Share

Ayah Baru Pilihan si Kembar
Ayah Baru Pilihan si Kembar
Penulis: Mah_ai

Bab 01. Permintaan Si Kembar

“Bang lihatlah, mommy kita tengah dimarahi oleh nenek sihir.” Ucap seorang anak balita bermata bulat mengenakan hijab.

Sontak atensi anak pria yang mengenakan jas itu menoleh dan terkejut melihat wanita yang sangat dia cintai bersitegang dengan seorang wanita yang pakaiannya sangat mencolok.

“Abang, ayo kita cari perlindungan buat mommy.” Ucap anak balita yang bernama Caca itu.

“Cari perlindungan bagaimana Ca?” Tanyanya. Anak balita 4 tahun ini melihat sekeliling hingga netranya menemukan seorang pria berparas tampan yang mengenakan jas dengan wajah yang sangat dingin.

“Ayo ikut aku bang,” ajak Caca alias Clara Adelin Alemanus. Kembaran Clara yang bernama Calvin Pratama Alemanus.

Hingga keduanya sampai di meja yang terdapat dua orang pria berparas tampan, berahang tegas, sorot matanya tajam. Wajahnya datar.

“Assalamualaikum om tampan,” ucap Caca. Kedua pria itu menoleh ke samping dan menaikan sebelah alisnya saat melihat manik mata balita ini sudah berkaca-kaca.

Pria yang menegangkan jas biru Dongker pun bertanya “Are you okay sweety?” Tanyanya dengan lembut.

“Om jas hitam,” ucap Caca. Bukannya menjawab pertanyaan pria tadi malah memanggil pria dewasa satunya lagi.

“Ya,” sahutnya dengan singkat.

“Om, mau tidak jadi papa kami?” Tanya Caca membuat pria itu tersedak ludahnya sendiri.

Sedangkan sahabatnya yang mengenakan jas biru itu tertawa, melihat sahabatnya yang dilamar bocah kecil.

“Are you kidding me?” Tanya pria itu dengan suara dingin.

“No, I am serious." Jawab Caca.

“KURANG AJAR YA LO, LO MAUNYA APA SIH!” teriak seorang wanita yang mengundang atensi semua orang menatap ke arahnya termasuk si kembar.

“Harusnya saya yang tanya sama kamu, kamu maunya apa? Saya tidak merebut kekasih anda. Bahkan saya pun tidak kenal siapa dia.” Jawab seorang wanita mengenakan hijab dengan gamis berwarna emas.

“Gak usah ngeles Lo, udah kayak bajay aja. Dasar wanita mur*han!” ucap wanita yang mengenakan pakaian galmor.

Sedangkan Caca bertekuk lutut di samping pria berjas itu, sampai menangkupkan kedua tangannya.

“Uncle, please bantu Caca. Help mommy uncle,” ucap Caca dengan suara yang bergetar.

“Udahlah bro iyain aja dulu, dan tolong tuh ibunya. Kasian juga gue gak tega liatnya. “ Ucap Frans sahabat pria itu.

Entah kenapa melihat balita itu bertekuk lutut dan memohon membuatnya tidak tega, alhasil pria berjas hitam itu berjongkok dan meraih tubuh Caca lalu menggendongnya. Tangan satunya lagi menarik bocah laki-laki berjas sama sepertinya hitam.

Jeinnarra memejamkan matanya saat melihat tangan wanita di hadapannya sudah melayang diudara.

“HENTIKAN!” suara bariton itu membuat semua orang menoleh tentunya dengan wanita yang bernama Sarah, wanita yang hendak menampar Jeinnarra.

“Albirru,” ucap Sarah.

“Turunkan tangan anda nona,” perintahnya yang berjalan mendekat ke arah Jeinnarra.

“Al, siapa anak yang kamu gendong? Dan…”

“Dia adalah istri saya, istri Albirru Sean Abritama.” Ucap Albirru. Sontak ucapan Albirru sukses membuat semua orang terkejut, termasuk Frans sahabatnya.

‘Astaga, diluar teks ini.’ batin Frans mengumpat.

Wajah Sarah pucat pasi, bagaimana mungkin Albirru sudah menikah dan kapan? Kenapa dia tidak tahu.

“Ayo sayang kita pulang, anak kita sudah rewel sepertinya dia mengantuk.” Ucap Albirru yang mengajak Jeinnarra. Calvin menarik sang mommy pergi dari sana diikuti oleh Albirru di belakangnya.

Semua orang nampak berbisik, bagaimana tidak pengusaha kayak raya nomor satu di Indonesia ini mengakui bahwa dirinya sudah menikah dan memiliki dua orang anak sekaligus.

Banyak yang berpikir bahwa mereka menikah rahasia, atau nikah karena bisnis. Banyak juga yang mencemooh Jeinnarra mengatakan bahwa dia adalah wanita penggoda dan lain sebagainya.

Saat sampai di lobby hotel, Jeinnarra menghentikan langkahnya. Lalu berbalik menatap pria yang berwajah datar itu.

“Mommy, kenapa berhenti?” Tanya Calvin.

“Hmmm itu…”

“Saya antarkan pulang,” ucap Pria itu.

Saat Jeinnarra akan berbicara tiba-tiba seorang pria setengah baya menghampiri Albirru.

“Tuan muda,” panggilnya. Albirru bergegas berjalan menuju mobilnya diikuti Jeinnarra. Ya mau bagaimana lagi ya kali dia mau meninggalkan Caca sama pria asing batinnya.

Setelah memastikan Jeinnarra memasangkan selt bet dengan wbanr mobil pun melaju meninggalkan hotel itu.

Sepanjang perjalanan hening, membuat Jeinnarra gugup bukan main, entahlah Jwin merasa seperti berada di benua Antartika saat ini.

“Mom, Calvin mengantuk.” Ucap Vita tersebut. Jangan ditanya Caca kenapa tidak berisik karena balita itu sudah tidur di dalam pelukan Albirru.

“Tidurlah, sayang.” ucap Jein dengan mengelus puncak kepala Calvin. Tidak membutuhkan waktu lama balita ini sudah tertidur.

Melihat kedua bocah itu telah tertidur, Albirru membuka suara. "Siapa namamu?" tanyanya.

“Aku?” Tanya Jeinnarra.

“Ya terus, kamu pikir saya tanya siapa?” Sarkasnya dengan ketus.

"Aku, Jeinnarra."

"Lengkapnya?"

"Hah?"

"CK, nama lengkap kamu?!"

"Oh, Jeinnarra Alemanus."

"Besok kamu jangan kemana-mana. Saya akan datang ke rumah kamu," ucapnya tegas.

Jeinnarra mengernyit, bingung. "Maksudnya bagaimana?"

"Saya akan menikahi kamu besok," ujar Albirru dingin. Raut wajahnya datar, tanpa emosi. Jeinnarra merasa seolah-olah dia diajak menikah dengan cara yang begitu saja, seperti membeli bakwan di pinggir jalan.

“Kamu bercanda? Kamu ngajak menikah? Kita saja bahkan tidak mengenal satu sama lain,” ucap Jein.

“Tidak ada penolakan, saya akan ke rumah kamu besok.” Ucap tegas Albirru.

Daripada melayani ucapan pria ini, Jeinnarra memalingkan wajahnya ke jendela. ‘Dasar pria sinting,’ umpat Jeinnarra dalam hati.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ulyana
Duh duo bocil gemasin banget sih. Hayo loh Jayden, kamu di todong hahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status