Share

31. Bisa diatur

Di bawah langit yang menghitam mobil Mercedes-Benz GLB-Class semakin melaju kencang di jalanan malam kota Jakarta yang lenggang. Suasana di dalamnya sangat sunyi, Vano menggenggam stir dan fokus memandang ke depan. Sedangkan Mita duduk menyender anti menoleh ke kanan. Rasanya dia ingin cepat-cepat keluar dari rasa sunyi nan canggung yang melanda. Ternyata lebih baik menikmati suasana nggak nyaman dengan Farhan dan kawan-kawan dibanding harus duduk bersebelahan dengan tuan bos yang mengesalkan.

"Di plang depan, belok kanan," ucap Mita kembali memberikan arahan.

Vano nggak membalas. Dia diam tanpa kata setelah mengeluarkan kekesalannya. Laki-laki itu hanya bertindak menuruti arahan dari gadis disebelahnya. Sedangkan ekspresinya telah kembali datar seperti biasa menutupi segala rasa canggung yang melanda.

"Berhenti pak, sudah sampai," ucap Mita kembali ketika mobil telah sampai di depan gerbang rumahnya.

Dia menunggu mobil berhenti. Ingin cepat-cepat melenggang pergi memasu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status