tetapi mereka mungkin takkan membantu banyak.“Orang itu tahu tentangku,” gumamku. Aku memegangi kepala, rasanya seperti
“Kupikir aku sudah memintamu tidur.”Aku mendongak.Luc muncul dari ketiadaan di antara orang-orang yang memulai aktivitas pagi. Aku duduk di bangku taman dua jam belakangan. Di mulai dari matahari yang masih tersembunyi, orang-orang yang menyalakan lampu, polisi yang baru pulang—yang menyapaku karena sekarang sebagian besar polisi mengenalku—dan memintaku pulang, sampai matahari menyala di atas sana, mobil-mobil berlalu lalang di jalanan, anak sekolah dasar yang berjalan bersama menuju halte untuk menunggu bis jemputan.Taman yang sepi sekarang diisi oleh para Mama yang baru selesai melakukan pekerjaan rumahnya. Sekarang mereka sedang menjaga kebugaran mereka sendiri. Polisi penjaga baru diturunkan. Regu pencari menurunkan tim baru sementara tim sebelumnya beristirahat sebelum memulai pencarian nanti sore.Daniel belum ditemukan. Begitu pula lima belas orang lain. Satu-satunya yang kutahu hanyalah mereka sekarang masih hidup, seti
“Kau harus kembali jika sesuatu terjadi.”Itu adalah kali kelima, atau mungkin lebih, Luc mengatakannya. Dia menuntunku ke tempat tidur seolah aku adalah orang sakit, tetapi aku tidak tega menolaknya. Aku menyentuh lengan Luc.“Aku akan baik-baik saja,” kataku untuk kesekian kalinya.Naomi bergerak gelisah di pintu kamar dan Serena hanya bersungut-sungut. Mereka diberitahu tentang bahaya perjalanan Link itu, tetapi kami tahu itu adalah satu-satunya cara. Aku harus menemukan Daniel dan orang-orang itu secepat mungkin. Aku tidak ingin sesuatu terjadi padanya. Bila mereka tiba-tiba saja memutuskan akan melakukan ritual itu sekarang, tidak ada yang bisa menyelamatkan Daniel lagi.Aku menarik napas perlahan dan mengeluarkannya dari hidung.Tangan Luc menggenggamku. Cukup erat, tetapi tidak menyakitkan. Ekspresinya masih menunjukkan ketidak terimaaan, tetapi aku cukup keras kepala untuk menolaknya.Aku merilekskan