Share

BAB 33. Pertarungan dua Senopati

Senopati Ringkin mencabut keris dari pingggang, lalu mengayunkankan keris pusaka itu mengicar telapak Tangan Badranaya yang sudah melesat membentuk sebuah cakar ke arah pangkal leher Mbayang. Merasakan desiran angin dari senjata pusaka, buru-buru Badranaya menarik tangannya. Senopati Panuluh langsung menerjang maju, melancarkan serangan-serangan dengan keris yang membuat Badranaya harus berkelit kesana kemari, disusul Senopatii Ringkin yang ikut mendesak, membuatnya cukup kewalahan.

“Bagus, maju kalian berdua. Akan aku antar kalian menemui dewa kematian!” teriak Badranaya langsung mengelar pukulan tangan berdarah.

Dalam satu kesempatan, Bandranaya yang menyerang dengan hebat berhasil memukul dada Senopati panuluh, membuat Senopati berusia empat puluhan tahun itu, mundur beberrapa jengkal merasakan sesak di dadanya.

“Panuluh!” jerit Senopati Ringkin mendekati Senopati Panuluh. “Kau tak apa?” tanyanya khawatir.

Senopati Panuluh memegangi dadanya yang terasa sesak, terkena pukulan yang s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status