Share

Sulit dipahami

"Bapak punya pertanyaan, saya juga sama. Kita bertukar, biar sama-sama. Kan adil namanya." Sebuah ide aku dapat untuk mencari tau atas pertanyaan - pertanyaan yang juga bermunculan dalam benakku.

"Kamu, ya. Jangan mengaturku."

"Terserah, kalau bapak tidak bersedia, tidak menjadi soal juga untuk saya."

Ini bukan masalah kantor menurutku, dan aku bebas dengan langkah-langkah yang aku ambil. Sebuah kesepakatan tengah aku tawarkan.

"Hm." Kembali Mas Satria hanya berdehem tanpa membalas apa-apa.

"Saya, permisi." Aku berpamitan sesaat kemudian. Mas Satria hanya bergeming dan melempar pandangan ke arah lain.

Aku beranjak keluar ruangan Mas Satria dan kembali ke meja. Pekerjaanku masih cukup banyak, pria itu menyita cukup banyak waktuku. Bukan hanya waktu, perasaanku juga sebenarnya. Bagaimanapun rasa yang pernah ada, masih belum pergi sampai saat ini.

"Mbak Ran, sama Pak Satria disuruh buat ambil map, katanya."

Aku sedang fokus dengan pekerjaanku saat Aji OB kantor mendatangi mejaku. Aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Wah kayaknya akal-akalannya mas Satria aja nieh hihihi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status