Home / Romansa / Arthur&Bianca / BAB 6 - BERTEMU KEMBALI

Share

BAB 6 - BERTEMU KEMBALI

last update Last Updated: 2024-12-20 15:09:22

Arthur yang mulai merasakan jenuh dengan segala pekerjaannya, memutuskan untuk pergi ke club milik sahabatnya, Steven. Arthur mengambil ponsel miliknya dan mulai menghubungi Steven.

"Bastard, kenapa kau mengganggu ku?" seru Steven dengan emosi

"Ck! Malam ini aku akan ke club mu. Siapkan aku jalang cantik dan sexy. Sudah lama aku tidak menyentuh wanita tapi ingat aku ingin yang bersih dan bukan bekas mu" sahut Arthur.

"Haha, Kau mau bersih? carilah gadis perawan kalau kau bisa menemukannya" ledek Steven sambil menertawakan Arthur

"Shitt" umpat Arthur

"Sudah jangan banyak komentar, cari saja jalang untuk menemani ku malam ini" seru Arthur.

"Ya, baiklah. Akan aku berikan kualitas yang memuaskan mu"

Arthur memutuskan panggilannya. Dia mulai melihat hasil rancangan Bianca kemarin, Tidak bisa ia bohongi walaupun dia bekerja sama dengan gadis yang menyebalkan untuknya. Tapi Bianca layak menjadi seorang designer terkenal. 

"Gadis ini hebat juga, rancangannya sangat bagus" Gumam Arthur.

***

Bianca masih sibuk menyelesaikan pekerjaannya. Ia berjanji untuk datang kepesta ulang tahun sahabatnya Viola. Ia juga sudah menyiapkan kado untuk sahabatnya. Sebenarnya Bianca tidak ingin datang, karena dia tidak suka pergi ke club. Tapi ia tidak ingin mengecewakan sahabatnya yang sudah mengundangnya.

Bianca  mengambil handphonenya diatas nakas, ia ingin menghubungi Caroline. Mengingat Viola juga mengundang adiknya untuk datang. Jadi dia akan mengajak Caroline.

"Hallo" sapa Bianca saat panggilannya terhubung.

"Hallo, iya ka ada apa" jawab Caroline.

"Caroline, Malam ini Viola ulang tahun. Dia akan merayakannya di Ruby Club. Dia juga mengundang mu. Apa kamu bisa datang?" 

"Tidak ka, Aku ada pemotretan sampai malam. Salam saja untuk Ka Viola yaa"

"Baiklah, kalau begitu. Setelah kamu pulang, tolong lihat Annabeth ya. Pastikan gadis kecil kita tidur dengan nyenyak"

"Baik ka"

"Yasudah, kakak mau siap siap dulu ya"

"Iya ka, hati-hati ya"

Bianca mematikan panggilan teleponnya.

Malam ini, Bianca memilih untuk mengenakan mini dress berwarna maroon tanpa lengan. Dipadukan dengan perhiasan yang tidak berlebihan, sangan pas dengan mini dress yang ia kenakan. ia juga memakai sepatu heels 12 cm.  Penampilannya malam ini membuat Bianca sangat cantik dan menawan.

Bianca mengemudikan mobil ferarri berwarna biru miliknya menuju Ruby Club. 

Setibanya di Ruby Club, Bianca berjalan mendekat kearah Viola sahabatnya. Tanpa ia sadari, sejak Bianca berjalan melangkah masuk ke ruby club, Bianca sudah menjadi pusat perhatian. Penampilan Bianca sangat menawan, Orang yang pertama kali melihatnya dan tidak mengenalnya. Mereka akan beranggapan jika Bianca adalah seorang model.

"Bianca, kau ini cantik sekali. Bahkan aku saja yang berulang tahun, kalah dengan mu" gerutu Viola.

"Bicara apa kau ini. Kamu adalah sahabat ku yang sangat cantik. Selamat ulang tahun yaa . doa yang terbaik untuk mu. dan ini kado untuk mu" ucap Bianca sambil memberikan kadonya untuk Viola.

Viola pun menerima kadonya, lalu memeluk Bianca.

"Thank you bi"

"Iya sama-sama

"Vi, kalau punya temen cantik seperti ini. Kenalin dong" ucap salah satu teman Viola

"Ah kau ini, memang tidak bisa melihat gadis cantik" Viola menatap tajam keteman prianya

"Bianca kenalin ini James, teman ku. dan James kenalkan ini Bianca. Dia seorang designer terkenal di Paris" Viola memperkenalkan Bianca pada James.

James mengulurkan tangan ke Bianca dan Bianca pun menyambut uluran tangan.

"Bianca" 

"James"

"Kau Sangat cantik" puji James.

"Terimakasih"

"Bianca, kamu seorang designer?" tanya James sambil tersenyum kearah Bianca

"Benar James, Aku seorang designer" 

"Kebetulan sekali, boleh kah aku mampir ke butik mu? Aku ingin membelikan gaun special untuk ibu ku"

"Tentu boleh James, ini kartu nama ku. disitu ada alamat butik ku" ucap Bianca sambil menyerahkan kartu namanya.

James menerima kartu nama Bianca dengan senyum puas. Dia bisa mendapatkan kartu nama gadis cantik didepannya.

"Bisa aja James mencari alasan" Gumam Viola pelan sambil mengehela nafas.

Disaat Bianca mengobrol dengan sahabatnya. Tiba-tiba ia melihat sosok pria yang ia kenali. Sosok pria yang mengundang perhatian tatapan wanita yang ada di ruby club.

"Bi, itu pria tampan sekali" ucap Viola yang terus menatap pria yang berjalan masuk ke ruby club

"Ya dia memang tampan dan juga brengsek" balas Bianca.

Bianca mencoba mengalihkan pandangannya, ia tidak ingin Arthur melihatnya berada di tempat yang sama dengannya.

***

"Arthur, akhirnya kau datang juga. Ini wanita untuk mu" ujar Steven sambil melirik kearah wanita disampingnya.

"Baiklah, Thank you" 

Saat Arthur memeluk pinggang jalang yang sudah ia sewa, dia tidak sengaja melihat gadis yang duduk di sebrangnya.

"Gadis itu, untuk apa kemari" gumam Arthur dalam hati.

Bianca yang tahu ketika Arthur memandangnya, ia langsung berjalan menuju toilet. Tiba-tiba ada sosok pria asing yang menarik tangannya ketika ia sedang berjalan.

"Aurora Bianca Lancaster, I Found You" ucap pria asing itu

"Lepaskan aku" bentak Bianca.

"Tidak, cukup sudah aku mencari mu di Paris dan kau selalu pergi. Sekarang aku akan menyeret mu" 

"Tolongggggggg" Teriak Bianca

Arthur yang melihat Bianca diganggu seorang pria, ia meninggalkan jalang yang ia sewa dan menghampiri Bianca.

"Lepassskan dia" Teriak Arthur menatap tajam pria asing itu.

Saat genggaman terlepas, Bianca berlari dan berlindung dibelakang tubuh Arthur.

"Arthur, Long time no see" ujar pria asing itu

Arthur mencoba mengingat pria asing dihadapannya.

"Alex Reonald?" ucap Arthur dengan wajah yang kaget.

"Ya, Aku Alex"

"Untuk apa kau mengganggu gadis ini?" Arthur menatap tajam kearah Alex

"Aku tidak mengganggunya. Gadis yang bersama mu adalah calon tunangan ku" jawab Alex melihat kearah Bianca.

"Aku bukan calon tunangan mu! kau pergi sekarang atau aku panggilkan polisi" Bianca meluapkan emosinya pada Alex.

"Alex, kau dengar itu? sekarang kau pergi sekarang. atau kau ingin terjadi sesuatu pada mu malam ini!"ancam Arthur.

"Baiklah, aku akan pergi sekarang. Tapi dengarkan aku Aurora Bianca Lancaster, sampai kapan pun kau adalah calon tunangan ku" ucap Alex langsung berjalan meninggalkan Bianca dan Arthur.

"Dasar laki-laki Gilaa" Teriak Bianca

Bianca berjalan ketempat duduknya dan Arthur masih terus menemaninya.

"Untuk apa kau mengikuti ku?" seru Bianca emosi kearah Arthur

"Karena aku ingin" jawab Arthur santai.

Bianca yang mulai sakit kepalanya karena bertemu dengan Alex. Bianca mengambil wine yang dia sudah pesan lalu menghabiskan winenya, ia sudah tidak perduli dia akan mabuk. 

Bertemu kembali dengan Alex membuatnya menjadi gila. Dia sudah kabur dari acara pertunangannya tapi Alex masih terus mencarinya dan beranggapan Bianca adalah calon tunangannya.

Bianca yang mulai mabuk, ia mulai berbicara dengan sembarangan. Arthur yang masih terus disampingnya terus menatap Bianca.

"Apa kau tahu Arthur? dia adalah pria gilla. dia ingin bertunangan dengan ku. menggunakan kuasa yang dia punya. Aku tidak mencintainya." Gumam Bianca.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Arthur&Bianca   BAB 255. Extra Part 8 - Rafael Justin Lucero Afford (END)

    Justin turun dari mobil, dia mengancingkan jasnya masuk ke dalam perusahaan ayahnya. Hari ini, Justin menggantikan posisi Arthur. Ya, di usianya yang ke dua puluh delapan tahun, Arthur meminta Justin mengambil alih perusahannya. Tidak hanya Afford Company, tapi perusahaan perfilman milik Lucero Company berada dalam kendali Justin. Sang adik Nathan juga memiliki posisi yang tak kalah penting dengan Justin. Nathan memegang kendali perusahaan Afford Company dalam bidang property dan majalah. Untuk Lucero Company, Drake khusus meminta Nathan menangani perusahaan teknologinya. Sebelumnya Justin menetap di Barcelona selama dua tahun, untuk memperlajari Lucero Company. Namun, sekarang Justin memilih untuk menetap di New York. Karena bagaimanapun dia memiliki tanggung jawab perusahaan ayahnya.Joseph dan Hazel, adik kembar Justin yang kini berusia dua puluh tahun, mereka tengah menyelesaikan master degree di Oxford University. Diusia yang masih sangat muda, Joseph dan Hazel berhasil menyeles

  • Arthur&Bianca   BAB 254. Extra part 7 - Welcome Baby Twins

    Suara tangis bayi memecahkan kesunyiaan dalam ruang operasi. Bianca meneteskan air matanya, kala mendengar suara tangis bayi kembarnya. Persalinan berjalan dengan lancar, anak mereka lahir dengan selamat dan sempurna. Arthur selalu mencium Bianca selama proses persalinan. Kebahagian Bianca dan Arthur begitu lengkap ketika mengetahui anak kembar mereka sepasang laki-laki dan perempuan. Kali ini, keinginan Arthur sudah terwurjud, memiliki anak perempuan."Nyonya Bianca, silahkan lakukan proses IMD." Dokter menyerahkan bayi mungil itu dalam gendongan Bianca. Semua tim medis kini sudah membersihkan alat medis di dalam ruang operasi. Mereka semua kemudian pergi setelah melakukan pemeriksaan terhadap Bianca dan bayi kembarnya.Arthur meminta perawat untuk segera memindahkan Bianca di ruang rawat VVIP. Setelah proses IMD, tidak lama kemudian Bianca di pindahkan di ruang rawat VVIP sesuai permintaan Arthur.Kini seluruh keluarga Arthur dan keluarga Bianca masuk ke dalam ruang rawat Bianca. N

  • Arthur&Bianca   BAB 253. Extra part 6 - Lucero Family

    "Arthur, kau ingat, kan hari ini kita harus ke rumah orang tuaku?" kata Bianca mengingatkan suaminya itu. Sejak tadi, dia melihat Arthur yang tengah fokus pada iPad di tangannya. "Iya sayang, aku ingat. Sebentar ada pekerjaan yang harus aku selesaikan," jawab Arthur. Tatapannya teteap menatap layar iPad. Bianca mendengus. Dia melangkah mendekat ke arah Arthur, dan duduk di samping suaminya itu. "Tadi pagi justin sudah menghubungiku, putramu itu terus mengingatkan kita untuk tidak terlambat."Kemarin, Justin dan Nathan sudah lebih dulu dijemput oleh assistant Drake. Tentu Bianca sudah tidak lagi terkejut, karena kedua putranya itu sangat dekat pada kakek mereka. Terlebih Drake selalu memanjakan Justin dan Nathan. Bahkan Drake telah membangun sebuah perusahaan untuk Justin dan Nathan.Arthur meletakan iPadnya ke atas meja, lalu dia mengalihkan pandangannya ke arah Bianca. "Kau tidak apa-apa keluar sekarang? Minggu depan kau sudah melahirkan, aku hanya takut terjadi sesuatu padamu, say

  • Arthur&Bianca   BAB. 252. Extra part 5 - Altov and Tasya

    Suara keributan terdengar membuat Tasya yang tengah tertidur pulas, langsung terbangun. Tasya berlari keluar kamar menuju suara keributan itu."Astaga Alfred...Aldrich... Kenapa kalian berdua bertengkar?" Tasya mendekat ke arah dua putranya yang ribut. "Mommy, look. Ka Aldrich merusak robotku!" tunjuk Alfred pada robotnya yang telah rusak. "Aldrich, kenapa kau merusah robot Alfred?" Tasya menundukan kepalanya, dia mengelus lembut pipi gemuk Aldrich. "Aku tidak sengaja, Mommy.." ucap Aldrich dengan penuh penyesalan. Tasya mendesah pelan. Ini bukan pertama kali mainan Aldrich atau Alfred rusak. Hal yang membuat Tasya sakit kepala, adalah harga mainan milik Aldrich dan Alfred. Bagaimana tidak? Altov memberlikan mainan pada anak kembar mereka, denga harga yang fantastis. Seluruh mainan milik Alfred dan Aldrich adalah mainan termahal. Harga ratusan ribu dollar hingga jutaan dollar. Bahkan rasanya Tasya sulit bernapas setiap kali Altov memberikan anak kembarnya itu mainan dengan harga f

  • Arthur&Bianca   BAB 251. Extra part 4 - Richo and Viola

    Viola mematut cermin. Dia melihat seluruh tubuhnya, memastikan tubuhnya sudah kembali seperti dulu. Ya, kehamilan pertama Viola, membuatnya mengalami kenaikan berat badan cukup parah. Bahkan Viola, tidak mau keluar rumah karena malu dengan bentuk tubuhnya. Meski Richo, tidak pernah mengeluh sedikitpun, Richo juga selalu mengatakan Viola sangat cantik. Tapi tetap saja, Viola tidak pernah percaya diri jika keluar rumah. Dengan Berolah raga dan melakukan rangkaian perawatan kecantikan, membuat bentuk tubuh Viola sudah kembali seperti dulu. Kini dirinya sudah percaya diri seperti sedia kala. "Mommy....." pekik Kylie melangkah mendekat ke arah Viola.Viola mengalihkan pandangannya, dia melihat putrinya mendekat ke arahnya. Namun, tatapan Viola melihat wajah muram putrinya itu. Dia langsung menundukan tubuhnya. "Hi sweetheat, kenapa wajahmu bersedih?" "Mommy, where is Ka Justin? I wanna meet Ka Justin.." Kylie mencebik, dia mengerutkan bibirnya. Viola tersenyum, dia mengelus pipi Kylie.

  • Arthur&Bianca   BAB 250. Extra part 3 - Steven and Caroline

    Suara teriakan Annabet begitu keras membuat Steven dan Caroline yang masih tertidur, langsung membuka mata mereka dan segera menghampiri suara teriakan Annabeth. Mereka beranjak dari tempat tidur, lalu berlari keluar kamar. "Sayang, kau kenapa berteriak sepagi ini?" Caroline melangkah, mendekat ke arah Annebth yang kini menangis. "Ada apa sayang? Kenapa kau menangis?" "Adam, menyembunyikan bonekaku!" tunjuk Annabeth pada adiknya. Tangisnya, sesegukan. Sedangkan Caroline langsung menatap putra bungsunya yang tersenyum lebar memperlihatkan gigi putihnya. Adam Steven Evans, putra Caroline dan Steven yang berusia empat tahun ini begitu aktif. Tidak heran, melihat tingkahnya yang hampir setiap hari membuat Annabeth menangis. Caroline dan Steven, hampir setiap hari mendengar suara tangis Caroline. Alasannya? Tentu saja karena Adam selalu mengambil barang-barang kesukaan Ananbeth dan menyembunyikannya. Steven membuang napas kasar, dia mengusap kepala putranya. "Boy, Daddy sudah mengataka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status