Awalnya Terpaksa Akhirnya Terjerat
Bab 3 (Menerima)Sambil berpegangan tangan, Dino dan Fira masuk dalam rumah, saat keduanya sampai dalam ruang tamu, seluruh pasang mata yang berada di sana menatap tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Sarah, Winata, beserta kedua orang tua Dino kaget melihat kedua anak muda yang baru saja masuk itu saling berpegangan tangan dengan senyum manis di bibir keduanya, bahkan Dino tak segan mengelus lembut kerudung yang Fira kenakan."Kalian dari mana kok cuma bentar jalan-jalannya?" tanya Winata lembut."Cuma dari taman kok Om, sebenarnya aku mau ajak Fira sekalian makan di luar, tapi dianya nolak katanya nggak enak sama semuanya, jadi kita pulang aja," ucap Dino menjelaskan pada calon papa mertuanya.
"Harusnya kalian makan di luar aja tadi, soalnya kita masih banyak yang mau dibahas. Sekalian biar kalian berdua lebih saling mengenal!" Pak Rahman angkat bicara mendukung putranya."Lain kali kita kan bisa jalan lagi, ya nggak Sayang" ucap Dino pada Fira sembari tersenyum, membuat gadis di sampingnya menginjak kasar kaki Dino karena sebal."Sakit tau lo nginjek gue keras banget," protes Dino di telinga Fira."Bodo amat, lagian lo sih, pakai panggil gue Sayang segala, yang ada mereka bakal curiga kalau kita terlalu lebay. Kita kan baru kenal juga."
"Gue lupa nama lo siapa, makanya gue panggil sayang aja.""Eheeemm ...!!" dehem Sarah keras untuk menghentikan bisik-bisik antara Dino dan Fira.
Karena malu Fira langsung meninggalkan Dino sendirian dan mendekati Sarah dengan Bu Nurul."Sini Nduk! Duduk deket ibu sini!" Bu Nurul menepuk kersi di sebelahnya.
Fira mendekat kemudian menjatuhkan dirinya di samping Bu Nurul.
"Ibu seneng kamu akhirnya mau nerima lamaran anak ibu," ucap Bu Nurul sembari membelai pucuk hijab pasmina yang dikenakan Fira.Fira tersenyum manis menanggapi. Kemudian saat tangan ibu kandung turun membelai pipinya Fira mendadak jadi ingin menangis karena terharu diperlakukan dengan sangat baik oleh Bu Nurul.
"Kamu masih kuliah Nduk?"
"Aku sudah lulus sebulan yang lalu, sekarang lagi kerja di butik Tante."
"Kamu jangan panggil Tante dong, Panggil ibu aja sama kayak Dino. Biar kita tambah deket.""I_ya Bu." jawab Kiara meskipun sedikit tergagap.Setelah melakukan jamuan makan malam, pertemuan kedua keluarga yang berencana akan menjalin hubungan perbesanan itu kini dilanjutkan dengan pembicaraan soal kapan akan dilangsungkannya acara tunangan serta pernikahan kedua anak mereka."Kalau saya terserah sama anaknya saja maunya kapan." Pak Rahman mulai memberi usul.
"Tapi mengingat anaknya langsung cocok, sebaiknya kita segerakan aja. Lebih cepat kan lebih baik," tambahnya lagi.
"Aku sejutu tuh Pa, sama pendapat pak Rahman. Soalnya mereka kayaknya juga sudah nyaman satu sama lain. Takutnya kalau terlalu lama malah jadi fitnah. Apalagi anak jaman sekarang, kita tau sendirilah pergaulan mereka bagaimana," ucap Sarah ikut menimpali."Kalau kita adakan tunangan minggu depan aja bagaimana?" Putus Winata pada akhirnya."Saya setuju banget tuh pak."
"Aku setuju Pa."
"Setuju."
"Nanti kita tinggal bilang sama mereka, tapi biarin dulu mereka ngobrol berdua. Biar makin deket." Sarah tersenyum lebar sembari melihat ke arah Dino dan Fira yang sedang berada di taman belakang rumahnya.
"Lo ngapain kasih makan ikan segitu banyak?" priotes Fira pada pemuda yang masih melemparkan makanan ikan ke dalam kolam.
"Biar kenyang, kan kasian mereka. Tuh liat aja mereka lahab banget makanya."
Fira merebut plastik di tangan Dino, kemudian menyingkirkannya jauh-jauh."Kalau lo kasih makan terus, yang ada ikan bokap gue mati kekenyangan."
"Enggak bakal mati kok, kalau mati berati sudah takdir. Kayak hubungan kita, meskipun tidak saling kenal kalau takdir kita berjodoh ternyata orang tua kita jodohin, kita bisa apa coba? Tinggal kita terima aja."
"Emang lo nggak ada rencana buat kabur ya Din?" tanya Fira penasaran.
"Gue nggak pengen liat ibu sakit Fir. Selama ini beliau sudah cukup menderita karena kesehatannya, jadi sebagai anak gue cuma bisa bantu kayak gini. Nurut dan manut aja." Dino menoleh ke arah Fira, "Emang lo ada keinginan buat kabur?" "Kemarin sih iya, tapi ...?"Tapi apaan ?"
"Gue takut kualat Din. Lagian gue bingung mau kabur kemana." Fira menatap ikan di depannya yang sedang berebut makanan."Gue harao lo jangan ada niatan buat kabur lagi ya, kasian ibu, pasti nanti bakal sangat kehilangan elo, karena gue lihat-lihat ibu sudah sayang banget sama elo."Kita sufah sepakat kalau pertunangan kalian akan dilaksanakan Minggu depan." Winata berkata pada dua orang yang baru saja masuk dan bergabung bersama."Gimana Nak apa kamu setuju," tanya pak Rahman pada putranya.
"Aku setuju aja pak. Gimana baiknya aja," ucap Dino sopan"Kamu sendiri gimana Nduk? Apa kamu nggak keberatan dengan rencana ini," Bu Nurul tersenyum manis pada Fira"Apa nggak kecepetan Bu, kita kan baru aja kenal," ucap Fira lirih berharap semuanya bisa diundur. Namun saat dia melihat raut wajah ibu dari Dino, Fira jadi menyesal telah berucap seperti itu "Ya aku setuju, memang lebih cepat lebih baik," teriak Fira lantang karena merasa bersalah telah meyakiti hati Bu Nurul."Aduh tadi aku ngomong apa sih, malu-maluin aja," batin Fira sembari memukul mulutnya sendiri.Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBAB 4 (Seblak)Seminggu telah berlalu, malam nanti akan dilangsungkan pertunangan Dino dan Fira. Terlihat orang tua dan beberapa kerabat Fira tengah sibuk mempersiapkan segalanya.Sedang gadis yang akan bertunangan nanti, dia hanya mengurung dirinya di kamar. Fira benar-benar tidak peduli lagi dengan persiapan pertunangannya itu. Yang Fira lakukan hanya rebahan sambil membaca salah satu novel online di HP nya.Saat sedang asyik-asyiknya membaca, sebuah chat masuk dari nomor yang tidak dikenalnya.[ Lagi ngapain lo ?][Maaf ini siapa ya? ][Mau kualat lo,ngak ngenalin calon SUAMI sendiri?][Ngapain lo hubungin gue,lo kangen ya..][Najis banget gue kangen sama cewek kayak elu, gue cuma mau ingetin aja nanti malem jangan lupa ,lo harus tetap pura-pura suka sama gue. Biar ibu ama bapak gue nggak curiga sama sandiwara kita]Setelah membaca pesan yang baru saja
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 5 (Ibu)Seminggu telah berlalu setelah acara pertunangan Fira dan Dino. Hubungan keduanya pun masih sama, yaitu main sandiwara di depan kedua orang tuanya masing-masing.Pagi ini Dino disuruh sang ibu untuk menjemput Fira. Karena ibu Nurul merasa kangen dengan calon menantunya itu. Sebelum meluncur kerumah Fira yang agak jauh, cowok itu mengirim pesan ke Fira terlebih dahulu[Ntar jam 9an gue mau jemput lo lo jan lupa siap-siap] Dino[Kemana?] Fira[Kerumah gue. Ibu gue kangen sama lo] Dino[Hari ini gue kerja] Fira[Lo pulang jam berapa? Ntar gue jemput ditempat kerja lo] DinoSebelum membalas pesan Dino, Fira berfikir kenapa bisa pas sekali. Pagi tadi motor kesayangan rewel tidak mau jalan. Ia terpaksa naik ojeg ke tempat kerjanya.[Nanti gue pulang jam 3 sore]Fira[Oke]Dino"Emang ni anak udah tau alamatnya tempat ker
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 6 (Kejujuran) Setelah menempuh perjalanan yang cukup singkat, akhirnya Dino dan Fira sampai disebuah mini market dekat rumah Dino. " Lo tunggu sini bentar ya, gue mau beli sesuatu lo mau nitip gak?" Dino berucap sambil menyerahkan helm nya pada Fira. "Gak usah" ketus Fira singkat. Daripada menunggu di atas motor gadis itu memilih duduk di bangku panjang depan mini market. "Gue tunggu disini aja, tapi lo cepetan ya?" ucap Fira pada Dino yang sudang melenggang masuk.Karena bosan menunggu, gadis berhijab itu befikir lebih baik ia scrolling sosmed miliknya. Baru saja ingin mengambil HP butut nya dari saku celana, tiba-tiba sebuah mobil milik seseorang yang begitu ia rindukan berhenti didepannya. Fira mematung bingung harus bagaimana saat ia ingin lari dari sana, Dua orang yang sangat ia kenal turun dari mobil mewah tersebut
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 7 (Sakit) Setelah kejadian semalam paginya Fira merasa lebih baik ia mencoba bersikap biasa dihadapan keluarga Dino. "Nduk tolong kamu siapkan nasi goreng ini dimeja makan ya!" ucap Bu Nurul pada Fira yang nampak sudah selesai menyelesaikan pekerjaannya di dapur yaitu mencuci peralatan masak nasi goreng tadi. Gadis itu lalu melap tangannya dan menerima tempat nasi dari tangan Bu Nurul. Setelah menyiapkan sarapan dan berbasa-basi dengan ibu Nurul dan pak Rahman gadis cantik itu diminta untuk membangunkan Dino, meski malas melakukan, Fira juga tak enak menolak akhirnya ia melangkahkan kakinya ke kamar pemuda itu dengan hati-hati. Fira masuk kedalam kamar Dino, tampak cowok itu masih terlelap dalam tidurnya. "Gimana gue bangunninya coba, "Din...Dino bangun!" Fira menepuk pelan tubuh Din
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 8 (Reunian)Mengenakan pakaian berwarna dusty pink, Fira benar-benar terlihat sangat cantik. Usai memoleskan make up tipis ke wajah cantiknya. Ia berusaha memindai lagi penampilannya malam ini."Ma,akunya udah cantik belum?" Berjalan kearah ruang tamu di mana kedua orang tuanya berada sambil berlenggak lenggok bak seorang model seksi padahal busana yang ia pakai tertutup.Papa Fira hanya menggeleng melihat tingkah putri bungsunya itu."Kamu mau ngapain?" protes Sarah yang melihat sang anak mau mencopot sepatunya itu."Aku ganti aja ya Ma, ini tinggi banget ntar lo aku jatuh gimana?" protes Fira sambil memperhatikan sepatunya."Gak usah sayang, kamu udah cantik sepatu itu juga udah cocok sama baju kamu.""Ma, aku takut jatuh nih kalau pakai ini," cicit Fira memohon." Makanya nanti kalau jalan hati-hati
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 9 (Kejutan)Libur adalah hari kebebasan begitu menurut Fira, gadis yang dari tadi hanya rebahan dengan bubbu boneka sapi warna coklat kesayangannya. Hingga suara gedoran pintu kamarnya membuat dia terganggu dan terpaksa membuka pintu kamarnya."Ngapain sih Ma pagi-pagi udah ganggu aja?" Fira menggerutu saat melihat mamanya sedang berdiri didepan pintu kamar tidur nya." Pagi, ini siang Fira," teriak Sarah mulai murka."Anak perawan kok jam segini baru bangun gimana kata orang," tambahnya galak."Udah Mama tenang aja, anak Mama yang paling cantik ini kan udah di keep sama anak temen papa. Mama tinggal pilih bayarnya mau sistem transfer atau COD," ucap Fira ngawur dan berhasil Mendapat hadiah pukulan kemoceng di kepalanya dari Sarah."Kamu udah bangun kok masih ngelindur sih, ngomong ngawur aja."Fira menarik tangan mamanya untuk duduk di a
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 10 (Malam Pertama)Setelah sampai di rumah Dino, Fira langsung membersihkan diri. Tubuh dan hatinya benar-benar sangat lelah. Sedangkan Dino hanya mengantarkan Fira sampai rumah. Kemudian langsung pamit untuk menjemput sang keponakan.Fira mengamati cincin kawin nya dengan Dino yang melingkar dijari manisnya."Sekarang aku udah jadi milik orang, aku udah nikah. Udah gak boleh haha hihi gak jelas tapi lumayanlah ada yang nafkahin kalau mau beli apa-apa tinggal minta," ucapnya meyakinkan dirinya sendiri.Karena tidak ada kegiatan Fira memutuskan untuk pergi ke dapur, kulkas dan melihat ada beberapa bahan makanan dan memutuskan untuk memasak saja."Kamu lagi masak apa, wangi banget kelihatannya enak tuh."Fira terlonjak kaget mendengar suara Dino yang entah datang dari mana tiba-tiba langsung berada disampingnya."Bisa gak sih mas jangan ngagetin kalau jantun
Awalnya Terpaksa Akhirnya TerjeratBab 11 ( Salah tingkah )Tiba di rumah sakit Dino dan Fira kaget sekaligus senang melihat sedang berkemas memasukan beberapa pakaian sang ibu ke dalam tas, sedangkan ibu Nurul sudah terlihat segar duduk di atas kursi roda.Setelah berbincang-bincang dengan Risma, Dino perlahan mendekati sang ibu yang terlihat sedang bercengkrama dengan sang istri yang tadi langsung menghampiri ibunya."Sudah enakkan Bu?"''Udah Nak , ibu udah ngerasa sehat banget sekarang ni buktinya bentar lagi ibu udah boleh pulang, itu semua berkat istri kamu." melirik Fira yang berada di sebelahnya."Bapak dimana Mbak, kok gak kelihatan?" tanya Dino pelan pada Risma yang sudah selasai berkemas."Bapak lagi ngurus administrasi Din, kalian habis ngapain aja kok baru kesini sudah jam berapa ini?""Hush... pertanyaan kamu ini loh Ris, kasian kan sama Fira mukanya ja