Share

Arkha

“Hm kita mau kemana ya, Ki, enaknya?” Tanya Arkha.

Kiara yang sibuk menatap jendela kini sontak kaget, semua yang ia susun di imajinasinya sendiri seakan terlahap oleh realita. Imajinasi yang akan selalu membuatnya tersenyum, setidaknya agak mirip seperti dulu. Entah kenapa ia sangat enggan menatap pria yang kini duduk disampingnya yang sibuk menelaah jalanan kota. Tanpa berpaling seinci pun, Kiara membuka suara “Kemana aja, gue ngikut”

Arkha hanya tersenyum, toh ia sudah biasa diperlakukan seperti ini oleh sang wanita. Tetapi rasa sukanya tidak luntur begitu saja, rasa suka yang sudah setahun ini ia rasakan. Siswi kelas 11 IPA 4 yang selalu ia puja kecantikkannya. Beruntung kelasnya dengan Kiara hanya berbatas antara tembok kelas 11 IPA 3, kelasnya, dan kelas sang pujaan hati. Tetapi, Arkha tetap bersyukur, toh, ia dapat melihat Kiara setiap hari.

Arkha memberhentikan mobilnya di suatu tempat yang kini sudah ramai pengunjung, Pasar Malam. Mata Kiara sedikit berbinar dikala pandangannya tertuju dengan permen kapas berwarna merah mudah kesukaannya. “Kia mau itu? Arkha beliin, ya, Kiara tunggu sini jangan kemana-mana”

Deg

Kiara pernah merasa diperlakukan seperti ini oleh Bara. Ia hanya bungkam, otaknya seakan berkelana pada masa saat ia bersama Bara. Sedangkan kini Kiara hanya menganggung tanda bahwa ia setuju.

Dari sore hingga kini pukul 8 malam, Kiara tak banyak bicara, toh, ia pikir hanya menghargai ajakan Arkha, jadi ini sudah cukup. Perjalanan pulang pun sama sunyinya, sepertinya kebisingan antara keduanya hanya ada pada radio yang Arkha pun tak minat mendengarnya.

“Makasih, ya, Ki buat malam ini, Arkha seneng banget akhirnya bisa jalan bareng Kiara” Ujar Arkha sebelum Kiara turun dari mobilnya.

Dengan wajah tenang khas Kiara, ia hanya membalas seadanya “Iya, makasi juga buat permen kapas yang lo beliin” Lalu ia keluar hanya dengan melirik sedikit wajah pria yang sedari tadi disampingnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status