Share

Part 34

Kak Vino tak lagi berkomentar apa-apa. Ia meninggalkan kami, menuruni jenjang menuju lantai satu. Syukurlah pak Askari datang tepat waktu, semoga saja kak Vino tak lagi mau menggangguku. Aku yakin, ia mendekatiku hanya karena ia sudah tahu siapa ayah. Jika bukan karena itu, tentu sudah lama ia menyatakan perasaannya.

"Beneran bapak tunangannya Maryam?" tanyaku malu-malu pada pak Askari.

"Hmmm....Iya."

Dih, singkat amat lagi jawabannya. Kayak gak ikhlas gitu.

"Kok Bapak gak bilang sih, dari awal?"

"Biar?"

"Ya...Biar tenang."

"Hmm...Emang selama ini gak tenang?"

"Tenang, sih. Cuma takut aja bertepuk sebelah tangan. He...He..." ujarku menutup mulut.

"Ada-ada saja, kamu. Yok, masuk."

Pak Askari berjalan lebih dulu dan aku ikuti dari belakang. Rasanya, bagaikan dapat durian runtuh. Benar-benar gak nyangka jika cinta pertamaku itu ternyata benar-benar calon jodohku. Huh! Percepatlah masa ini, Tuhan. Biar bisa duduk berdua di pelaminan. Hi...hi...

"Ciee....Akhirnya jadi, juga." ucap Tari me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status