Home / Rumah Tangga / Ayah Baru Pilihan si Kembar / Bab 01. Permintaan Si Kembar

Share

Ayah Baru Pilihan si Kembar
Ayah Baru Pilihan si Kembar
Author: Mah_ai

Bab 01. Permintaan Si Kembar

Author: Mah_ai
last update Last Updated: 2024-03-27 15:02:54

“Bang lihatlah, mommy kita tengah dimarahi oleh nenek sihir.” Ucap seorang anak balita bermata bulat mengenakan hijab.

Sontak atensi anak pria yang mengenakan jas itu menoleh dan terkejut melihat wanita yang sangat dia cintai bersitegang dengan seorang wanita yang pakaiannya sangat mencolok.

“Abang, ayo kita cari perlindungan buat mommy.” Ucap anak balita yang bernama Caca itu.

“Cari perlindungan bagaimana Ca?” Tanyanya. Anak balita 4 tahun ini melihat sekeliling hingga netranya menemukan seorang pria berparas tampan yang mengenakan jas dengan wajah yang sangat dingin.

“Ayo ikut aku bang,” ajak Caca alias Clara Adelin Alemanus. Kembaran Clara yang bernama Calvin Pratama Alemanus.

Hingga keduanya sampai di meja yang terdapat dua orang pria berparas tampan, berahang tegas, sorot matanya tajam. Wajahnya datar.

“Assalamualaikum om tampan,” ucap Caca. Kedua pria itu menoleh ke samping dan menaikan sebelah alisnya saat melihat manik mata balita ini sudah berkaca-kaca.

Pria yang menegangkan jas biru Dongker pun bertanya “Are you okay sweety?” Tanyanya dengan lembut.

“Om jas hitam,” ucap Caca. Bukannya menjawab pertanyaan pria tadi malah memanggil pria dewasa satunya lagi.

“Ya,” sahutnya dengan singkat.

“Om, mau tidak jadi papa kami?” Tanya Caca membuat pria itu tersedak ludahnya sendiri.

Sedangkan sahabatnya yang mengenakan jas biru itu tertawa, melihat sahabatnya yang dilamar bocah kecil.

“Are you kidding me?” Tanya pria itu dengan suara dingin.

“No, I am serious." Jawab Caca.

“KURANG AJAR YA LO, LO MAUNYA APA SIH!” teriak seorang wanita yang mengundang atensi semua orang menatap ke arahnya termasuk si kembar.

“Harusnya saya yang tanya sama kamu, kamu maunya apa? Saya tidak merebut kekasih anda. Bahkan saya pun tidak kenal siapa dia.” Jawab seorang wanita mengenakan hijab dengan gamis berwarna emas.

“Gak usah ngeles Lo, udah kayak bajay aja. Dasar wanita mur*han!” ucap wanita yang mengenakan pakaian galmor.

Sedangkan Caca bertekuk lutut di samping pria berjas itu, sampai menangkupkan kedua tangannya.

“Uncle, please bantu Caca. Help mommy uncle,” ucap Caca dengan suara yang bergetar.

“Udahlah bro iyain aja dulu, dan tolong tuh ibunya. Kasian juga gue gak tega liatnya. “ Ucap Frans sahabat pria itu.

Entah kenapa melihat balita itu bertekuk lutut dan memohon membuatnya tidak tega, alhasil pria berjas hitam itu berjongkok dan meraih tubuh Caca lalu menggendongnya. Tangan satunya lagi menarik bocah laki-laki berjas sama sepertinya hitam.

Jeinnarra memejamkan matanya saat melihat tangan wanita di hadapannya sudah melayang diudara.

“HENTIKAN!” suara bariton itu membuat semua orang menoleh tentunya dengan wanita yang bernama Sarah, wanita yang hendak menampar Jeinnarra.

“Albirru,” ucap Sarah.

“Turunkan tangan anda nona,” perintahnya yang berjalan mendekat ke arah Jeinnarra.

“Al, siapa anak yang kamu gendong? Dan…”

“Dia adalah istri saya, istri Albirru Sean Abritama.” Ucap Albirru. Sontak ucapan Albirru sukses membuat semua orang terkejut, termasuk Frans sahabatnya.

‘Astaga, diluar teks ini.’ batin Frans mengumpat.

Wajah Sarah pucat pasi, bagaimana mungkin Albirru sudah menikah dan kapan? Kenapa dia tidak tahu.

“Ayo sayang kita pulang, anak kita sudah rewel sepertinya dia mengantuk.” Ucap Albirru yang mengajak Jeinnarra. Calvin menarik sang mommy pergi dari sana diikuti oleh Albirru di belakangnya.

Semua orang nampak berbisik, bagaimana tidak pengusaha kayak raya nomor satu di Indonesia ini mengakui bahwa dirinya sudah menikah dan memiliki dua orang anak sekaligus.

Banyak yang berpikir bahwa mereka menikah rahasia, atau nikah karena bisnis. Banyak juga yang mencemooh Jeinnarra mengatakan bahwa dia adalah wanita penggoda dan lain sebagainya.

Saat sampai di lobby hotel, Jeinnarra menghentikan langkahnya. Lalu berbalik menatap pria yang berwajah datar itu.

“Mommy, kenapa berhenti?” Tanya Calvin.

“Hmmm itu…”

“Saya antarkan pulang,” ucap Pria itu.

Saat Jeinnarra akan berbicara tiba-tiba seorang pria setengah baya menghampiri Albirru.

“Tuan muda,” panggilnya. Albirru bergegas berjalan menuju mobilnya diikuti Jeinnarra. Ya mau bagaimana lagi ya kali dia mau meninggalkan Caca sama pria asing batinnya.

Setelah memastikan Jeinnarra memasangkan selt bet dengan wbanr mobil pun melaju meninggalkan hotel itu.

Sepanjang perjalanan hening, membuat Jeinnarra gugup bukan main, entahlah Jwin merasa seperti berada di benua Antartika saat ini.

“Mom, Calvin mengantuk.” Ucap Vita tersebut. Jangan ditanya Caca kenapa tidak berisik karena balita itu sudah tidur di dalam pelukan Albirru.

“Tidurlah, sayang.” ucap Jein dengan mengelus puncak kepala Calvin. Tidak membutuhkan waktu lama balita ini sudah tertidur.

Melihat kedua bocah itu telah tertidur, Albirru membuka suara. "Siapa namamu?" tanyanya.

“Aku?” Tanya Jeinnarra.

“Ya terus, kamu pikir saya tanya siapa?” Sarkasnya dengan ketus.

"Aku, Jeinnarra."

"Lengkapnya?"

"Hah?"

"CK, nama lengkap kamu?!"

"Oh, Jeinnarra Alemanus."

"Besok kamu jangan kemana-mana. Saya akan datang ke rumah kamu," ucapnya tegas.

Jeinnarra mengernyit, bingung. "Maksudnya bagaimana?"

"Saya akan menikahi kamu besok," ujar Albirru dingin. Raut wajahnya datar, tanpa emosi. Jeinnarra merasa seolah-olah dia diajak menikah dengan cara yang begitu saja, seperti membeli bakwan di pinggir jalan.

“Kamu bercanda? Kamu ngajak menikah? Kita saja bahkan tidak mengenal satu sama lain,” ucap Jein.

“Tidak ada penolakan, saya akan ke rumah kamu besok.” Ucap tegas Albirru.

Daripada melayani ucapan pria ini, Jeinnarra memalingkan wajahnya ke jendela. ‘Dasar pria sinting,’ umpat Jeinnarra dalam hati.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ulyana
Duh duo bocil gemasin banget sih. Hayo loh Jayden, kamu di todong hahaha
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 36. Rayyan & Anastasia

    Setelah selesai mengisi kajian, Rayyan bergegas menuju sekolah si kembar. Waktu pulang sekolah sudah hampir tiba, dan entah mengapa kali ini Rayyan merasa lebih bersemangat daripada biasanya. Saat melangkah cepat, senyum merekah di wajahnya, dan detak jantungnya terasa semakin kencang. Rayyan lantas beristighfar dalam hatinya, memohon ampun atas perasaan yang memenuhi dirinya. Entah sadar atau tidak, hatinya mulai menyebut nama Anastasia, sang guru muda yang mengajar si kembar. Seperti ada aura positif yang memancar darinya, membuat Rayyan merasa bersemangat menghadapi harinya Setelah 30 menit, mobil Rayhan tiba di depan gerbang sekolah. Rayyan dapat melihat dengan jelas bahwa si kembar sedang berjalan dengan Bu Ana di samping mereka, satu di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri.Pintu mobil terbuka, saat Rayyan akan dibantu turun oleh asisten pribadinya, Ana mengucapkan salam bersamaan dengan si kembar."Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Ana."Waalaikumsalam warah

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 35. Hamil

    Di ruang tunggu rumah sakit, Jayden dan Kanaya menarik perhatian banyak orang. Mata mereka tertuju pada Jayden yang tengah mendaftarkan Kanaya di meja resepsionis. Suasana jadi riuh oleh bisik-bisik penasaran, terutama melihat penampilan Jayden yang terlihat begitu cantik dan lucu dengan bandu telinga kelinci yang dipakai. Kemeja pink yang dikenakan Jayden semakin menambah daya tarik. Kanaya, menyadari hal tersebut, tersenyum ke arah suaminya dan berbisik, "Kamu tahu, kamu ini terlihat sangat manis hari ini." Jayden hanya bisa pasrah dengan wajah merah padam, menahan rasa malu yang meluap-luap. Seandainya ia tak perlu membujuk Kanaya untuk berobat, Jayden tentu tak akan mengenakan pakaian pink ini.Setelah mendaftar, Kanaya dan Jayden melangkah bersama menuju poli umum. Suasana ruangan yang ramai membuat Kanaya merasa gugup. Tak lama kemudian, nama Kanaya dipanggil oleh petugas, membuat jantungnya berdebar kencang. "Mas, sejujurnya gak usah ke dokter ih

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 34. Kemeja Pink?

    Setelah satu bulan berlalu sejak kecelakaan itu, segalanya telah berubah. Kanaya dengan hati yang tulus memaafkan Rayyan atas semua kesalahannya. Dia juga mengizinkan si kembar bertemu dengan ayah kandung mereka.Fatimah, mertua Kanaya, sangat terharu dengan sifat baik hati menantunya. Dia melihat betapa Kanaya memiliki hati yang begitu baik.Setelah insiden itu, baru seminggu ini si kembar kembali melangkahkan kaki ke sekolah. Pagi ini, mereka akan diantar oleh ayah kandung mereka, Rayyan. "Abang! Adek! Ayo cepat, Papa sudah menunggu!" seru Kanaya, menarik perhatian mereka dari meja makan. "Sayang, jangan teriak-teriak, nanti tenggorokanmu sakit," tegur Jayden lembut. "Ih, kalau tidak teriak, bagaimana mereka bisa mendengar, Mas!" balas Kanaya dengan nada manja. Pagi itu, si kembar melangkah ke ruang makan dengan wajah ceria. "Pagi, Bunda. Pagi, Ayah sayang. Pagi, Nenek," sapa mereka ramah. "Lho, Bun, katanya ada Papa?" tanya Keanu dengan raut penasaran. "Tuh, Papamu ada di r

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 33. Maafkan Aku Kanaya

    Fatimah menatap Jayden, mata yang penuh kecemasan. "Jayden, bawa Kanaya ke ruang rawat si kembar. Dia juga perlu istirahat," ujarnya lembut. Jayden tampak ragu, menggaruk-garuk kepala, "Tapi, Bun, bagaimana dengan Mas Rayyan?" Fatimah melirik Abdullah, yang kemudian mengambil alih pembicaraan. "Biarkan kami yang menjaganya, Jay. Kamu istirahat saja sekarang," ucap Abdullah, berusaha meyakinkan Jayden. Akhirnya, Jayden mengangguk dan mengajak Kanaya meninggalkan ruangan. Setelah pintu tertutup rapat, Fatimah tiba-tiba terisak pelan. Abdullah segera merengkuh istrinya, hati serasa teriris menyaksikan kesedihan yang mendalam di wajah Fatimah. "Sayang, kamu boleh menangis sekarang. Tapi setelah ini, saya mohon, jangan ada lagi air mata. Kita harus kuat demi Rayyan," bisiknya lembut di telinga Fatimah."Mas, tapi aku tidak menyangka Rayhan akan seberani itu membawa kabur si kembar," ucap Fatimah dengan suara lirih, matanya tampak berkaca-

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 32. Rayyan Histeris

    Fatimah dan Abdullah tiba di rumah sakit dengan wajah bingung. Kedua orang tua itu tidak menyangka putra sulung mereka, Rayyan, akan terlibat dalam kejadian ini. Fatimah merasa dadanya berdegup kencang dan napasnya terengah-engah karena kekhawatiran. "Ayah, bang Rayyan mencoba menculik si kembar, dan akibatnya mereka mengalami kecelakaan," ujar Jayden dengan suara lirih. Fatimah terbelalak dan terkejut mendengarnya, matanya berkaca-kaca seakan tak percaya bahwa Rayyan akan melakukan hal seberani itu. "Ayo, Ayah dan Bunda. Kita lihat kondisi bang Rayyan karena dia sudah dipindahkan ke ruang rawat," ajak Jayden sambil menarik lengan Abdullah. Abdullah menahan tangan Jayden ketika akan melangkah menuju ruang rawat Rayyan. Suasana menjadi lebih tegang, mata Jayden bertanya-tanya. "Ada apa, Ayah?" tanya Jayden bingung. Abdullah menghela napas, lalu berkata, "Antarkan Ayah ke kamar rawat si kembar, Ayah ingin melihat kondisi cucu-cucu Aya

  • Ayah Baru Pilihan si Kembar   Bab 31. Amputasi

    Situasi di rumah sakit begitu tegang, terutama bagi Jayden yang mondar-mandir gelisah di depan pintu ruang operasi. Hatinya dipenuhi dengan kekhawatiran dan penyesalan yang mendalam. Dia tidak pernah membayangkan bahwa abangnya, Rayyan, akan mengalami kecelakaan serius dan harus menjalani operasi. Mengingat kilas balik tentang perbuatannya yang menculik anaknya, Jayden merasa ini mungkin merupakan karma yang ia hadapi. Namun, di sisi lain, Jayden juga merasa khawatir karena putra-putrinya sedang berada di ruang pemeriksaan, ditemani oleh Kanaya. Pikirannya terbagi antara kekhawatiran untuk abangnya dan kekhawatiran untuk keselamatan anak-anaknya. Setelah menerima panggilan telepon dari pihak rumah sakit, Jayden segera memberitahu Kanaya tentang kecelakaan yang menimpa Rayyan dan si kembar. Kabar tersebut membuat Kanaya dan Maryam terkejut dan syok. Mereka segera bergegas menuju rumah sakit untuk memberikan dukungan dan kehadiran mereka. Kanaya berjalan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status