Share

18. Widia

"Om Swastiastu," sapa gadis dari balik pintu.

"Om Swastiastu. Eh, Nak Aisyah. Ayo masuk, Widia ada di dalam kamarnya," ucap Niluh membuka pintu dan mempersilahkan Aisyah masuk.

"Makasih Tante," ucap Aisyah melangkah menuju kamar Widia.

"Lama banget sih, kayak siput tau ga," protes Widia judes.

"Ya elah, jarak antara rumah aku sama rumah kamu itu jauh tau, masih untung aku mau ke sini," gerutu Aisyah.

"Ululuuu anak Mami Papi ngambek ya, hahaha," kata Widia menoel dagu Aisyah menggoda.

"Iishh apaan, sih," Aisyah menepis tangan Widia. "Aku itu bukan anak kecil lagi, ya," sambung Aisyah kesal dikatai anak manja.

"Ya terus, kamu anak siapa dong. Kalau bukan anak Mami Papi kamu?" tanya Widia mengajak Aisyah duduk di atas ranjang empuk miliknya.

"Aku mau curhat, nih," kata Widia tanpa basa basi.

"Apaan sih, baru aja datang main curhat aja, tawarin minum kek, haus nih," cicit Aisyah memegang lehernya isyarat minta minum.

"Iya, bentar aku ambilkan," Widia melangkah keluar kamar menuju dapur unt
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status