BABU MILYARDER 81Sekuel 2 bab 81SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Akhirnya aku jadi istri Sultan 2End episode "Itu mau ditaruh mana, Mbak?" Tanya Pak Darman saat Nur bersama Emak dan Bapaknya duduk duduk di ruang tamu. "Apanya?" Tanya Nur nggak ngerti. "Itu!" Pak Darman menunjuk keluar pada sebuah truk engkel yang parkir di depan rumah. Nur pun berdiri untuk melihat. Sebuah truk engkel dengan bak berwarna kuning terlihat berhenti di luar halaman rumah orang tuanya. "Apa sih, Pak? Nggak ngerti saya," ucap Nur lagi sambil berjalan keluar diikuti oleh Emak dan Bapaknya.Dua orang tukang menurunkan barang dari truk, Nur melihatnya bengong. "Lho, aku nggak beli semua ini kok!" Nur panik, merasa nggak membeli barang segitu banyak. Emak dan Bapaknya juga takjub melihat satu truk penuh perabot."Sinyo yang beli, Mbak Nur ..." Ucap Pak Darman. "Sinyo?" Mata Nur melebar. Belum selesai kekagetannya Nur melihat Sinyo keluar menggandeng luna."Waah Mantuku ... Matur nuwun sudah borong mebel!" Te
BABU MILYARDER_1#Pembalasan_mantan_TKW_Mertua dzolim"Hoahahahahaha hoahahahahaha"“Akhirnya anakku bercerai Juga dengan si buluk itu!”Tawa gembira mantan mertua memenuhi ruang sidang perceraian ini. Nur memandangnya jijik, mulutnya menganga lebar gigi tonggosnya kelihatan semua, hiih dasar Mertua dzolim!Berjalan keluar ruang sidang dengan gontai. Suami menceraikan gegara hasutan Mertua dan adik ipar Perempuanku. Nur duduk dibangku koridor pengadilan dengan linglung tak tahu harus kemana.“Syukurlah Bud, kamu sudah menceraikan istrimu yang tak berguna itu!”Mantan ibu mertua, mantan suami dan mantan adik ipar berhenti di depannya, sepertinya mereka sengaja mau menghina!“Iya mas Bud, coba lihat penampilannya, sudah jelek, bajunya lusuh, sepatunya bau, untung sudah dibuang, hahaha.”Melihat penampilan sendiri memang buruk! Baju kaos lengan panjang lusuh, celana jins yang sudah pudar warnanya, kerudung paris tipis dan sepatu sendal buluk!Mantan suami memandang Nur sinis, sepertinya
BABU MILYARDER 2Pembalasan Mantan TKWKetemu lagiTergopoh-gopoh Nur membawa ember dan kain mop ke dalam ruang showroom. Hari ini Nur kesiangan. Sudah sebulan Nur kerja disini, barukali ini Nur kesiangan. Gegara nonton Drakor favorit.Nur menuangkan obat pel ke dalam ember berisi air, karena gugup uups! Nur menuangnya kebanyakan, "bisa licin ini lantainya, ah biarin ajalah, jam segini paling belum ada tamu." pikirnya. Menaruh ember pel sembarangan di depan pintu masuk, lalu Nur mulai mengepel dengan cepat.GUBRAAAK!!BRUUUK!Nur melompat kaget, lalu menengok kebelakang, seseorang terjatuh karena menabrak ember pel! "Waduh gawat gimana nih?" Nur ketakutan.Sambil membawa tongkat pel, Nur berlari mendekati pria yang jatuh terjerembab itu.M_maaf Pak,” bibir Nur bergetar ketika berbicara, dia sangat ketakutan. Ini salahnya menaruh ember pel di depan pintu. Tapi kenapa orang itu juga tidak melihatnya?Orang itu bangkit dan berusaha berdiri, bibirnya meringis menahan sakit. Nur melihat
BABU MILYARDER 3 Bab 3#Pembalasan_mantan_TKW_Menjadi Nurse Akong genit “Mah, mamah!” berteriak.Seorang Tante paruh baya yang cantik terlihat berjalan menghampiri Nur dan Arka.“Mah, ni nurse-nya.” Arka menunjuk Nur, kemudian dia berjalan masuk meninggalkan Nur dan Tante cantik yang dipanggilnya Mama ini. Tante ini melihat Nur dari bawah sampai atas.Nur tersenyum padanya, "mau disuruh apa sebenarnya aku ini dibawa kemari?" "Jadi kamu nurse?”tanya Tante itu.“I_iya saya Nur, Bu, ehee,” jawab Nur meringis, karena menurut Nur, Arka dan Tante ini tidak bisa bilang Nur, bisanya nurse, seperti ada huruf S di belakangnya. "Padahal namaku cuma Nur."“Iya ... iya ...." Jawab Tante itu.“kamu mau kerja sini, jadi nurse buat Papi saya,”katanya lagi.Wah, kerja?? Seketika wajah Nur sumringah mendengar kata 'kerja' Itu artinya Nur nggak nganggur lagi. Bersyukur."Tapi ngomong ngomong kerja apa ya disini jadi nurse, apa itu? Padahal sudah dibilang dari tadi namaku itu NUR bukan Nurse!"“Bar
BABU MILYARDER 4#Pembalasan_Mantan_TKW_Bab 4Album lawas Pagi ini Nur berjalan jalan lagi dengan Akong mencari sinar matahari pagi yang menyehatkan. Seperti biasa, ke taman komplek lah ke mana lagi? "Kasian si Akong ni, orang kaya, anaknya kaya semua tapi mainnya cuma ke taman komplek."Nur mencari tempat duduk bangku. Membiarkan Akong dan kursi rodanya bermandi cahaya matahari pagi. "Aku mau nonton Drakor kesukaanku dulu," sesekali mata Nur mengawasi Akong. "Nyaman bener kerja begini eeuy." Tertawa.Dua orang cewek berpakaian nurse mendekati Nur. Nur yang sedang duduk mendongak dan tersenyum pada mereka.“Hei, gantinya mbak Susi, ya?”Salah seorang dari mereka bertanya pada Nur.“Emm, mungkin ya ... Soalnya aku nggak tahu nggantiin siapa kemaren” jawab Nur jujur.“Kenalan dong namaku Mariati tapi, kamu bisa panggil aku Mince.” nurse yang berambut panjang mengenalkan dirinya.“Kok Mince?” tanya Nur heran. Dia tidak tahu kalau bekerja di Jakarta boleh berganti nama yang lebih trend.
BABU MILYARDER 5BAB 5#Pembalasan_mantan_TKW_Keselek onde onde“Kong, ayo mandi”Nur mendorong kursi roda Akong ke depan pintu kamar mandi. Sekarang bagian terberat, mengangkat Akong masuk kamar mandi dan mendudukkannya di kursi khusus buat mandi.“Pegangan, Kong," katanya memberi aba-aba.Akong melingkarkan tangannya di leher Nur “Satu, dua, tiga, yups!”Dalam hitungan ketiga Nur sudah berhasil memindahkan Akong ke kursi dalam kamar mandi. Meskipun badannya kecil tapi, tenaga Nur kuat. Dari kecil hidupnya sudah susah, biasa menggendong kayu bakar sama rumput buat makanan kambing di kampung.Membuka pakaian Akong, termasuk baju dan celana dalamnya. Lalu dengan pelan menyiram kepalanya dengan air hangat.“Sekarang sabuna, kong." Tangan Nur mengambil sabun.“He_heh,”mengangguk.Akong nyengir, dia paling suka bagian ini. Karena Nur akan menggosok seluruh tubuhnya termasuk bagian intimnya dengan sabun. Licin. Seperti biasanya,tangan Akong selalu celamitan berusaha memegang bagian te
BABU MILYARDER 6#Pembalasan_Mantan_TKW_Bab 6Bertemu Mantan SuamiPagi ini cuaca cerah, jatah Nur mengajak Akong jalan jalan ke taman. Mendorong kursi roda Akong memasuki taman komplek, sudah ada dua teman Nur yaitu Mince dan Desi dengan majikan jomponya masing-masing.Menjemur Akong di bawah sinar matahari pagi, lalu seperti biasa Nur mencari tempat duduk terdekat. Mainan HP.Desi dan Mince mendekat dan duduk di sebelah Nur sambil mengawasi majikan masing-masing. Kedua temannya mengajak mengobrol.“Nur, besok lu libur nggak?”“Aku gak pernah libur, gimana? Tanya Nur.“Kite mau ngajak lu jalan jalan ke mol Nur,” kata Mince“Iye Nur, represing, cuci mata sapa tau dapet cowok hehe,”tambah Desi tertawa.Nur tertarik dengan ajakan mereka, sudah lama juga nggak ngemol. Refreshing enak juga, pikirnya. “Iya deh, nanti gue minta ijin sama Nyonya, ntar, aku kabari kalian,”“Ntar kite janjian disini, ya?”kata Mince menunjuk taman.“Oke” jawab Nur mengangkat jempol.Satu setengah jam cukup
BABU MILYARDER 7Bab 7Pembalasan Mantan TKW Akong kena serangan jantung Hhih masih kesal Nur dengan penghinaan mas Budi kemaren,kamvret bener dia! Tapi nur merasa puas sudah memberinya cap telapak tangan dipipi Budi. Sesuatu yang dulu tak pernah berani Nur lakukan. Nur mengaduk-aduk gelas kopi dimeja sambil mikir bagaimana caranya balas dendam sama mantan suami durhaka dan mertua dzolim. "Andai aku kaya, pasti mereka tak akan berani merendahkan dan menghinaku!" Nur bercita-cita merebut rumah dan mengusir keluarga mantan Mertua ke jalanan! "Lalu mereka akan minta ampun dan menyembah di kakiku!"“Huahaha,” tak sadar Nur tertawa bahagia membayangkannya."Heh! sudah gila lu ketawa sendiri!”Astaga! ada babang ganteng di dapur pembantu sini, setdah! Nur sedang ketawa sendiri, pasti dikira otaknya geser.“A_ku nggak sengaja,” kata Nur sambil melengos, padahal maluu ... hehe.“Lagian, ngapain lu kesini pagi pagi?” melihat Arka masih memakai boxer dan kaos oblong.“Bikinin gua Milo cep