Share

Kesemptan

Author: mic.assekop
last update Last Updated: 2023-09-15 19:34:27

Sebelum Quinn melanjutkan kalimatnya, Ramsey berdiri dan menyeret Quinn keluar dari ruangan. “Jangan sampai gara-gara kehadiranmu di sini, lantas identitasku jadi ketahuan,” bisik Ramsey, sambil mengedarkan pandangan, memastikan bahwa tidak ada yang mendengar perkataannya.

Mengetahui ada pelanggan terhormat yang barusan datang, Bastian yang merupakan karyawan senior dan cukup berpengaruh serta menjabat sebagai manager bagian ekspedisi, lantas mendekati Quinn. Namun, Ramsey segera mengusir Quinn dari Luxor.

Quinn hanya berpesan kepada manager ekspedisi itu agar tidak memberikan hukuman terhadap Ramsey. Sebagai penghormatan terhadap pelanggan Luxor, Bastian akan menuruti kemauan Quinn. Bastian kira, Quinn hanya sebatas pelanggan Luxor. Tapi, dia tidak tahu siapa pria itu sebenarnya.

Setelah itu, Bastian segera mengajak Ramsey menuju sebuah tempat latihan menembak, memastikan bahwa Ramsey tidak bakal dapat hukuman dan denda apa pun, dan lebih dari itu, Ramsey bakal menjadi kandidat sebagai anggota baru tim ekspedisi.

Ramsey mengitarkan pandangan dengan raut wajah yang sangat heran. “Pak Bastian, untuk apa aku berada di sini?” Dia bertanya seraya mengeraskan rahang.

Bastian melemparkan sepucuk pistol. “Perlihatkan pada aku skill menembak mu, Ramsey. Aku melihat ada sesuatu yang berbeda pada dirimu, terutama tangan mu itu.” Bastian mengawasi sekujur tubuh Ramsey dari atas sampai bawah, berkali-kali. Baginya, Ramsey memiliki aura berbeda.

Untuk bisa menjadi seorang petugas ekspedisi harus memenuhi banyak syarat. Jadi, tidak mudah bagi setiap orang untuk bisa bekerja pada posisi yang cukup berisiko tersebut, karena barang yang dibawa sangat berharga bahkan pernah sekali angkut sampai menyentuh angka miliaran dollar.

Risiko perampokan dan pembegalan di tengah jalan kerap kali terjadi. Jika para petugas tidak mempunyai keahlian seperti bela diri dan menembak, sudah pasti mereka akan sangat mudah ditaklukan oleh para penjahat. Oleh karena itu, Bastian sangat selektif dalam memilih anggotanya.

Ramsey terperanjat kaget. “Pak? Jadi, aku sedang dites?”

Bastian mengedikkan bahu lalu duduk di sebuah bangku. “Perlihatkan padaku kemampuan mu, Ramsey!”

Jika Ramsey menunjukkan kemampuannya yang asli, dia khawatir identitasnya bakal terbongkar. Dia menyengaja untuk tidak menepati peluru pada titik atau poros sasaran tembak. Sejenak dia menyipitkan sebelah mata dan menyelaraskan antara pandangannya, front sight, dan sasaran yang telah dia tempatkan.

Trigger ditarik.

Duar!

Peluru mengenai area merah. Nilai tujuh.

Percobaan kedua.

Duar!

Peluru mengenai area kuning dengan nilai sembilan.

Hingga pada percobaan ke sepuluh, barulah Ramsey mengenai titik tengah dengan nilai sempurna, sepuluh.

Melihat ketenangan dan cara Ramsey menembak, Bastian menyunggingkan sebuah senyuman kaku, lalu wajahnya menampakkan ekspresi ketidakpuasan. “Kau tidak serius, Ramsey! Aku yakin barusan tadi bukanlah diri mu yang sebenarnya, tapi ujian menembak aku cukupkan sampai di sini.”

Alih-alih menutupi kemampuannya, sepertinya Ramsey malah dianggap gagal. “Apa aku diterima menjadi anggota tim ekspedisi?”

Bastian melengos dan melangkahkan kakinya sambil berkacak pinggang. Belum memberi jawaban.

Ramsey menghembuskan napas pendek sembari berpikir sendiri. Sebenarnya, posisi anggota tim ekspedisi merupakan posisi yang dia incar ketika melamar pekerjaan di Luxor, namun karena posisi penjaga keamanan atau security saat ini sedang kosong, jadi kepala keamanan memaksa agar Ramsey menempati posisi tersebut.

Lagi pula, CV palsu milik seorang pria yang bekerja di The Rock Holding Company itu tidak memenuhi persyaratan agar Ramsey bisa menjadi seorang anggota tim ekspedisi. Dia hanya pantas menjadi seorang security, dan posisi security tentu akan membatasi ruang geraknya dalam menyerap informasi tentang keberadaan anaknya.

Ada banyak komplotan mafia di Daire York. Hingga saat ini, Ramsey belum mendapatkan informasi pasti mafia mana yang telah menculik anaknya. Namun yang pasti, komplotan penculik anaknya tersebut kerap melakukan aksi pencurian dan pembegalan terhadap Luxor. Jika Ramsey suatu ketika mengantarkan barang dan berjumpa dengan para pembegal, saat itulah dia baru bisa beraksi.

Mafia yang berada di Daire York tidak sama dengan mafia yang berada di Gloriston. Di Daire York, mereka seperti hantu, tak terlihat. Mereka halus seperti debu dan cepatnya mereka seperti angin yang berhembus. Bahkan, pihak kepolisian saja sulit memberantas semua tindakan kriminal dari semua komplotan mafia.

Maka dari itu, posisi sebagai anggota tim ekspedisi yang sudah di depan mata, bisa saja lenyap seketika. Ramsey tidak ingin itu terjadi. “Jika menembak aku barusan kurang baik, izinkan aku mengulanginya kembali, Pak Bastian. Aku akan berusaha lebih baik dan mendapatkan nilai sempurna.”

Bastian tak menoleh ke arah Ramsey yang mengekor di belakangnya. “Ikuti aku!”

Tibalah mereka di sebuah lapangan yang cukup luas, mungkin sekitar setengah lapangan sepak bola.

“Ramsey, kemudikan mobil itu!” perintah Bastian dengan nada yang sangat dingin.

Kemudian, Ramsey menuruti apa kata Bastian. Dia masuk ke dalam mobil dan melakukan apa yang biasa dilakukan oleh seorang pengemudi. Deruman suara mesin mobil panjang dan besar itu terdengar cukup keras.

Pada tahap ini, Ramsey tidak menemukan kesulitan apa pun, sampai Bastian masuk ke dalam mobil dan duduk pas di samping Ramsey. “Lajukan mobil ini sampai kecepatan seratus lima puluh dan berputar, lewati beberapa penghalang di sana!”

Seumur-umur, baru kali ini Ramsey mengemudi mobil raksasa. Jika dalam keadaan lambat, Ramsey bisa melakukannya. Namun, dia tidak bisa membayangkan melajukannya dengan kecepatan yang sangat tinggi, apalagi harus melewati beberapa rintangan. Ramsey menegakkan bahu dan menguatkan diri.

60...

95...

113...

Dengan skill mengemudi pas-pasan, Ramsey sangat kesulitan mengharmonisasikan gas, kopling, persneling, dan setir. Badan mobil terbanting-banting mengiringi patahan setir dan pijakan gas. Ramsey keringat dingin. Matanya sangat fokus.

Kecepatan menurun karena Ramsey mulai gugup.

Bastian menyeringai. “Kenapa lembek! Tarik lagi! Bagaimana kalau kau dalam situasi dikejar oleh para begal! Apa kau hanya dengan kecepatan sembilan puluh? Jika kau serius mau menempati posisi ini, buktikan sekarang!”

Tidak ada opsi apa pun, selain menuruti arahan Bastian. Sejenak Ramsey menenangkan diri, lalu kembali beraksi.

110...

135...

148...

Ramsey patah setir ke kanan melewati tikungan tajam.

112...

60...

GAR!!

Body mobil menabrak bantalan karet.

Pangkal alis Bastian menukik ke bawah dan ekspresi ketidakpuasan kembali muncul di wajahnya. Kemudian dia turun tanpa berkata apa-apa, lalu menuju ke sebuah bangku yang ada di sisi lapangan.

Ramsey pun turun juga dari mobil dan mengecek kondisi body depan yang penyot dan tergores, seperti kondisi pikirannya yang penyot dan tergores. Ramsey termenung, kenapa dia bisa gagal dalam melewati dua tahapan tes barusan? Padahal, kesempatan semacam ini belum tentu akan ada lagi.

Namun, Ramsey tidak menggerutu dan menyesali semua yang telah terjadi. Dia mengela napas kasar lalu kembali mengemudikan mobil ekspedisi ini. Dari dalam mobil, dia melihat Bastian sangat sibuk memainkan ponsel. Ramsey pikir, sesuai reaksi Bastian yang tak bersahabat, dia telah gagal dan tidak mungkin diterima menjadi anggota tim ekspedisi.

Begitu mobil telah kembali berada pada tempatnya semula, Ramsey pun turun lalu menghampiri Bastian dan menanyakan apakah dia lulus atau tidak. “Bagaimana, Pak Bastian?”

Bastian mengeluarkan senyum getir dan senyuman itu makin membuat pikiran Ramsey makin teraduk-aduk.

Bastian berdiri lalu berjalan ke arah sebuah ruangan, “Ramsey, menurut mu, kau pantas menjadi anggota tim ekspedisi, atau tukang jaga pintu masuk saja?” Bastian bertanya dengan sangat dingin.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 182

    Adrian tidak mungkin lupa dengan peristiwa bersejarah itu, mengingat kalau saja dia tidak kalah main poker sama Ramsey, sangat besar kemungkinan dia masih berkubang dalam lumpur setan dunia hitam perjudian, narkoba, dan seks bebas. “Aku tahu kalau kau adalah saudaraku, Adrian. Aku tidak rela jika ada satu keluarga Rock yang sengsara.” Ramsey melepaskan pelukan hangat itu. Adrian kian hanyut dalam perasaan haru dan bahagia. Namun dia pun bingung dengan cara apa dia membalas semua kebaikan Ramsey selama ini. Ketika memandang kecantikan Annita dan kepolosannya, Adrian kian tersentuh hatinya. “Ramsey, katakan padaku, apa yang harus aku lakukan? Aku akan membantu mu.” Ramsey ingin mengatakan kepada Adrian agar Adrian berusaha mencarikan di mana sekarang anaknya berada. Namun, Ramsey tidak mengatakannya sebab selain tugas itu sangat berat, Ramsey juga tidak mau memberikan beban yang merepotkan Adrian nantinya. “Kau tidak perlu berbuat apa pun padaku, Saudaraku. Aku hanya meminta pada mu

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 181

    Di saat Levon lengah dan banyak oceh, saat itulah Zion melepaskan satu tembakan pas mengarah ke batok kepala Levon. Lalu, Levon langsung mati di tempat. Zion, Quinn, dan lainnya bergegas menyelamatkan Ramsey, melepaskan ikatan yang melilit tangan dan tubuhnya. Setelah lepas, Ramsey lantas jongkok di hadapan mayat Levon yang tergolek tak bergerak. “The Darky ternyata tidak sekuat yang aku kira. Cuh!” Ramsey meludahi wajah sampah itu, lalu bangkit berdiri. “Bawa mayat bajingan ini menuju kediaman Olsen Rock. Kita punya kado istimewa buat Adrian di hari pernikahannya.” *** Sore hari ini, rombongan Adrian baru saja pulang dari acara pernikahannya. Baru saja mereka beristirahat, tiba-tiba mereka dikejutkan atas kedatangan sepuluh mobil Jeep hitam di halaman rumah mereka. “Ramsey! Ada apa ini?” Adrian berlari-lari kecil dan mendekati Ramsey. “Apa yang terjadi?” Ramsey memeluk Adrian seraya berkata dengan nada ringan dan tegas. “Orang yang selama ini kita cari ternyata kakak mu sendiri

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 180

    Terdengar suara tembakan dari luar. Levon langsung gelabakan. “Apa yang terjadi?” Ramsey yang tadi berusaha berdiri, kini terduduk lagi, tidak ada celah untuk melepaskan ikatan tangan di kursi ini. Sementara itu, di luar sana, lebih dari lima puluh pasukan yang dibawa oleh Zion dan Quinn telah tiba di lokasi. Roy telah melakukan blunder besar, jika saja dia tidak membebaskan dua bodyguard-nya Qiarra, Zion dan Quinn serta pasukannya tidak mungkin datang ke sini. Dor! Dor! Terjadi baku tembak yang tidak seimbang antara pasukan Zion dan Quinn melawan pasukan Roy. Begitu anak buah Roy melihat lawannya memegang AK-12 dan M4, mereka merinding ketakutan, keringat dingin keluar dari kening dan tengkuk mereka. “Aku menyerahkan diri!” “Ya, ampuni kami!” Satu per satu anak buah Roy pun mengangkat tangan dan berjalan menunduk keluar rumah, menyerahkan diri mereka yang tak berdaya kepada Zion dan Quinn. Mereka dibayar seribu lima ratus dollar untuk tugas hari ini dan itu tentu saja tidak

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 179

    “Kau tidak usah berpura-pura tidak tahu, Levon! Kau telah bekerja sama dengan pengkhianat Mafia Morgan, lalu menyuruh anak buahmu juga untuk menculik anakku.”Levon berjalan mondar-mandir, mengitari Ramsey yang berada di tengah-tengah ruangan. Sengaja dia memberikan kesan agar Ramsey merasa terancam dan bingung. Dia menikmati setiap tarikan cerutunya yang mahal, semakin jahat.“Oh, aku ingat!” Levon jongkok di hadapan Ramsey. “Serius kau mau melihat anak mu, Ramsey? Ya, tentu saja! Haha. Aku tahu kau datang ke Daire York dan menyamar hanya untuk mencari tahu tentang di mana keberadaan anak mu. Hebatnya, kau datang ke tempat dan orang yang tepat. Kau datang ke Luxor secara kebetulan dan bertemu denganku. Sebuah kebetulan yang mengesankan, bukan?”Levon berdiri, lalu kembali berjalan memutari Ramsey, terus memberikan tekanan dingin dan mengerikan.“Kau sekarang sudah tahu semuanya, Levon. Sekarang, cepat katakan di

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 178

    Levon Sanrock adalah orang yang menculik anaknya Ramsey.Levon Sanrock adalah orang yang merencanakan pembunuhan terhadap Richard Swan.Levon Sanrock adalah orang yang ingin menculik Qiarra Winsor.Levon Sanrock adalah The Darky!Mafia Darky sebenarnya tidak ada. Hanya saja Levon bisa mengontrol semuanya hanya dengan uang. Levon membuat seolah-olah Mafia Darky itu ada padahal sebenarnya tidak ada. Max Rodri, Roy, dan lainnya merupakan orang-orang suruhannya dan dia membayarnya. Sekali lagi, Levon tidak pernah sekali pun membentuk Mafia Darky berikut struktur organisasinya.Levon tertawa terbahak-bahak. “Ciptakan kebohongan besar, ulangi secara terus menerus, lalu mereka akan percaya!”Levon sangat cerdik dalam merekayasa kejadian dan mengolah propaganda. Sejatinya, Mafia Darky tidak ada, tetapi Levon membuatnya seperti ada. Dia bekerja sama dengan para polisi korup untuk menutupi identitas dirinya yang sebenarnya sehingga dia sep

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 177

    “The Darky!” gumam Ramsey menyeringai marah.The Darky sadar bahwa keberadaan Ramsey sangat berbahaya dan sering menggagalkan semua rencananya. Oleh karena itu, kematian Ramsey adalah hal yang sangat penting.Ramsey meninggalkan tempat acara tanpa berpamitan lagi dengan Adrian. Baru kali ini Ramsey agak tergesa-gesaa dan dia tidak bisa menyembunyikan kepanikan yang meledak di dadanya namun sebisa mungkin dia tetap tenang meskipun berada dalam situasi yang begitu mencekam.Baginya, nyawa Qiarra sangat penting.Tiga puluh menit kemudian, saat dia telah tiba di sebuah halaman rumah tua yang berada di ujung kota, Ramsey turun dari mobil. Dia mengedarkan pandangan, ada beberapa mobil terparkir dan memang benar itu mobil yang pernah dia bawa ketika mengantar jemput Qiarra.Ponsel Ramsey berdering.“Ya, aku sudah sampai.”“Baik. Tunggu sebentar.”Tidak lama berselang, pintu rumah itu pun terbuka. Qi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status