Share

Senjata Rahasia

BEGITU sampai di muka pondok, Wipaksa tampak tercenung sejenak. Lurah prajurit tersebut seketika menjadi bingung sendiri. Haruskah pengejaran diteruskan hingga masuk ke dalam bangunan kayu yang tengah dilamun api itu?

Tadi Wipaksa jelas-jelas melihat Ranasura masuk ke dalam pondok. Namun, dirinya merasa tak yakin untuk menyusul masuk. Bunuh diri namanya jika ia nekat masuk ke dalam pondok yang terbakar hebat begitu rupa.

Api sudah melalap habis lebih dari separuh dinding pondok. Hawa panas bahkan dapat dirasakan Wipaksa dalam jarak beberapa depa. Membuat kulitnya perih dan panas di saat yang sama. Karena itu tanpa sadar ia menyurutkan kakinya beberapa langkah ke belakang.

"Di mana dia? Lelaki keparat itu tidak mungkin terus-terusan berada di dalam pondok yang segera hangus terbakar ini. Kecuali dia mau jadi mayat gosong!" desis Wipaksa.

Meski hanya berupa gumamam, ucapan itu agaknya ditujukan pada Tumanggala dan seorang prajurit lain yang sedari tadi meng

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status