Share

Misi

Jena meraba-raba saklar lampu, lalu menekannya hingga lampu padam.

Now.

Levin auto mematung. Kepalanya refleks mendongak, memeriksa lampu padahal sudah tahu pasti mati.

“Hadeh, sekolah segede ini telat bayar listrik?” Levin selesai membuang tisu bekas mengelap tangan, lalu hendak keluar.

Tidak semudah itu, ferguso. Empat kuntilanak menyerbu masuk dan mencegat cowok itu.

“WAAAAAAA!!!” Teriakan nge-gas Levin memecah gendang telinga Mockqueens, untungnya mereka berusaha professional jadi kunti.

Bola mata Levin seakan-akan mau loncat. Tungkai kakinya gemetar.

“Anjir … waaa … anjir! Pergi lo semua! Hush! Waaaaa!” racau Levin ketar-ketir. Dia menyambar alat pel sebagai senjata penghalau kunti.

Konyolnya, Levin melawan para kunti itu dengan mata tertutup.

Cekikikan kunti-kunti Mockqueens melengking disertai backsound menyeramkan. Jena sengaja memutar lagu lingsir wengi. Ia menaruh hpnya di lantai, lalu keluar untuk berjaga. Gak lupa menorehkan seringai puas.

Ternyata ada untungnya juga Jena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status