Share

Atasan Menyebalkan

Aku mengabaikan pertanyaan dari Mas Satria dan membalasnya dengan laporan yang tadi dia minta. Dan lagi aku sudah tidak perlu menjelaskan apapun lagi. Semua yang menjadi ganjalan dalam hati sudah aku jelaskan kemarin.

Selepas mengemail laporan yang Mas Satria minta, sekarang aku menyiapkan untuk hard copy laporannya. Mataku menyisir susunan berkas di dalam lemari arsip. Dia minta laporan insentif tahun kemarin. Sebuah map berwarna biru aku tarik dari susunan berkas.

Tidak ingin bolak-balik ke tempat mesin fotokopi aku sekalian menyiapkan proposal kerjasama yang diminta Pak Toni dan Pak Khambali. Cukup berhati-hati aku membawa tumpukan map itu ke ruang fotokopi yang terletak di samping ruang finance. Semua berisi berkas penting jangan sampai jatuh atau terselip.

"Ngapain?" Wina menghentikan langkahnya saat melihatku berada di ruang fotokopi.

"Ngopi proposal," jawabku sambil menunjuk tumpukan berkas di sampingku.

"Mau kemana?" tanyaku balik pada Wina.

"Mau minta tanda tangan ke pak Agus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status