Home / Romansa / Arthur&Bianca / BAB 5 - HASIL RANCANGAN

Share

BAB 5 - HASIL RANCANGAN

last update Last Updated: 2024-12-20 15:09:03

Setelah Bianca menandatangani kontrak kerjasamanya dengan Afford Company. Arthur meminta hasil rancangan Bianca dalam minggu ini  dan Bianca pun berusaha untuk prefesional dalam pekerjaannya. Meskipun dia tidak menyukai CEO dari Afford Company, tapi ia tetap menyelesaikan permintaan dari Arthur.

Hasil rancangan Bianca sudah siap untuk dikirim ke Afford Company. Tapi sesuai permintaan dari Arthur, dia menginginkan Binca langsung yang mengantarkannya. Sebenarnya Bianca ingin menolaknya, tapi percuma saja dia menolak. Arthur akan kembali mengancamnya. 

Hari ini Bianca mengenakan mini dress berwarna maroon, warna yang sangat pas dikulit Bianca yang putih dan mulus. Dulu ketika orang-orang belum mengetahui jika ia adalah seorang designer, banyak perusahaan majalah dan fashion memintanya untuk menjadikannya model. 

Bianca tidak pernah menyukai dunia model, ia sangat menyukai fashion tapi jika ia diminta untuk menjadi model. Ia akan menolak dengan keras. Menurut Bianca cukup Caroline saja yang menjadi model. 

Ketika Bianca berjalan mengambil kunci mobilnya di atas nakas, tiba-tiba sosok gadis kecil memeluknya.

"Mom Bianca, aku mau ikut." pekik Annabeth sambil memeluk Bianca.

"Sayang, Mom kerja bukan mau main," ucap Bianca dengan lembut.

"Mom, selalu pulang malam. Mom pergi dipagi hari. Aku kangen Mom" balas Annabeth.

Bianca menundukan badannya lalu mencium keponakannya dengan penuh kasih sayang. "Bukankah mom sudah janji kalau weekend ini kita akan pergi bersama? sekarang biarkan mom kerja dulu ya sayang" Bianca mencoba merayu Annabeth.

Annabethb mencebik, "Tapi benar kan mom? mom tidak bohong kan?"

"Tidak sayang, Mom Bianca dan Mom Caroline akan membawa mu jalan-jalan weekend ini." 

"Baiklah mom, aku mengijinkan mom untuk pergi bekerja" Annabeth tersenyum manis kepada Bianca

"Sayang, percayalah. Mom Bianca dan Mom Caroline bekerja untuk masa depan mu. Dimasa depan kamu akan menjadi orang yang sangat hebat" Bianca mengelus rambut Annabeth

"Iya mom, aku tahu pasti aku jadi orang hebat, karena aku memiliki Mom Bianca dan Mom Caroline. Tapi mom kenapa aku tidak memiliki Dady? teman-teman ku dulu di paris mereka memiliki Daddy" Annabeth dengan wajah muram membuat Bianca bersedih.

"Sayang, kamu tidak membutuhkan daddy. Bukankah Mom Bianca dan Mom Caroline sudah cukup untuk mu? Jangan bersedih, Aunty Bella pun menyayangi mu"

Annabeth pun mengangguk.

"Entah dimana ayah mu berada, tapi jika suatu hari aku bertemu dengannya. Aku pastikan aku akan membunuh pria yang menghancurkan hidup adikku" batin Bianca.

***

Bianca berjalan kearah mobilnya, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Hari ini Bianca tidak membawa Lily karena Bianca meminta Lily untuk melihat perkembangan designer baru yang bekerja di butik miliknya. Tidak lama kemudian terdengar dering ponsel milknya, ia mengambil ponselnya dan melihat ke layar ternyata Viola yang menghubunginya.

"Ya, vi?" sapa Bianca saat panggilannya terhubung.

"Bi, lagi dimana?" Tanya Viola

"Lagi dijalan vi, kenapa"

"Lusa ulang tahun aku, kamu lupa ya?"

"Astaga sorry vi, lupa banget. Maklum minggu ini sibuk banget tapi tenang saja, pasti aku akan memberi mu hadiah"

"Haha, aku bukan Annabeth yang meminta hadiah karena ulang tahun. Aku mau mengundang mu datang ke pesta ulang tahunku"

"Iya aku usahakan datang, tempatnya dimana?"

"Rubby Club"

"Kenapa kau mengadakan pesta ulang tahun di club malam?"

"Ayolah bi, kita bersenang-senang. Kamu bisa membawa Caroline juga ya."

"Aku usahakan untuk datang"

"Oke, see you"

"See you"

Bianca menutup teleponnya.

"Kenapa gadis itu suka sekali ke club malam, kepala ku pusing dengan musik yang berisik," gumam Bianca.

***

Mobil Bianca sudah tiba di Afford Company, ia langsung memarkirkan mobilnya dan berjalan menuju lantai 58. Bianca telah memiliki akses gedung milik Affod Company. Karena ia telah dikontrak selama satu tahun jadi ia tidak perlu setiap datang harus melapor pada receptionist. Kemudian Bianca berjalan masuk ke dalam lift. 

Ting

Pintu lift terbuka, Bianca berjalan menuju ruang kerja Arthur. 

"Hi, apa Tuan Arthur ada di ruangan?" tanya Bianca pada secretary Arthur.

"Nona Bianca, Tuan Arthur sedang ada meeting. Mohon ditunggu didalam nona." jawab Angel dengan senyuman ramah.

"Baiklah" Bianca hanya bisa menghela nafas. Kalau boleh memilih, ia ingin sekali meninggalkan Arthur, karena menunggu adalah hal yang paling menyebalkan untuknya.

Tiga puluh menit sudah Bianca menunggu, lalu Bianca melihat sosok tampan yang berjalan mendekat kearahnya. Tidak bisa dibohongi, Arthur memang sangat tampan tapi mengingat dia adalah pria yang suka bermain dengan jalangg membuat Bianca merasa jijik ketika melihatnya.

"Sudah lama menunggu?" tanya Arthur dengan nada datar dan dingin.

"Sudah Tuan Arthur."

"Memang kau tidak ada pilihan lain selain menunggu sampai aku selesai meeting." tukas Arthur.

"Pria ini sungguh gila." batin Bianca.

"Tuan ini hasil rancangan untuk keempat model anda." kata Bianca sambil menyerahkan hasil rancangannya.

"Gaun yang sangat indah, pantas saja dia bisa terkenal." gumam Arthur dalam hati.

"Not Bad" tukas Arthur, dingin.

"What? Not bad? dia sungguh gila. Aku ini perancang ternama, kenapa dia hanya mengatakan not bad. Sepertinya dia memang sudah tidak waras" gumam Bianca dalam hati.

"Oke, Nona Bianca aku mau memperkenalkan mu dengan model-model terbaik ku. Jadi rancangan gaun selanjutnya kamu bisa menyesuaikan dengan karakter wajah yang mereka miliki"

Bianca pun mengangguk dan mengikuti Arthur menuju ruangan para model. Bianca dengan jelas melihat adiknya menatapnya. Ketika Caroline ingin menyapanya, Bianca langsung menatap tajam Caroline. 

Bianca masih belum menginginkan orang-orang dari Afford Company mengetahui jika Caroline adalah adiknya. Bianca tidak ingin Arthur menyusahkan Caroline jika Arthur tahu Caroline adalah adiknya.

Binca pun mulai mengambil foto setiap model, dan mengukur badan setiap model. Sedikit canggung ketika Bianca harus mengukur tubuh adiknya. Tapi Bianca ingin menjalankan pekerjaannya dengan profesional.

Bianca telah selesai mengambil foto dan mengukur ukuran badan para model. Kemudian Arthur meminta Bianca menemani makan siangnya, Sebenarnya Bianca ingin sekali menolak. Tapi seperti biasa, ketika ia ingin menolak Arthur langsung menatap tajam matanya. Akhirnya Bianca pun menyetujuinya.

"Kau ingin makan apa?" tanya Arthur

"Pasta saja."

"Baiklah."

"Nona Bianca, Saya ingin bertanya pada mu?"

"Silahkan Tuan Arthur."

"Apakah anda sudah menikah?"

"Kenapa anda bertanya tentang itu?"

"Tidak apa, saya hanya bertanya"

"Belum tuan."

"Lalu saat di Club milik Steven, apa kau mengenalnya?"

"Steven? Siapa Steven?"

"Pria yang bersama mu di Club yang kau tampar"

"Ck! bahkan aku saja baru tahu namanya dari mu. Aku tidak mengenalnya. Dia mengusir jalangnya pergi lalu meminta berkenalan dengan ku"

"Lalu kau bekenalan dengannya?"

"Untuk apa aku berkenalan dengan pria macam seperti itu?"

"Maksudmu?" Arthur mengeritkan dahinya

"Aku tidak pernah mau berkenalan dengan seorang pria yang suka memainkan wanita"

Arthur terdiam mendengar ucapan Bainca. Arthur bahkan tidak tahu harus menjawab apa. Karena tujuan dia hanya memastikan jika Bianca tidak pernah berkenalan dengan temannya yang sama brengseknya dengan dirinya. Tapi jawaban Bianca benar-benar membuat Arthur tersindir.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Anugrah
......... kena mental sendiri kan!!!???
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Arthur&Bianca   BAB 255. Extra Part 8 - Rafael Justin Lucero Afford (END)

    Justin turun dari mobil, dia mengancingkan jasnya masuk ke dalam perusahaan ayahnya. Hari ini, Justin menggantikan posisi Arthur. Ya, di usianya yang ke dua puluh delapan tahun, Arthur meminta Justin mengambil alih perusahannya. Tidak hanya Afford Company, tapi perusahaan perfilman milik Lucero Company berada dalam kendali Justin. Sang adik Nathan juga memiliki posisi yang tak kalah penting dengan Justin. Nathan memegang kendali perusahaan Afford Company dalam bidang property dan majalah. Untuk Lucero Company, Drake khusus meminta Nathan menangani perusahaan teknologinya. Sebelumnya Justin menetap di Barcelona selama dua tahun, untuk memperlajari Lucero Company. Namun, sekarang Justin memilih untuk menetap di New York. Karena bagaimanapun dia memiliki tanggung jawab perusahaan ayahnya.Joseph dan Hazel, adik kembar Justin yang kini berusia dua puluh tahun, mereka tengah menyelesaikan master degree di Oxford University. Diusia yang masih sangat muda, Joseph dan Hazel berhasil menyeles

  • Arthur&Bianca   BAB 254. Extra part 7 - Welcome Baby Twins

    Suara tangis bayi memecahkan kesunyiaan dalam ruang operasi. Bianca meneteskan air matanya, kala mendengar suara tangis bayi kembarnya. Persalinan berjalan dengan lancar, anak mereka lahir dengan selamat dan sempurna. Arthur selalu mencium Bianca selama proses persalinan. Kebahagian Bianca dan Arthur begitu lengkap ketika mengetahui anak kembar mereka sepasang laki-laki dan perempuan. Kali ini, keinginan Arthur sudah terwurjud, memiliki anak perempuan."Nyonya Bianca, silahkan lakukan proses IMD." Dokter menyerahkan bayi mungil itu dalam gendongan Bianca. Semua tim medis kini sudah membersihkan alat medis di dalam ruang operasi. Mereka semua kemudian pergi setelah melakukan pemeriksaan terhadap Bianca dan bayi kembarnya.Arthur meminta perawat untuk segera memindahkan Bianca di ruang rawat VVIP. Setelah proses IMD, tidak lama kemudian Bianca di pindahkan di ruang rawat VVIP sesuai permintaan Arthur.Kini seluruh keluarga Arthur dan keluarga Bianca masuk ke dalam ruang rawat Bianca. N

  • Arthur&Bianca   BAB 253. Extra part 6 - Lucero Family

    "Arthur, kau ingat, kan hari ini kita harus ke rumah orang tuaku?" kata Bianca mengingatkan suaminya itu. Sejak tadi, dia melihat Arthur yang tengah fokus pada iPad di tangannya. "Iya sayang, aku ingat. Sebentar ada pekerjaan yang harus aku selesaikan," jawab Arthur. Tatapannya teteap menatap layar iPad. Bianca mendengus. Dia melangkah mendekat ke arah Arthur, dan duduk di samping suaminya itu. "Tadi pagi justin sudah menghubungiku, putramu itu terus mengingatkan kita untuk tidak terlambat."Kemarin, Justin dan Nathan sudah lebih dulu dijemput oleh assistant Drake. Tentu Bianca sudah tidak lagi terkejut, karena kedua putranya itu sangat dekat pada kakek mereka. Terlebih Drake selalu memanjakan Justin dan Nathan. Bahkan Drake telah membangun sebuah perusahaan untuk Justin dan Nathan.Arthur meletakan iPadnya ke atas meja, lalu dia mengalihkan pandangannya ke arah Bianca. "Kau tidak apa-apa keluar sekarang? Minggu depan kau sudah melahirkan, aku hanya takut terjadi sesuatu padamu, say

  • Arthur&Bianca   BAB. 252. Extra part 5 - Altov and Tasya

    Suara keributan terdengar membuat Tasya yang tengah tertidur pulas, langsung terbangun. Tasya berlari keluar kamar menuju suara keributan itu."Astaga Alfred...Aldrich... Kenapa kalian berdua bertengkar?" Tasya mendekat ke arah dua putranya yang ribut. "Mommy, look. Ka Aldrich merusak robotku!" tunjuk Alfred pada robotnya yang telah rusak. "Aldrich, kenapa kau merusah robot Alfred?" Tasya menundukan kepalanya, dia mengelus lembut pipi gemuk Aldrich. "Aku tidak sengaja, Mommy.." ucap Aldrich dengan penuh penyesalan. Tasya mendesah pelan. Ini bukan pertama kali mainan Aldrich atau Alfred rusak. Hal yang membuat Tasya sakit kepala, adalah harga mainan milik Aldrich dan Alfred. Bagaimana tidak? Altov memberlikan mainan pada anak kembar mereka, denga harga yang fantastis. Seluruh mainan milik Alfred dan Aldrich adalah mainan termahal. Harga ratusan ribu dollar hingga jutaan dollar. Bahkan rasanya Tasya sulit bernapas setiap kali Altov memberikan anak kembarnya itu mainan dengan harga f

  • Arthur&Bianca   BAB 251. Extra part 4 - Richo and Viola

    Viola mematut cermin. Dia melihat seluruh tubuhnya, memastikan tubuhnya sudah kembali seperti dulu. Ya, kehamilan pertama Viola, membuatnya mengalami kenaikan berat badan cukup parah. Bahkan Viola, tidak mau keluar rumah karena malu dengan bentuk tubuhnya. Meski Richo, tidak pernah mengeluh sedikitpun, Richo juga selalu mengatakan Viola sangat cantik. Tapi tetap saja, Viola tidak pernah percaya diri jika keluar rumah. Dengan Berolah raga dan melakukan rangkaian perawatan kecantikan, membuat bentuk tubuh Viola sudah kembali seperti dulu. Kini dirinya sudah percaya diri seperti sedia kala. "Mommy....." pekik Kylie melangkah mendekat ke arah Viola.Viola mengalihkan pandangannya, dia melihat putrinya mendekat ke arahnya. Namun, tatapan Viola melihat wajah muram putrinya itu. Dia langsung menundukan tubuhnya. "Hi sweetheat, kenapa wajahmu bersedih?" "Mommy, where is Ka Justin? I wanna meet Ka Justin.." Kylie mencebik, dia mengerutkan bibirnya. Viola tersenyum, dia mengelus pipi Kylie.

  • Arthur&Bianca   BAB 250. Extra part 3 - Steven and Caroline

    Suara teriakan Annabet begitu keras membuat Steven dan Caroline yang masih tertidur, langsung membuka mata mereka dan segera menghampiri suara teriakan Annabeth. Mereka beranjak dari tempat tidur, lalu berlari keluar kamar. "Sayang, kau kenapa berteriak sepagi ini?" Caroline melangkah, mendekat ke arah Annebth yang kini menangis. "Ada apa sayang? Kenapa kau menangis?" "Adam, menyembunyikan bonekaku!" tunjuk Annabeth pada adiknya. Tangisnya, sesegukan. Sedangkan Caroline langsung menatap putra bungsunya yang tersenyum lebar memperlihatkan gigi putihnya. Adam Steven Evans, putra Caroline dan Steven yang berusia empat tahun ini begitu aktif. Tidak heran, melihat tingkahnya yang hampir setiap hari membuat Annabeth menangis. Caroline dan Steven, hampir setiap hari mendengar suara tangis Caroline. Alasannya? Tentu saja karena Adam selalu mengambil barang-barang kesukaan Ananbeth dan menyembunyikannya. Steven membuang napas kasar, dia mengusap kepala putranya. "Boy, Daddy sudah mengataka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status