Share

Pergi Tanpa Pamit

BABU MILYARDER 20

Bab 20

#Pembalasan_mantan_TKW_

Pergi tanpa pamit

Nur masih duduk di sini di dapur pembantu. Di depannya duduk Bik ijah yang setia menemani. Mereka berdua saling diam dengan pikiran masing-masing. Sesekali Nur menghela nafas, masih tidak percaya Akong sudah meninggal.

Nur dengar Akong disemayamkan di rumah duka, sambil menunggu kerabatnya datang dari Amerika dan Taiwan. Rencananya jenazah Akong akan dikremasi besok.

Rumah besar ini terasa Sepi sekali. Nur berjalan masuk ke kamar Akong. Mengamati sekeliling lalu Nur duduk di tepi ranjang Akong. Memeluk selimut Akong dan menciumnya sambil menangis, Nur merasa masih ada bau-bau Akong di sana.

“Kong, maafin Nur nggak bisa jaga Akong dengan baik ya ... Nur sering marahin Akong hikss ....”

Nur kembali menangis terisak bila ingat Akong. "Semoga Akong tenang di sana ya,Kong, Nur akan selalu mengingat kebaikan Akong seumur hidup Nur," mengusap pipi.

Menutup kembali kamar Akong, Nur kembali ke kamarnya sendiri. Duduk termenung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status