Nur adalah mantan TKW yang dibohongi oleh Suami dan Mertuanya. saat masih punya uang Nur disayang, saat uangnya habis Nur diceraikan. setelah diusir dari rumahnya sendiri, Nur sempat terlunta-lunta. pertemuannya dengan Arka, seorang lelaki dari etnis yang berbeda dengannya merubah segalanya, nasib dan kehidupan Nur. Nur tiba-tiba menjadi Babu milyarder! demi apa dia bisa mendapatkan kekayaannya? simak kisahnya di sini.
Lihat lebih banyakBABU MILYARDER_1
#Pembalasan_mantan_TKW_Mertua dzolim"Hoahahahahaha hoahahahahaha"“Akhirnya anakku bercerai Juga dengan si buluk itu!”Tawa gembira mantan mertua memenuhi ruang sidang perceraian ini. Nur memandangnya jijik, mulutnya menganga lebar gigi tonggosnya kelihatan semua, hiih dasar Mertua dzolim!Berjalan keluar ruang sidang dengan gontai. Suami menceraikan gegara hasutan Mertua dan adik ipar Perempuanku. Nur duduk dibangku koridor pengadilan dengan linglung tak tahu harus kemana.“Syukurlah Bud, kamu sudah menceraikan istrimu yang tak berguna itu!”Mantan ibu mertua, mantan suami dan mantan adik ipar berhenti di depannya, sepertinya mereka sengaja mau menghina!“Iya mas Bud, coba lihat penampilannya, sudah jelek, bajunya lusuh, sepatunya bau, untung sudah dibuang, hahaha.”Melihat penampilan sendiri memang buruk! Baju kaos lengan panjang lusuh, celana jins yang sudah pudar warnanya, kerudung paris tipis dan sepatu sendal buluk!Mantan suami memandang Nur sinis, sepertinya dia jijik. Nur menunduk malu.“Ngaca!”bentakan mantan suami mengagetkan Nur yang memandang dengan menghiba.“Mas ...,"panggil perempuan lugu itu dengan tersendat.“Apa Mas, Mes, he? Kamu itu sudah dicerai sama Budi! Sekarang minggat sana yang jauh, hussh!!”Mantan ibu mertua mengibaskan tangan mengusir, lalu mereka bertiga berjalan dengan angkuh meninggalkan Nur.“Mas, tunggu,” Nur mengejar mereka hingga berhenti, dan menatapnya.“Ada apa, buluk?” tanya mantan mertua.“Mas, aku mau minta harta gono-gini,” kata Nur memelas.Nur menarik lengan kemeja mas Budi tapi, segera dia menepisnya dengan kasar.“Jangan pegang pegang!” hardiknya mendelik.“Heh?! Gono gini opo?? Kamu itu punya apa Nur? Kamu itu miskin ngaku-ngaku punya Gono gini hoahahahahaha.”kembali Nur ditertawakan.Nada tawa mantan ibu mertua serasa penghinaan di telinga Nur!“Tapi Bu, yang bangun rumah itu kan pakai duitku," memandang mereka.“Duitmu dari mana? Ngimpi whooy, bangun whooy! tidurmu kemiringan Nur!” mantan Mertua berteriak seperti kesurupan.Lela, adik mas Budi mendorong Nur sampai terhuyung. Berani sekali dia sekarang."Mas, bilang sama mereka, dulu waktu aku jadi TKW diHongkong aku selalu kirim uang padamu buat bangun rumah? Bilang mas!” Nur berseru pada Mas Budi.Mengguncang guncang lengan mas Budi hingga tubuhnya bergerak-gerak, Mas Budi diam saja tapi, matanya melotot.“Buktinya mana Nur, buktinya? Jangan asal ngomong kamu! Itu tanah milikku, yang membangun rumah Budi. Kamu itu upil Nur, kere tau!" Mantan Mertua menoyor kepala Nur. Keterlaluan!Nur menelan ludah, "benar benar kesal aku pada mereka!" Dada Nur sampai naik turun menahan marah denger hinaan mereka.“Sudah, sudah! kita tinggalkan saja si buluk ini. Ayo!”Ibu mertua memonyongkan bibir kemudian memerotkannya kesamping, meledek! "Huh tambah jelek saja mukanya!" Mereka bertiga menaiki mobil Ava***, kemudian menghilang di jalan raya.Menatap mereka dengan pandangan penuh dendam, Nur bersumpah "akan kubalas mereka nanti!"Mau kemana lagi Nur tidak punya tujuan. Duit di kantong cuma ada dua ribu perak, buat pulang kampung juga nggak cukup. Hp juga nggak punya lagi! Bakalan jadi gelandangan ini, pikirnya.Merutuki nasib sendiri, enam tahun bekerja di negeri orang Nur selalu berhemat, menahan keinginan yang macam macam, meskipun tinggal di Hongkong. Penampilan sederhana, tidak seperti teman-temannya yang berpenampilan seperti artis Hongkong yang keren dan modis.Bukannya tidak bisa ikut ikutan ngartis pake celana hotpants, stoking jala sama tanktop, tapi Nur sadar diri ke Hongkong untuk memperbaiki nasib, pingin punya rumah bagus dan mencarikan modal suami untuk buka usaha. Jadi mengirimkan semua gaji ke suaminya, mas Budi.Sekarang aja Nur sudah nggak punya uang diceraikan! Dasar suami dan mertua nggak ada akhlaq! Ingin rasanya Nur membuldoser rumah itu, seperti kisah kisah viral di F* 'mantan TKW meratakan rumahnya dengan buldozer gegara lakinya selingkuh' Tapi gimana mau nyewa buldozer? Sekarang aja uangnya cuma dua rebu? Nasib.Tiiiiiiin.. (suara klakson mobil)Sebuah mobil hitam besar berada dalam jarak kurang dari lima meter melaju kearah Nur! "Gusti Allah, aku mau ketabrak mobil!" Kaki Nur langsung gemetaran, nggak bisa diangkat saking gugupnya. Nur pasrah saja, dan berjongkok sambil menutup wajah dengan kedua tangan.Dciiiiiiiit ( suara rem mobil )Duk!"Aaaaaaa!"Benda hitam itu menubruk Nur hingga rasanya seperti melayang dan terpental, sedetik kemudian, semuanya gelap! Nur mati??Tidak Nur belum mau mati!Membuka mata, samar-samar Nur lihat seorang perempuan berbaju putih putih. Itu pasti suster.“Suster, aku ada di mana?”“Sudah sadar, Nona?”Perempuan berbaju putih yang disapa suster itu tersenyum. Nur berusaha mengumpulkan ingatan. "Aku tadi tertabrak mobil ya? Ah iya aku ingat!" Nur berusaha bangun dari tempat tidur. Ini rumah sakit, pikirnya. "aku harus segera pergi, aku tidak punya uang untuk membayarnya!" Uuuh, Nur melenguh pelan, badannya masih gemetaran semua.“Nona mau kemana? Anda syok istrirahat dulu."Suster itu membantu Nur berbaring.“Tapi sus, saya nggak punya uang buat bayar biayanya,” Nur mulai terisak, takut.“Tenang saja Nona, seseorang sudah menyelesaikan pembayaran, sebentar, saya panggilkan.”Suster itu berjalan keluar. Tak lama seorang pemuda tampan memasuki kamar ini. Dia berkemeja biru, berdasi seperti orang kantoran, kulitnya putih, badan berisi dan tinggi.“S_siapa kamu?” tanya Nur takut- takut.“Mbaknya ini pembantu dimana biar saya antar pulang,” kata pemuda itu.“A_aku bukan pembantu." Geleng Nur.“Oh, kalau gitu mbaknya kerja kerja di warteg mana biar saya antar?”pemuda tampan itu masih asal menebak membuat Nur bete.“Aku juga bukan tukang warteg” jawab Nur cemberut."Ngawur aja ni orang, nuduh aku pembantu sama tukang warteg. Nggak ada yang lebih keren apa? aku menatapnya curiga. Pasti dia ...,“Masnya yang nabrak saya, ya?” Tuduh Nur dengan mata membulat.Pemuda tampan itu menoleh, wajahnya kesal.“Bukan saya yang salah, mbaknya yang meleng, melamun. Mbaknya yang nabrak mobil saya!” katanya kesal.“Mana bisa begitu? Kalau saya yang nabrak mobil bunuh diri dong!" Nur nggak terima.“kali aja situ mau bunuh diri mbak, nyebrang jalan nggak tengak tengok. Udah sekarang aku antar kemana mbak?”“Aku nggak punya rumah,” jawab Nur pelan.“Terserah mbaknya lah, aku mau balik ke kantor!” cemberut.Pemuda itu mendekati tempat tidur, lalu menaruh beberapa lembar uang berwarna merah.“Ini mbak, tolong diterima. Kalau masih ada yang sakit, uang ini bisa buat biaya kontrol," katanya.Setelah selesai, pemuda itu pergi meninggalkan Nur. Mengambil uang pemberian, Nur bersyukur, "Alhamdulillah, ternyata Allah memberiku rejeki lewat tertabrak mobil dulu. Untung aku Gapapa." Nur menghitung uang di tangan, jumlahnya satu juta. "Hmmm baik hati juga tu si mas ganteng hehehe,"Dengan terseok-seok, Nur berjalan keluar dari rumah sakit. "Aku mau ke mana lagi?" Nur berjalan hingga sampai di sebuah halte. Duduk disitu lama, hari semakin sore, Nur berpikir harus segera menemukan tempat tinggal.Nur menoleh kesana kemari, "rupanya aku berada di ruas jalan protokol." Nur menghela nafas pikirannya satu,harus segera dapat tempat tinggal.Nur menatap ke seberang jalan, ada terlihat banyak karangan bunga di sana, rupanya ada sebuah kantor baru buka di sana. "Siapa tahu ada pekerjaan? Lebih baik aku ke sana." Segera Nur menyeberang jalan menuju kantor baru itu.Rupanya ini sebuah dealer mobil merk terkenal dengan bengkel resmi dan penjualan suku cadangnya. Pantesan besar sekali.“Permisi Pak satpam, ada lowongan pekerjaan?” tanya Nur pada Satpam yang jaga di kandang monyet.Satpam itu melihat penampilan Nur yang lusuh dari bawah sampai atas. "Apa dia sedang mengagumiku?" Pikir Nur bodoh.“Apaan ngeliatin begitu pak?” mata Nur melebar, dia curiga satpam itu naksir dirinya, "huh! Mana mau aku?"“Mbaknya mau kerja apa? Gak bawa lamaran, bajunya kotor!” Satpam itu melotot. Menunjuk baju lusuh yang dipakai Nur.“B_bersih-bersih bisa pak,” jawab Nur sambil mengelap kausnya yang kotor karena terjatuh waktu ditabrak mobil tadi.“Sebentar,”Satpam galak itu menelepon seseorang.“Ayo, mbak ikut saya!” ajaknya sambil keluar dari kandang monyet.Nur mengangguk dan berjalan di belakang satpam itu masuk ke ruangan kantor.“Ini Bu, orangnya.”Satpam membawa Nur kepada seorang perempuan cantik di dalam kantor. Ibu itu mengangguk dan menyuruh Pak satpam pergi.“Namanya siapa, Mbak?”tanyanya ramah.“Nuriah, Bu”“Baik mbak, Nuriah, kami butuh orang untuk kerja sebagai cleaning service secepatnya. Mbak Nuriah bisa kerja mulai besok pagi. Masuk jam tujuh, ya?” melihat pada Nur.Nur langsung mengangguk, senyum seketika mengembang di bibirnya. "Yeey! aku dapat kerjaan!"“Mengenai tehnisnya besok biar di jelaskan oleh staff HRD, ya, makasih silahkan keluar.”"Alhamdulillah dapat kerjaan." Nur bersyukur. "Lihatlah mas Budi dan mertuaku yang dzalim, aku tidak jadi gembel meski kau ceraikan dan kau usir dari rumah!" Darah Nur mendidih kalau ingat perlakuan mereka. "Tunggu pembalasanku, Mak lampir!"Setelah ngobrol dengan pak satpam, akhirnya Nur diberi alamat kost-kostan yang dekat dengan kantor ini.BersambungBABU MILYARDER 81Sekuel 2 bab 81SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Akhirnya aku jadi istri Sultan 2End episode "Itu mau ditaruh mana, Mbak?" Tanya Pak Darman saat Nur bersama Emak dan Bapaknya duduk duduk di ruang tamu. "Apanya?" Tanya Nur nggak ngerti. "Itu!" Pak Darman menunjuk keluar pada sebuah truk engkel yang parkir di depan rumah. Nur pun berdiri untuk melihat. Sebuah truk engkel dengan bak berwarna kuning terlihat berhenti di luar halaman rumah orang tuanya. "Apa sih, Pak? Nggak ngerti saya," ucap Nur lagi sambil berjalan keluar diikuti oleh Emak dan Bapaknya.Dua orang tukang menurunkan barang dari truk, Nur melihatnya bengong. "Lho, aku nggak beli semua ini kok!" Nur panik, merasa nggak membeli barang segitu banyak. Emak dan Bapaknya juga takjub melihat satu truk penuh perabot."Sinyo yang beli, Mbak Nur ..." Ucap Pak Darman. "Sinyo?" Mata Nur melebar. Belum selesai kekagetannya Nur melihat Sinyo keluar menggandeng luna."Waah Mantuku ... Matur nuwun sudah borong mebel!" Te
BABU MILYARDER 80Sekuel 2 bab 80SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Akhirnya aku jadi istri Sultan 1"Bapak, Emak!" Nur berteriak dan berlari keluar menyambut kedua orang tuanya. Rasa haru menyelimuti benak perempuan hitam manis itu. Setelah sekian lama tidak bersua dengan kedua orang yang sangat dia sayangi. "Nur! MasaAllah!" Emak melempar rantang dari tangannya dan berlari juga menyambut anak gadis satu satunya. Adegan slow motion dimulai ....Nur dan Emaknya berpelukan dengan berderai air mata. Bapak Nur ikut nimbrung dengan memeluk dua perempuan di depannya. Huhuhu suara isakan tangis terdengar. Tangis bahagia dari tiga orang yang melepas rindu. Arka menatap sambil menggendong Luna. Lelaki itu sempat sempatnya merekam kejadian langka istrinya yang bertangisan haru seperti drama kumenangis dari ikan terbang. "Ayo masuk!" Ajak Pak Satiman sambil merangkul istri dan anaknya. Sampai di depan pintu, Emak dan Bapaknya Nur kaget melihat lelaki tampan, berkulit putih dan tinggi berdiri sam
Romantisme Pantai di Malam hari Selepas maghrib Nur keluar berdua dengan Arka, Nur sudah berjanji akan mengganti baju-baju Arka yang sudah dia sumbangkan ke acara charity sale dulu. Arka mengomel sepanjang jalan, berisik."Lihat nih, gua nggak punya baju!" Katanya sembari menunjuk kaus oblong putih yang melekat di tubuhnya. Nur hanya melirik. Pingin tertawa tapi, takut dibejek Arka. Glek, Nur menelan ludah, Arka mengajaknya memasuki gerai pakaian pria dengan merk terkenal, "wah nol nya bisa banyak nih ntar di kasir," Nur membatin. Dengan lemas dan lesu, Nur menyeret kakinya mengikuti Arka memilih-milih celana, kemeja, kaos, jeans celana dalam dan sebagainya. Uh! Nur jadi keringetan.“Semuanya dua puluh juta tiga ratus ribu rupiah, Bu” kata kasir sembari tersenyum manis. “Hah? Berapa?” Nur menutup dompetnya lagi. "Nggak salah Cuma beli gombalan habis segitu?""Itu kan cuma satu bag saja, kenapa begitu mahal? Dua puluh juta kalau aku sudah dapat satu lemari." Nur lemes.“Bayar!”“E_
BABU MILYARDER 78Sekuel 2 Bab 78SEMALAM DENGAN SINYO ARKA PoV Nyonya LilyJanji kepada Tuhan Dengan menyewa jet pribadi aku dan koh Erick membawa Sinyo yang kritis ke Singapore. Aku sangat berharap Sinyo akan mendapatkan perawatan dan pengobatan yang terbaik di sana.Sampai di Singapore, kerabat Papi sudah mengatur semuanya. Sinyo mendapatkan rumah sakit terbaik di negeri Singa ini. Aku dan kakakku Erick segera bertemu dengan dokter specialist cancer di sana. Setelah melalui pemeriksaaan dan observasi mereka memutuskan segera melakukan proses transplantasi sum-sum tulang belakang untuk Sinyo. Aku terdiam, karena menurut dokter yang menangani kemungkinan berhasil Sama gagal adalah fifty-fifty. Tapi aku tetap harus memilih. Sulit bagiku untuk membuat keputusan. Ini bukan hanya tentang hidup dan mati anakku saja tetapi juga hidupku. Berbicara kemungkinan, andai berhasil itu adalah mukjizat tapi, andai kemungkinan terburuk yang terjadi dan aku akan kehilangan Sinyo untuk selamanya ..
BABU MILYARDER 77Sekuel 2 Bab 77SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Cubit aku kalau ini mimpi"Kok aku jadi berdebar-debar?" Nur membuka lebar pintu rumahnya. Laki-laki itu menoleh.Ya Allah?!Mimpikah aku???Sebuah senyum yang teramat manis mengembang di bibirnya yang indah. Nur mengerjapkan matanya beberapa kali, bahkan menguceknya. "Tuhan mimpi kah aku? Arka berdiri di depanku, ataukah ini jelmaan saja?"“Nur, peluk gua!” Arka membuka kedua tangannya. Lelaki itu tampak segar dan sehat.Nur masih terpaku di tempatnya. Matanya menatap tak percaya. Nur masih merasa seperti mimpi. “Nur, songong! gua capek berdiri terus." Arka memiringkan kepalanya. Bibirnya terus tersenyum. Arka tahu Nur pasti tidak percaya akan bertemu dengannya lagi."Hah, songong?! Beneran dia!" "ARKAA!! AAAAAA!" Aku berlari menubruk dan memeluk tubuh Arka erat. “Wow ... wow pelan-pelan, jatoh guaa ahahaha." Arka tertawa ngakak. Bahagia.Nur tak peduli, dia tetap memeluk Arka erat dan erat, "aku bahagia banget." Nur
BABU MILYARDER 76Sekuel 2 Bab 76Tamu istimewa“May I sit here?”Nur mendongak kaget, si sipit itu ...."Alamak, ngapain dia ke sini?"“off course.” Nur mengangguk.“But, sorry, I have to go now." Nur berdiri dengan memberi senyuman. " Bukannya tidak sopan tapi, aku sedang tidak ingin mengobrol atau berkenalan dengan orang asing." Nur menyambar tasnya dan bergegas pergi meninggalkan si bule yang gigit jari. Bola mata Nur berputar mencari teman temannya. "Itu dia mereka!" Nur menghampiri teman-temannya yang sedang asyik bercanda dan minum di lantai bawah. “Eh Nur, dah dapet oppa belum?”seru Denok saat melihat kedatangan Nur. Temannya yang lain tertawa. Mereka menggoda Nur.“Apaan sih?”Nur mengambil tempat duduk di antara mereka. Wajahnya cemberut.“Tuh dibatas tadi ada yang bagus, dah kenalan belum lo?” Aline matanya mengerling memberi isyarat supaya Nur menanggapi. Nur cuma mencebikkan bibir. Hahaha.Teman-temannya seketika tertawa. Mereka semua bergembira dalam pesta bersama p
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen