Share

16. Seorang Pangeran Yang Lari

Aruna berjongkok di sisi pusara kakeknya. Sudah tiga purnama sejak kejadian naas itu dan ia masih tak bisa memaafkan dirinya sendiri. Kematian kakeknya bermula dari ketidakmampuannya mengendalikan diri hingga menewaskan Kertajaya, kakeknya dari ibunda Rara Anjani. Sebelumnya pemuda itu sudah melukai ayundanya dan mungkin luka itu akan terus disandang Rara Sati seumur hidup.

Pemuda itu membersihkan dan mencabuti rumput liar yang tumbuh di makam Sanggageni. Hal yang selalu ia lakukan acap kali berkunjung. Tiada bakti yang sempat Aruna persembahkan kepada mantan pimpinan Baka Nirdaya itu semasa hidup.

“Kakekmu pasti senang selalu kau kunjungi, Aruna,” suara berat pria tua menghentikan lamunan Aruna.

“Guru....”

“Aku sudah menceritakan semua tentang kakekmu. Beliau nyaris tak punya kekurangan. Hal tentangnya hanya keberanian dan panutan,” ucap Legawa setelah berjongkok pula di sebelah muridnya itu.

“Ya, tidak seperti aku, Guru. Aku lah penyebab tak langsung kematian kakek,” ucap Aruna penu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status