Beranda / Romansa / Ayo Kita Menikah, Pak CEO / Jebakan Pesta pernikahan

Share

Jebakan Pesta pernikahan

Penulis: Hanna Zuel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-04 21:31:16

"Ayo lakukan Key!" ucap Keyra pada diri sendiri.

Keyra melangkah keluar saat pintu lift terbuka lebar. Sudah empat tahun lebih sejak Keyra terakhir kali menghadiri undangan pernikahan temannya. Bisa dibilang Keyra sangat awam untuk masalah undangan pesta.

Sebenarnya ada satu alasan kuat mengapa Keyra memutuskan tetap datang ke pernikahan mantan dan sahabatnya itu. Meski tujuan utamanya adalah ingin balas dendam. Akan tetapi jauh di lubuk hati Keyra terdalam ia masih berharap semua bisa membaik. Walaupun marah setengah mati kepada mereka, ada bagian kecil hatinya yang berharap bisa hidup bahagia dengan mereka lagi. Sejak kecil Keyra terbiasa sendirian, sehingga keberadaan Bisma dan Asila semasa mudanya menjadi cukup berarti. Sangat disayangkan jika hubungan mereka berakhir semengenaskan itu.

Maka pesta hari ini akan menentukan bagaimana sikap Keyra selanjutnya. Ia ingin melihat apakah canvas yang sudah retak itu bisa disambung kembali. Atau itu hanya akan menjadi khayalan Keyra saja.

"Anggap seperti pesta bisnis biasa," ucapnya lagi.

Keyra harus mawas diri. Akhir-akhir ini dia terlalu sensitif dengan pembahasan tentang keluarga, hubungan, pasangan. Apalagi kedua mempelai yang akan menikah hari ini sangat berpotensi membuat gadis itu meledak-ledak.

Keyra menatap tiga mobilnya yang terletak di basement. Setiap tahun sebagai bonus atas kinerjanya yang bekerja 24 jam penuh, Reyhan menghadiahkannya Mobil dan satu apartemen. Bisa dibilang Keyra menjadi bergelimang harta setelah menjabat sebagai sekretaris Reyhan. Gadis itu pintar, cakap, cantik dan kaya. Hingga rasanya tidak memiliki kekurangan. Satu-satunya kekurangan yang Keyra miliki hanyalah "Tidak Punya Waktu Luang".

"Hoam," Gadis itu menguap.

"Ini pertama kalinya aku tidur 6 jam." ucap Keyra saat membuka pintu mobilnya.

Biasanya, Keyra hanya tidur tiga sampai empat jam dalam sehari. Bahkan bisa tidak tidur sama sekali jika perusahaan sedang mengejar target akhir bulan atau kinerja akhir tahun. Keyra keluar dari basement dan melaju di jalanan. Ada sedikit rasa antusias bercampur takut dalam dirinya.

***

"Wah dia datang juga,"

"Aku pikir dia tidak akan datang,"

Suara bisik-bisik yang begitu kentara terdengar di telinga Keyra. Semua teman-temannya pasti tahu hubungan apa yang dimiliki Keyra dan kedua mempelai, Bisma dan Asila.

Semasa kuliah, Keyra dan Bisma terkenal sebagai pasangan kampus. Bahkan dua tahun berturut-turut mereka dijadikan sebagai model untuk sampul depan kampus mereka. Pasangan yang kala itu terlihat seperti tidak akan terpisahkan. Siapa sangka sekarang Keyra malah hadir sebagai seorang mantan.

"Keyra!" seru Acha, salah satu sahabatnya saat di bangku perkuliahan.

Keyra melangkah ke salah satu meja bundar tempat Acha duduk. Wanita yang kerap di panggil Acha itu membawa serta suami dan kedua anaknya yang masih kecil. Di samping suami Acha ada Anton yang membawa istrinya.

Sudah kuduga, semua orang datang berpasangan, batin Keyra.

Keyra duduk di sebelah Acha sambil sedikit tersenyum. Mata Keyra menjelajah ke segala sudut. Pesta pernikahan itu diselenggarakan di sebuah hotel bintang lima di kawasan yang tak jauh dari apartemen Keyra. Pesta diselenggarakan dengan begitu megah. Jumlah tamu undangan diperkirakan mencapai seribu lebih.

Tidak hera, Asila adalah anak tunggal kaya raya. Ayahnya bekerja sebagai Manajer di salah satu perusahaan otomotif terkemuka. Dahulu Keyra sering bermain ke rumah Asila. Semenjak itu Keyra bertanya-tanya apa mungkin dia bisa hidup enak seperti Asila. Setiap hari tidak perlu mengkhawatirkan akan makan apa. Dia bisa memilih daging kesukaannya dengan mudah. Apapun makanan yang dia gemari bisa langsung ia makan. Tidak perlu berpikir banyak. Tidak seperti Keyra yang harus memikirkan neneknya, jika Keyra keras kepala makan daging mungkin dia dan neneknya harus menahan rasa lapar satu minggu sebagai imbasnya.

Dari dulu Keyra selalu penasaran. Apakah kehidupan seperti Asila yang tidak mengkhawatirkan apapun bisa membuatnya bahagia? Keyra benar-benar penasaran.

Keyra menatap dari kejauhan raut wajah Ayah Asila yang semakin menua. Keyra menyadari, kini dia sudah bisa makan sepuas hati, bisa memilih makanan sesuka hati, tapi kenapa kebahagiaan yang dia impikan dulu saat melihat kehidupan Asila tidak juga ia dapatkan setelah sukses sekarang.

"Ternyata masih hidup toh, kupikir sudah mati." celetuk seseorang yang sukses membuat Keyra tersadar dari lamunannya.

Kalimat tersebut jelas sekali tertuju Keyra. Harus bagaimana lagi. Saking seringnya absen dan tak pernah ikut acara apapun tidak ada yang tahu Keyra masih hidup atau sudah mati.

"Setahun penuh kita undang tidak pernah mau datang. Sekarang malah datang. Siapa yang tidak tahu kalau niatnya datang pasti tidak baik."

"Datang dengan begitu anggun, apakah dia sengaja agar Bisma menyesal melihat dia yang tampil cantik?" sahut yang lainnya.

"Tentu saja, apa lagi yang bisa dia banggakan selain wajahnya yang rupawan?"

Mereka terkekeh sendiri. Menertawakan kedatangan Keyra yang tak biasa. Bahkan datang dengan anggun dan elegan seperti anak konglomerat. Tidak ada yang tahu. Mereka berasumsi Keyra masih hidup miskin seperti 7 tahun lalu. Yang biaya kuliah saja harus kerja sana sini untuk bisa lanjut.

"Dasar tidak tahu diri. Untuk apa dia datang kemari. Setelah menipu Bisma masih tidak tahu malu juga," wanita berambut sebahu mulai mencibir.

"Aku dengar sekarang dia bekerja di G.RIO Cooperation." ucap yang lain.

"Apa hebatnya? Aku yakin dia pasti berbuat hal kotor agar bisa masuk ke sana. Bagaimana bisa hanya lulusan S2 biasa seperti dia bisa masuk ke perusahaan top. Suamiku saja kalau bukan lulusan terbaik mana bisa bekerja di sana." Kini wanita dengan gaun merah menyala yang menimpali.

"Tidak diragukan lagi kalau dia menjual diri. Lihatlah pakaian yang ia gunakan, aku yakin dia begitu liar di luar sana. Siapa tahu berapa banyak pria hidung belang yang ia layani sampai bisa membeli barang-barang mewah seperti yang ia gunakan sekarang,"

Tiga wanita itu tanpa tahu malu terus-terusan mencibir. Rekan-rekan yang lain mulai saling bersahut-sahutan seperti ayam yang berkokok.

Keyra mengeratkan giginya. Ia tahu betul kalau akan dihujani kritikan saat datang pesta. Pasalnya dia yang satu tahun penuh tidak pernah dapat berpartisipasi. Akan tetapi ia tidak tahu bahwa cemooh teman-temannya terlalu melampaui batas seperti ini.

"Jangan didengar, " ucap Acha menenangkan. Seakan tahu bahwa semua cibiran wanita-wanita yang duduk di seberang mereka membuat Keyra tersulut emosi.

Keyra tidak tahu bahwa gosip tentangnya sudah melebar luas dengan berbagai perspektif yang tidak benar. Faktanya, setelah ketahuan selingkuh dengan Asila, Keyra langsung memutuskan hubungan dengan bisma saat itu juga. Namun, berita yang beredar adalah Keyra menipu harta Bisma dan akan membawanya kabur ke Australia, hal itulah yang membuat Bisma mencampakkan Keyra dan akhirnya menjalin hubungan dengan Asila.

"Bagaimana, apakah kalian menikmati makanannya?" tanya Asila menyapa teman-temannya.

Setelah hampir tiga jam dia duduk di singgasana Pengantin dengan Bisma. Akhirnya ia bisa sedikit beristirahat dan berjalan-jalan untuk mmenyapatamu undangan. Tentu saja, tempat pertama yang dituju Asila adalah ruangan sebelah kiri, dimana Keyra duduk dengan sopan di sana.

"Wah liat siapa ini? Key, aku senang kamu datang. Aku pikir kamu tidak ada datang," sapa Asila yang kemudian langsung menyalami dan memeluk Keyra layaknya sahabat yang sudah lama tak berjumpa.

"Bagaimana? Apa kamu menikmati cibiran mereka?" bisik Asila bertanya.

Keyra memiringkan kepalanya. Apa maksud pertanyaan Asila? Asila tersenyum puas melihat kebingungan di raut wajah Keyra. Dalam posisi yang masih bersalaman Asila kembali mendekatkan bibirnya ke telinga Keyra.

"Akulah yang merancangnya, rumor-rumor itu." bisik Asila sekali lagi.

Mata Keyra membulat sempurna saat menyadari apa yang terjadi. Ternyata semua hal yang terjadi hari ini merupakan ulah dari Asila. Sebelum pesta dia bahkan memfitnah dan memanas-manasi teman yang lain. Asila mengaku bahwa Kera tidak mau berhubungan dengannya padahal dia sudah begitu memohon agar Keyra mau datang ke acara spesialnya. Asila juga bilang kalau Keyra sepertinya menyembunyikan pekerjaan kotornya. Karena Keyra yang terlihat mengenakan barang-barang mewah padahal kenyataannya dia dari keluarga miskin.

Ternyata tidak ada gunanya berharap, batin Keyra.

Setelah hidup kesepian selama lima tahun terakhir, Keyra sempat terpikir untuk bisa memiliki hubungan lagi dengan mereka. Bahkan setelah banyaknya drama yang ia lalui bersama Asila dan Bisma. Gadis itu masih berharap bisa memperbaikinya. Keyra lupa, bahkan jika canvas yang pecah disatukan kembali bentukannya tidak akan sama seperti semula.

Kini berakhir sudah, Keyra sudah memutuskan akan membawa kemana hubungannya dengan Asila dan Bisma. Keyra sedikit menyeringai sebelum akhirnya membuka suara.

"Aku sangat menyukainya," jawab Keyra singkat sambil berbisik membalas Asila.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Apa yang Teejadi?

    "Nenek," gumam Kenzo lagi dengan suara lirihnya. Terlena beberapa detik membuat Kenzo kembali fokus dengan situasi yang terjadi. Pria berambut gelombang itu sempat tertegun hebat melihat paras Keyra yang begitu mirip dengan potret neneknya semasa muda. Keyra melangkah masuk ke dalam ruangan dan mengambil satu kursi kosong di samping Reyhan. Keyra melihat lurus ke depan, ada Miki yang menatapnya tak percaya, di samping Miki ada pria yang tak dia kenal juga menatap tak percaya ke arahnya. "Siapa kamu?" tanya Kenzo kelepasan. Dia tidak bisa menahan rasa penasarannya. Bagaimana bisa ada orang yang begitu mirip dengan figur neneknya. Mata dan Hidung Keyra juga persis seperti milik Ibunya. Siapapun dari keluarga Regaldo yang melihat paras Keyra sekarang akan mempertanyakan hal yang sama. "Kenapa pertanyaanmu konyol begitu, tentu saja dia istriku!" tegas Reyhan. "Dia sangat mirip nenekku. Kamu ingat buku history keluarga Regaldo yang pernah aku tunjukkan padamu waktu itu? Saat kamu meng

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Pertemuan dengan Istri Reyhan

    Kita bertemu di ruang VVIP HAZA Group Begitulah bunyi pesan singkat Reyhan pada Kenzo dan Miki. Dua orang yang telah melewati banyak hal dengan Reyhan selama kurang lebih 20 tahun. Miki berdiri dengan perasaan yang penuh keraguan. Dia berkali-kali melihat pesan yang Reyhan kirimkan padanya. Pertemuan terakhir antara Miki dan Reyhan berakhir cukup tragis. Reyhan dengan sangat jelas memberitahukan bahwa dia sangat kesal dengan kelakuan semena-mena Miki yang menampar sembarang orang dan menyerang sekretaris Reyhan. Miki hanya malu menampakkan mukanya lagi. "Kenapa diam seperti patung?" tanya Kenzo. Kenzo dengan setelan jas navy membuatnya terlihat lebih rapi dari hari sebelumnya saat Miki menjemputnya di bandara. Ckclek! Kenzo membuka pintu di depannya. Di dalam ruangan VVIP itu terpampang sebuah meja bundar besar dengan empat kursi yang sudah disiapkan oleh Reyhan. Kenzo dan Miki langsung mengambil tempat duduk mereka. "Kamu tidak terlihat baik-baik saja," celetuk Kenzo. Miki s

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Teori Aneh Para Netizen

    Miki mengeratkan gigi gerahamnya saat melihat beberapa foto Reyhan dan Keyra yang tertangkap oleh mata-mata suruhannya. Detik berikutnya, Miki tersenyum puas saat melihat foto Reyhan dengan Hazel. "Ah, ternyata Reyhan hanya dekat dengan pegawainya saja." gumam Miki. Miki sempat kesal saat melihat sederet foto Reyhan dan Keyra. Tapi dia langsung tenang saat melihat foto Reyhan dan Hazel. Itu menandakan bahwa Reyhan hanya berurusan dengan wanita-wanita yang punya kepentingan dengannya saja. Tangan Miki yang membolak-balikan lembaran foto itu berhenti saat ia melihat sebuah foto yang terlihat mengganjal. "Apa ini?" tanya Miki saat melihat sebuah foto yang berisi Reyhan sedang membuka pintu mobil untuk Keyra. Tangan kanan Reyhan mengganjal di atas pintu masuk bermaksud melindungi kepala Keyra dari benturan mobil. Miki menggeram kesal. Dia merobek foto itu. Miki mulai mengingat kembali moment saat Reyhan begitu peduli pada Keyra. Pikiran Miki mulai berkecamuk. ***Koper dengan size X

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Tawaran Janice

    "Ada apa?" tanya Reyhan serius. Keyra segera menggeleng saat menyadari perkataannya telah membuat suasana yang ribut itu terdiam, "Ah, bukan apa-apa.""Tidak apa-apa, tanyakan saja jika ada hal yang kamu ingin tahu, kami keluargamu sekarang!" seru Miki. Keyra meletakkan sendok yang sedari tadi melekat di tangannya, gadis itu menarik napas panjang, "Aku, sebagai seorang fans berat darimu, aku bertanya-tanya kenapa anda merahasiakan hal sebesar ini? Maksudku, anda ternyata sudah menikah dan punya anak. Itu adalah fakta paling mengejutkan bagiku." Keyra sempat syok beberapa hari setelah mengetahui fakta itu. Dia bahkan di beberapa kesempatan sempat menyangkal bahwa semua yang dia lihat dan alami adalah sebuah mimpi panjang. Tapi lagi-lagi dia kembali ke fakta bahwa idolanya memang benar adalah kakak iparnya sekaligus ibu dari anak magang yang bekerja di bawah bimbingannya. Diam, hening sesaat. Keyra merasa cemas setelah membahas hal itu. Rasanya dia ingin mengulang waktu dan menarik

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Pelayan Itu, Namanya Tania

    "Kita satu kamar?" tanya Keyra saat terkejut melihat suaminya duduk di ujung ranjang saat dirinya keluar dari kamar mandi. "Akan aneh kalau kita tidak sekamar," balas Reyhan singkat. Meski kehidupan rumah tangga mereka terbilang sudah sangat romantis. Akan tetapi mereka sampai saat ini belum pernah berbagai kamar yang sama. Menginap di kediaman Dirgantara dengan status sebagai suami istri tentu saja harus membuat mereka berada di satu kamar yang sama. Tok... Tok... Tok... "Tuan, ini pakaian Nyonya Muda yang anda pesan." suara seorang pelayan di luar kamar terdengar dengan jelas di telinga Keyra dan Reyhan. Cklek. Reyhan membuka pintu kamarnya, mengambil beberapa setelan pakaian yang telah dibawakan. "Apa kakakku masih belum kembali?" tanya Reyhan pada pelayan yang berdiri di depannya. "Belum Tuan," jawab pelayan itu singkat. "Baiklah, kamu bisa pergi."Pelayan itu dengan patuh pergi sesuai perintah Reyhan. Pria itu kembali masuk ke kamar dan menutup pintu perlahan. Alis kirin

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Pelayan Aneh itu Lagi

    Brag!Kodo kecil berisikan tiket nonton itu jatuh bebas ke tanah saat tangan kekar Reyhan mendarat di pipi kiri Miki. "Rey, kamu baru saja menamparku?" tanya Miki tak percaya, tangan kirinya memegang pipinya yang baru saja terkena tamparan Reyhan. Mata Miki terbelalak sempurna. Reyhan bukan orang yang kasar dan suka main tangan pada perempuan, apalagi jika itu berurusan dengannya. "Kelakuanmu membuatku sangat malu," ujar Reyhan. Wajah Reyhan terlihat merah padam. "Minta maaflah pada mereka dan aku tidak akan memperhitungkan apapun lagi," kata Reyhan mengamcam. Miki mengepalkan tangannya, "Kenapa aku harus minta maaf?""Kenapa? Kamu tanya kenapa? Apa kamu gila? Kamu baru saja melakukan kekerasan di depan umum, dan lebih memalukan lagi kamu melakukan hal itu pada orangku?Kamu tahu dia sekretarisku dan tetap berlaku seperti itu padanya? Apa kamu sedang menantangku?" tanya Reyhan dengan nada marahnya yang semakin terdengar jelas. Miki mengumpat di dalam hatinya. Dia berusaha keras

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status