Share

22. Pulang Berdua

Widia terus memeluk boneka pemberian Dani, bahkan saat makan Widia tidak meletakkan boneka itu. Aisyah tersenyum Kakak dan Adik ini ternyata sama-sama bucin pada seseorang yang mereka cintai.

"Kamu kenapa, sayang?" tanya Krisna yang melihat Aisyah sedari tadi terus tersenyum melihat Widia.

"Adik kamu, tuh. Sama bucin kanyak kamu."

"Emang salah?"

"Enggak sih."

"Terus."

"Gemes aja."

"Aku tahu yang gemes sama kamu."

"Gemes kenapa?"

"Gemes pengen miliki kamu."

"Mulai deh gombalnya."

"Ga apa-apa, kan gombalnya sama pacar sendiri bukan pacar orang."

"Emang ada niat untuk godain pacar orang."

"Ya enggak lah sayang."

"Kalian ini berisik sekali," ucap Widia kesal karena konsentrasi makan tergantung oleh percakapan mereka.

"Maaf," kata Aisyah dan Krisna bersamaan.

Dani merasa muak dengan mereka berdua, ingin rasanya pergi tetapi dia tidak enak bila meninggalkan Widia. Dani mencuri pandang dengan Aisyah, tawa Aisyah membuat hati Dani luluh lantak hanya dengan mendengar. Andai saja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status