Share

Bab 4 Seblak

Awalnya Terpaksa Akhirnya Terjerat

BAB 4 (Seblak)

Seminggu  telah berlalu, malam nanti akan dilangsungkan pertunangan Dino dan Fira. Terlihat orang tua dan beberapa kerabat Fira tengah sibuk mempersiapkan segalanya. 

Sedang gadis yang akan bertunangan nanti, dia hanya mengurung dirinya di kamar. Fira benar-benar tidak peduli lagi dengan persiapan pertunangannya itu. Yang Fira lakukan hanya rebahan sambil membaca salah satu novel online  di HP nya. 

Saat sedang asyik-asyiknya membaca, sebuah chat masuk dari nomor yang tidak dikenalnya.

[ Lagi ngapain lo ?]

[Maaf ini siapa ya? ]

[Mau kualat lo,ngak ngenalin calon SUAMI sendiri?]

[Ngapain lo hubungin gue,lo kangen ya..]

[Najis banget gue kangen sama cewek kayak elu, gue cuma mau ingetin aja nanti malem jangan lupa ,lo harus tetap pura-pura suka sama gue. Biar ibu ama bapak gue nggak curiga sama sandiwara kita]

Setelah membaca pesan yang baru saja  masuk ke HP jeleknya yang layarnya sudah retak dan sedikit ketinggalan jaman, ya setidaknya gadis itu masih mempunyai sebuah ponsel. Karena ponsel  yang biasanya dia pakai sudah dikembalikan kepada Bagus.  

 Kemudian gadis cantik itu membaca kembali pesan dari Dino. Sebuah ide jahat menghampiri otaknya.

  "Gue kerjain aja si cowok rese sok kecakepan bier dia tahu rasa," gumam Fira sembari tersenyum jahat. 

Fira kembali mengutak-atik HP bututnya itu.

[Boleh tapi ada syaratnya]

[Syarat apaan si lo gak usah aneh-aneh dah]

[Kalau nggak  mau juga nggak papa,,ntar malem gue bilang sama bu Nurul kelakuan lo yang ngajak gue pura-pura nerima perjodohan kita]

[Syarat apaan ...?]

"Masuk perangkap juga nih cowok  songong. Enaknya gue kerjain gimana ya," Fira tampak berfikir sejenak,  "emh kayaknya enak nih siang-siang gini makan seblak gratisan."

[Beliin gua seblak level setan di tempat pak Joko deket pertigaan depan, dua porsi  jumbo, terus lo anter kerumah gue cepetan...!!!!!!]

[Gue beliin buah-buahan aja ya biar sehat. Enggak baik tau makan yang pedes-pedes]

[Maaf disini tidak melayani PENAWARAN dan NEGOSIASI .... CEPETAN...!]

Dengan terpaksa akhirnya  Dino pergi membelikan pesanan calon istrinya itu.

"Kamu mau kemana Din? Pagi-pagi keluyuran nggak jelas," tanya Bu Nurul pada sang anak yang tengah memakai jaket kulit kesayangannya.

"Aku mau ke rumah Om Winata Bu, ada janji sama Fira."

"Kamu mau ketemu Fira ya Din? ya udah sana cepetan jangan bikin  dia menunggu lama." Bu Nurul berucap dengan semangat.

"Tadi aja dibilang jangan keluyuran, sekarang disuruh cepat-cepat ibu aneh ," gerutu Dino pada sang ibu.

"Cepet sana pergi Dino ngapain malah bengong."

"Ya udah aku berangkat dulu ya Bu."

Dengan menaiki motor keluaran terbaru miliknya, Dino menuju rumah Fira setelah sebelumnya, dia mampir ke warung seblak pak Joko sesuai permintaan Fira.

Tiba di kediaman rumah Winata, Dino langsung menanyakan keberadaan Fira pada Sarah.

"Kamu tunggu disini ya Nak! Biar mama panggil Fira sebentar," ucap Sarah pada calon menantunya itu, setelah mempersilahkan dia duduk  tengah rumahnya. Karena ruang tamu sendiri sedang disiapkan untuk acara nanti malam.

"Iya Tante makasih," balas Dino sopan.

"Kamu mau minum apa Nak?"

"Enggak usah repot-repot Tante"

"Udah kamu jangan sungkan, anggap aja di rumah sendiri," ucap Sarah pada Dino, ekor matanya melirik kantong kresek yang dibawa Dino. 

"Nduk ada Dino tuh," bisik Sarah pada Fira yang masih rebahan bdi kamarnya.

"Alhamdulilah jadi juga makan seblak gratis," jawab Fira semangat  kemudian beranjak menemui Dino.

"Sebentar."  Tiba-tiba Sarah menghentikan langkah putrinya." Jadi Dino jauh-jauh kesini cuma buat nganterin seblak doang?" imbuhnya lagi, namun yang diajak bicara malah sudah nyelonong pergi menemui calon suaminya. 

Sarah  hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan sang anak.

"Kemarin aja nangis nggak mau dijodohin sekarang aja semangat banget nemuin Dino. Dasar abg labil" gerutunya pada sang putri.

Karena terlalu lama menunggu Fira, Dino yang tadinya duduk lesehan di atas karpet rasfur akhirnya memutuskan untuk menghempaskan tubuhnya di sana.

"Nyaman juga ini karpet buat rebahan," gumamnya dalam hati sembari memejamkan mata.

"Enak banget lo tiduran disini," maki Fira pada Dino.

"Biarin ... Napa lo ganggu aja. Tadi Tante Sarah yang nyuruh gue ..."

"Mama nyuruh lo tidur di sini?" sela Fira cepat.

"Bukan gitu bawel, makanya kalau gue ngomong itu dengerin dulu jangan maen sambar aja. Tadi Tante Sarah bilang, anggap saja rumah sendiri. Jadi gue sebagai calon menantu yang baik dan tidak sombong gue harus nurutin permintaan Tante Sarah.

Fira menatap kesal pada Dino , kemudian gadis cantik itu menyadari sesuatu.

"Lo tidurin bubbu, " protes Fira sambil menarik boneka sapi warna coklat yang dijadikan bantal oleh Dino.

"Itu boneka elo." Dino menunjuk boneka di tangan Fira. Yang dijawab dengan anggukan kepala dari gadis di depannya.  

"Lo kasih nama?  Astaghfirullah ... emang dasar cewek aneh, kelakuan kayak anak kecil."

"Bodo amat, itu bukan urusan lo. Mana seblak gue?"

 Dino hanya menunjuk plastik putih disampingnya  dengan gerakan kepalanya.

 

"Bilang terima kasih dulu wooii ...!!" gerutu Dino pada gadis ysng sudah membawa kabur seblak yang dia bawa.  Pemuda itu menggeleng lemah saat melihat Fira yang menjulurkan lidah kearahnya. Tak sadar pemuda itu tersenyum manis.

"Bikin minum buat siapa Ma?" tanya Fira pada Sarah yang tengah mengaduk  kopi di depannya. 

"Buat Dino lah Nduk. Loh kamu ngapain sini?" protes Sarah pada putrinya  yang sedang asyik makan seblak setan favoritnya. 

"Makan  Ma," ucap Fira singkat. 

"Loh kamu ngapain  makan di sini. Cepat sana makan di depan sambil nemenin Dino!" sambar Sarah galak sembari melotot tajam pada Fira.

"Lo makan apa doyan sih? Masak satu porsi udah ludes aja," tanya Dino pada Fira karena dia heran melihat Fira makan begitu lahap makanan super pedas itu.

"Enak tau.  Lo belum pernah nyoba kan?" jawab Fira sambil menahan rasa pedas dimulutnya.

"Ogah gue liat lo makan aja gue dah ikutan kenyang."

Tiba tiba saja dari arah  dapur Sarah datang mengantarkan kopi panas untuk  Dino. Kemudian akting  pura-pura mereka pun dimulai.

"Pelan-pelan dong makannya Sayang, kan jadi belepotan gini," ucap Dino pada Fira tak  lupa ibu jari nya mengusap lembut bibir Fira. Sedang Fira hanya bisa melongo melihat perubahan perilaku calon suaminya itu.

"Habis enak banget nih seblaknya Mas. Kamu mau coba nih." 

Fira menyuapkan sesendok seblak kemulut Dino. Karena tidak enak dengan calon mama mertuanya, Dino terpaksa membuka mulutnya.

"Gila pedes banget," batin Dino menjerit.

" Aku pamit ke toilet dulu ya Tante," ucapnya sambil berlari kebelakang.

"Rasain lo," batin Fira tersenyum jahat 

Didalam kamar mandi, Dino berkumur untuk menghilangkan rasa pedas di mulutnya itu. 

"Gila bener tuh cewek, gue baru makan sesendok aja udah kepedesan, dia malah hampir habis dua porsi. Awas aja ntar gua bales kerjain dia."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status