Share

39. Nggak usah gaya

Hari yang cerah. Mentari pagi bersinar indah. Seolah memang sedang menyambut pagi yang menyenangkan untuk Mita. Senyumnya pun menawan di bibir sedikit tebalnya. Sorot mata sipitnya juga bersinar terang, siapapun pasti tau jika gadis itu sedang berbahagia.

Terlebih senandung-senandung kecil sering dia gumamkan. Sehingga aura bahagiannya kian terasa.

Vano hanya menatap asistennya itu datar. Walaupun dia bisa merasakan kebahagiaan Mita, namun dia sudah tau apa penyebab yang membuat Mita bisa sebahagia itu.

Mita itu ibaratkan sebuah cerita yang mudah ditebak. Dari tindakan, sikap dan perkataan, Vano dapat dengan mudah menebak apa yang sedang dirasakan oleh asistennya itu.

"Nah, sudah." Mita memundurkan tubuhnya untuk melihat dengan jelas laki-laki didepannya. "Sudah rapih, Pak Vano semakin ganteng deh," komentar Mita mengerlingkan mata sipitnya.

Laki-laki di depannya mendengus. Kemudian melonggarkan dasi yang telah dipakaikan oleh Mita. "Terlalu mencekik," katanya datar y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
eddy hadarian
Wkwkwk sabar Mita
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status