Share

Bab 49. Mayat di pagi Buta

Sukesih merapikan rambutnya, menatap panik ke kanan dan kiri bingung harus berbuat apa. Dia terus menggoyang-goyangkan tubuhnya Mbayang yang tak sadarkan diri.

“Panas, Dadaku panas sekali,” rancau Mbayang dengan mata terpejam memegangi dadanya, lalu kembali tak sadarkan diri.

“Mbayang... Oh Dewa apa yang terjadi,” Sukesih terus berusaha membangunkan Mbayang.

Hari mulai Gelap, Mbayang masih tak sadarkan diri. Sukesih makin bingung. Dia tak kuat mengangkat tubuh Mbayang sendiri untuk dia bawa ke padepokan. Jarak ladang dan padepokan lumayan jauh. Dia sempat berpikir meninggalkan Mbayang sendiri untuk mencari bantuan, tapi dia tak tega meninggalkan Mbayag dalam kondisi tak sadarkan diri.

Di tempat lain, Cakraraya yang baru datang, langsung menuju kediaman Gendis dan Permana. Dia berhasil mengajak seorang tabib sakti bersamanya. Tabib itu bernama Begawan Wirasena, dia adalah seorang pertapa yang sakti yang sudah lama mengasingkan diri, sahabat dari gurunya Ki Bayu Seta.

Saat keduanya masu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status